Tuesday, January 13, 2009

Cara Memprogram Ulang Mind set (Mind Reprograming)

Oleh : dr. Widayanto, Mkes.

Perubahan adalah sesuatu yang diinginkan setiap orang, tidak semua orang dapat dengan mudah berubah, karena menghadapi setiap perubahan seseorang selalu dimulai dari cara berfikir orang tersebut, atau merubah ”mind set”. Padahal secara normal memang manusia sukar untuk berubah, sulit berubah adalah sesuatu yang baik dan normal.
Kita semua ingin berubah, ke arah yang lebih baik tentunya. Namun mengapa perubahan tampaknya sulit terjadi? Mengapa ”sulit berubah” adalah sesuatu yang baik dan normal?
Bisa Anda bayangkan bila kita sangat mudah berubah (baca: dipengaruhi)? Kita akan menjadi orang plin plan. Tidak punya pendirian. Kita akan menjalani hidup tidak berdasarkan pendirian atau prinsip hidup kita. Kita senantiasa berubah karena pengaruh lingkungan, apa yang kita baca, orang di sekitar kita, iklan, dan berita di media masa.

Lalu, mengapa kita sulit berubah?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu melihat proses pembentukan dan perkembangan pikiran. Saat kita masih kecil, sejak dalam kandungan sampai usia tiga tahun, praktis kita hanya beroperasi dengan menggunakan pikiran bawah sadar. Saat ini belum ada pikiran sadar.

Pikiran sadar baru mulai terbentuk dan berkembang pada usia tiga tahun. Pikiran sadar semakin berkembang, semakin tebal, dan semakin kaku sesuai dengan bertambahnya usia. Sekitar pada usia sebelas tahun pikiran sadar telah benar-benar tebal dan menjadi suatu filter yang dengan sangat aktif dan efektif menyaring berbagai informasi yang diterima pikiran.
Filter pikiran inilah yang menghubungkan fikiran sadar dengan pikiran bawah sadar, yang sekaligus sebagai pintu masuk, sugesti atau pengetahuan ke pikiran bawah sadar.
Melalui penelitian yang mendalam selama lebih dari dua puluh lima tahun di Sofia, Bulgaria, Georgi Lozanov menemukan bahwa manusia punya tiga jenis filter. Apabila kita mengerti cara kerja masing-masing filter ini maka kita dapat mengakses atau memasukkan berbagai sugesti atau program pikiran langsung ke pikiran bawah sadar tanpa mendapat perlawanan atau penolakan. Hasilnya? Perubahan cepat dan permanen dapat segera terjadi.

Lozanov adalah Bapak Accelerated Learning dunia. Dengan teknik Suggestopedia yang ia kembangkan, ia mampu mengajarkan kosa kata bahasa asing, misalnya Inggris atau Perancis, kepada mahasiswanya sebanyak 1.200 kata per hari. Benar Anda tidak salah baca. Seribu dua ratus kata per hari dengan tingkat retensi yang sangat tinggi, sekitar 98 persen.

Ketiga filter pikiran di atas disebut anti-suggestive barrier. Sesuai dengan namanya, filter ini justru berfungsi sebagai penghambat sugesti. Tanpa filter ini maka kita akan terlalu mudah terpengaruh dan terlalu mudah berubah. Hal ini justru akan sangat membahayakan diri kita. Filter ini berfungsi untuk melindungi kondisi status quo yang kita rasa atau pandang sebagai kondisi yang aman dan berharga. Filter ini berfungsi sebagai pelindung diri kita dari berbagai input yang mungkin akan mengakibatkan diterimanya kepercayaan (baca: program) baru. Dengan kata lain, anti-suggestive barrier berfungsi untuk menolak input yang masuk ke dalam pikiran sadar yang tidak sejalan dengan data atau program yang telah berada di pikiran bawah sadar.

Ketiga anti-suggestive barrier ini adalah

1. logical barrier,

2. intuitive (affective) barrier, dan

3. ethical barrier.

1. Logical barrier berfungsi melindungi individu dengan cara menolak setiap sugesti yang bertentangan dengan aturan logika seorang si individu. Contohnya: Saat kita berusaha memotivasi anak kita, yang misalnya nilai ujian matematikanya hanya 4, dengan berkata, ”Kamu anak pintar.” Saat pikiran sadar si anak menerima sugesti ini, sebelum diteruskan ke pikiran bawah sadar, maka logical barrier akan bekerja dan melakukan pengujian atau validasi apakah data ini sejalan dengan yang tersimpan di data base. Setelah diperiksa kebenaran datanya maka di pikiran si anak akan muncul pertanyaan, ”Lha, kalau saya pintar lalu mengapa nilai ujian saya selalu di bawah 5?” Dengan demikian sugesti ini pasti ditolak.

2. Intuitive/affective barrier berfungsi melindungi individu dengan cara menolak setiap sugesti, suasana, situasi, atau tindakan yang dirasa atau dipandang, oleh si individu, akan mengancam atau merugikan keselamatan fisik, mental dan emosi, dan atau yang akan melukai harga dirinya. Contohnya: Bila seorang anak telah berkali-kali gagal dalam bidang studi tertentu, katakanlah bahasa Inggris, maka saat harus belajar bahasa Inggris ia akan merasa tidak nyaman. Mengapa? Karena ia “tahu” bahwa ia tidak mampu dan tidak bisa. Kalau ujian nilainya pasti jelek. Kalau nilainya jelek berarti ia anak yang bodoh. Perasaan bodoh dan tidak mampu ini merupakan beban mental dan emosi yang berat. Dan kita tahu tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau dikatakan sebagai orang bodoh. Jadi, saat kita berkata,”Bahasa Inggris itu gampang kok.” Si anak pasti menolak sugesti ini.

3. Ethical barrier berfungsi melindungi individu dengan cara menolak semua sugesti yang bertentangan dengan nilai-nilai akan hal yang benar dan salah, menurut individu itu. Contohnya : Disalah satu sekolah memberikan proses pembelajaran yang sangat memudahkan anak didiknya, dengan menerapkan berbagai teknologi pikiran yang telah pelajari dan kuasai. Salah satunya adalah dengan menerapkan SALT (Suggestive Accelerated Learning and Teaching). SALT. adalah bentuk advance dari Genius Learning Strategy dan murni menggunakan teknik Suggestopedia Lozanov.

Dengan teknik SALT murid di sekolah tersebut belajar dengan hati riang gembira, stress free, dengan tingkat penyerapan materi yang sangat cepat dan tentu saja dengan level pemahaman yang sangat baik. Meskipun demikian ada orangtua yang komplain, ”Pak guru, anak-anak di sini terlalu enak. Kok, nggak pernah lihat mereka belajar. Kesannya mereka setiap hari hanya bermain dan bermain saja di sekolah ini.?
”Lha, maunya Ibu bagaimana?” tanya guru.
”Itu lho Pak. Belajar itu kan perlu upaya keras. Saya dulu kalau belajar sampai stres dan nangis-nangis. Rasanya nggak masuk akal kalau anak di sini belajarnya begitu mudah dan santai. Nantinya apa mereka siap untuk menghadapi tantangan hidup?” tanya si ibu.
Sang Guru hanya tersenyum mendengar jawaban ini. Tanpa banyak komentar, lalu meminta stafnya untuk mengambil lembar ujian matematika anak kelas 1 SD dan saya tunjukkan pada si ibu sambil bertanya, ”Kalo seperti ini apakah anak-anak kita belajarnya santai dan tidak siap menghadapi tantangan hidup?”
”Wah, kalau soalnya seperti ini, ini namanya keterlaluan pak. Lha, masa soalnya begini banyak,” jawab si ibu kaget.
Apa yang terjadi? Sekolah tersebut memberikan soal ujian sebanyak 200 soal pada murid-muridnya. Waktu yang tersedia maksimal 45 menit. Semuanya harus dijawab dengan melakukan perhitungan matematis. Tidak ada multiple choice.
Mengapa ibu ini “menolak” cara belajar yang terapkan di sekolah tersebut? Karena menurutnya cara belajar yang benar adalah kalau sulit, butuh upaya besar, dan kalau perlu sampai stres seperti yang dulu ia alami.

Untuk bisa melakukan perubahan, kita harus tahu cara kerja masing-masing barrier dan harus bisa bekerja sama, sesuai dengan prinsip kerja barrier ini, agar sugesti yang kita berikan tidak ditolak dan akhirnya bisa masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi program baru yang membantu kita untuk sukses.

Jadi, kalau kita sulit berubah maka ini adalah sesuatu yang positif dan wajar. Namun kalau kita tidak bisa berubah, nah ini yang jadi masalah.

Nah, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya untuk bisa melewati ketiga barrier ini? Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan kondisi hipnosis atau trance. Saat trance, pikiran sadar untuk sementara waktu off alias tidak bekerja. Kalaupun masih aktif maka daya tolak terhadap sugesti sudah sangat lemah.

Bagaimana kalau dalam kondisi sadar atau beta?

Untuk menghadapi logical barrier, wording yang kita gunakan dalam menyusun kalimat sugesti harus bisa mem-bypass fungsi evaluasi kritis dari barrier ini. Kita bisa menggunakan kalimat yang diawali dengan kata

”Saya ingin……”, ”Kondisi ideal……”, ”Saya memutuskan…..”, ”Saya berharap……”, ”Jangan…….”.

Kalau untuk menghadapi intuitive (affective) barrier dan ethical barrier dapat menggunakan metafora dan atau contoh kisah nyata yang bersifat mendesugesti atau merontokkan belief yang dipegang klien. Intinya adalah bagaimana bisa membuat klien percaya bahwa apa yang mereka yakini adalah sesuatu yang kurang tepat.
Misalnya, ada anak yang merasa bahwa belajar itu sulit.

Biasanya kesulitan belajar anak adalah sulit menghapal dan sulit menghitung. Untuk mengatasi hal ini saya mengajarkan teknik memori dan teknik menghitung kepada si anak. Hanya dalam waktu sekejap si anak mampu menghapal 25 kata acak dengan sempurna. Demikian juga dengan menghitung. Dengan teknik tertentu anak mampu menghapal tabel perkalian dengan sangat cepat atau mengerjakan perkalian tiga digit kali tiga digit dengan sangat mudah.
Hal ini sudah tentu sangat ampuh dalam merontokkan kepercayaan anak bahwa belajar itu susah. Saat si anak percaya bahwa belajar itu mudah maka langkah selanjutnya adalah tinggal memperkuat belief itu.

Bagaimana caranya untuk dapat memprogram ulang pikiran (mind reprograming)?
Pintu untuk menjalan program ”mind” adalah ”melalui pintu kesadaran”
Pertama mengamati pikiran kita, Deepak Chopra pernah berkata bahwa dalam satu hari kita melakukan self-talk sebanyak 55.000 – 65.000 kali.

Bagaimana cara untuk bisa mengamati pikiran?
Oh, caranya mudah sekali. Yang perlu kita lakukan adalah belajar untuk menjadi hening. Kita perlu membiasakan diri ”berjalan” di keheningan. Hanya dengan hening kita baru mampu mengamati pikiran kita dengan jelas.

Pikiran ibarat segelas air yang keruh karena berisi kotoran atau partikel kecil (baca: buah pikir). Dalam kondisi keruh kita tidak akan bisa melihat melampaui gelas air itu. Kita tidak akan mampu melihat dan mengamati berbagai komponen yang membuat air (baca: pikiran) menjadi keruh.

Lalu, bagaimana caranya untuk bisa melihat partikel kecil yang mengotori air? Bagaimana cara untuk bisa melihat melampaui gelas yang keruh?
Sekali lagi, caranya sangat mudah. Letakkan gelas yang berisi air keruh dan biarkan selama beberapa saat. Jangan digerak atau diaduk-aduk. Biarkan saja.
Selang beberapa saat kotoran-kotoran itu akan mulai mengendap dengan sendirinya, tanpa harus kita upayakan. Setelah semuanya mengendap air di gelas menjadi sangat jernih. Kotoran itu akan turun ke dasar gelas dan menjadi sangat mudah diamati. Kita juga akan dapat melihat melampaui gelas. Mudah, kan?

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana caranya menjadi hening?
Setiap hari, selama sekitar 30 menit sampai 60 menit, lakukan meditasi. Duduklah dengan tenang dan mulailah mengamati pikiran anda. Bagi pemula anda bisa melatih diri dengan melakukan meditasi 15 menit di pagi hari dan malam hari. Untuk lebih mudah melakukan pelatihan meditasi dapat menggunakan mind programing meditasi yang dapat di download dari http://widayanto.com
Setelah dapat mencapai keheningan maka Gunakan perasaan atau emosi sebagai Guiding System. (perasaan sebagai pengarah).

Karena kita tidak mungkin mengawasi satu per satu pikiran yang muncul maka cara paling mudah adalah dengan selalu mengawasi perasaan kita. Bagaimana caranya? Mudah saja. Jika kita merasa senang, bahagia, gembira, atau gampangnya merasa ”enak” maka ini artinya baik. Jika perasaan yang kita rasakan bersifat negatif (tidak ”enak”) maka ini sebenarnya merupakan warning signal dari Guiding System kita bahwa ada bagian, di pikiran bawah sadar, yang kerjanya tidak in-line.

Program ”mind reprograming” yaitu suatu gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sesuai dengan frekuensi gelombang otak alpha dan theta. Gelombang yang tersedia dan dapat di download dari http://widayanto.com adalah program untuk meningkatkan prestasi belajar dan meningkatkan prestasi olah raga, selain program untuk meditasi tadi.
Penggunaan program ini adalah dengan mengunakan mp3 player, klien duduk pada posisi yang nyamam, dengarkan program selama 30 menit, sambil memvisualisasikan kondisi pelajaran yang akan sudah dipelajari, dan akan dipelajari dengan merasakan semua pelajaran menjadi mudah dimengerti. Selamat mencoba.

Banyumas, April 2008

Monday, December 8, 2008

(Money Magnet) IMPIAN !!!!!!!!!!

Yth. Teman Semuanya.
Bicara soal mimpi, sebenarnya setiap orang pasti punya mimpi (apa ada orang yg tidak punya mimpi ??). Biasanya mimpi mimpi kita terinspirasi dari hasil pengamatan indrawi kita, jadi sesaui dengan apa yg pernah kita lihat, kita dengar, kita rasakan, kita pikirkan .

Suatu saat kita melihat sesuatu yg menarik disekitar kita, karenanya bisa jadi kita ingin memiliki sesuatu itu, kita ingin melakukan sesuatu itu, , kita ingin menjadi sesuatu itu.
Contohnya saya: suatu saat di masa SMA saya melihat (memakai indrawi), familiy saya yg kuliah di salah satu universitas negeri terkenal di Bandung. Selanjutnya gara gara saya sering melihat sepupu saya yg kuliah, saya bermimpi saat itu, bahwa suatu saat di masa yg akan datang, saya ingin kuliah di PTN di kota besar (Jakarta , Bandung), saat itu saya tinggal di kota Serang, apa yg terjadi kemudian, saya bisa jadi mahasiswa PTN di Jakarta.

Mimpi saya yg lain, saat saya kecil, saya sering melihat atraksi pertunjukan yg dilakukan oleh orang yg bergelar Profesor (?), atraksi ini berkaitan dengan orang yg dihipnosis, badannya jadi kaku, Orang yg bisa ditidurkan Orang dilindas dengan mobil, dan orang dikubur hidup hidup, menembak balon dengan mata tertutupd sb. Saat melihat atraksi itu, saya sangat tertarik, maklum anak kecil usia kelas 5-6 SD. dan ketika itu antara th 1967-1969 saya menemukan buku buku tebal berbahasa indonesia milik ayah saya yg berisi tentang Hypnotisme, dan pada era itu yg terkenal adalah istilah Magnetisme/Mesmeris me dan lebih cendrung ke arah Ocultisme. Saat itu saya yg masih kecil, bermimpi dan bercita cita , bahwa suatu saat nanti saya bisa jadi orang sakti dan lebih ekstrim lagi saya berkhayal bisa jadi Tukang Sihir yg bisa melakukan apa saja yg diinginkannya, hanya dengan mengucapkan sim sim salabim, abrakadabra.

Apa yg terjadi kemudian hari, saat ini sebagian mimpi mimpi saya sudah terwujud, dan saya tidak mengerti dan tidak tahu proses sampai terwujudnya mimpi tsb.. Buktinya saat ini , saya sedang belajar Hypnosis dari QHI. Semoga mimpi saya bisa terwujud. Amin

Sebagai catatan, pada waktu dihypnosis di kelas oleh Pak Adi,, Saat masuk kondisi somnambulism, dilanjutkan ke ultra deep, dalam imaginasi, saya merasakan kedamaian yg tak terhingga , dan masuk lorong serta naik tangga yg sangat tinggi yg penuh dengan kabut dan awan putih, persis seperti di Film Harry Porter. Saat itu saya memakai jubah putih dengan mahkota di kepala saya. Sungguh pengalaman yg luar biasa dahsyat... walau pada mulanya saya ketika disuruh naik lebih tinggi lagi, saya sempat menolak, dan tidak tahu mengapa saya tidak mau naik lebih tingi lagi, tapi karena terus di perintahkan untuk naik lebih tinggi lagi, ya wis saya ikuti saja...yg penting asalkan enak dan nyaman...

Daday Rahmat Hidayat S
(Changing to The Best Life)
Kemudahan + Keberuntungan + Keberlimpahan

Sunday, October 26, 2008

(Money Magnet) IMPIAN !!!!

Dear Pak Budiharto, Pak Daday, Pak Wisnu dan teman lainnya

Kita tidak berani bermimpi karena kadang mimpi kita itu "KETINGGIAN" , muluk-muluk atau sebenarnya gak sesuai dengan VALUE kita. Impian yang personal dan bermakna, seringkali malahan ternyata sangat sederhana. Namun, bernilai sangat tinggi bagi kita.

Impian yang "ketinggian" ini termasuk impian titipan orang. Ini sering terjadi pada pelaku MLM, asuransi atau para marketer yang targetnya dipatok setinggi mungkin dengan iming-iming materi dan bonus. Masalah terjadi karena di sub conscious kita ada filter REASONABLE and TRUE. Artinya, impian yang kita masukan sebagai afirmasi atau visualisasi ke pikiran bawah sadar masih akan difilter di database pikiran kita.

Kalau impian kita tidak masuk akal dan benar sesuai dengan VALUE kita, impian itu bisa ditendang dan gak dijalankan sama pikiran bawah sadar kita.

Itulah mengapa ada ego state therapy, data yang ada di pikiran bawah sadar kita memang bisa dimaknai ulang sehingga bisa menerima impian kita yang tadinya dianggap tidak reasonable and true.
TAPI, apakah impian anda itu cukup bermakna dan bernilai sehingga pikiran bawah sadar anda mau diedukasi dan menerima atau bahkan mengubah parameter filternya sehingga impian anda akhirnya diterima dan dijalankan untuk dicapai oleh pikiran bawah sadar anda?

Di sinilah pentingnya VALUE. VALUE setiap orang tidak sama, maka dari itu impian setiap orang PASTI tidak sama karena pengalaman hidupnya juga berbeda. Hal yang sangat bernilai bagi satu orang, bisa jadi tidak ada harganya bagi orang lain. Orang boleh sama-sama punya impian jadi orang kaya, tetapi ALASAN atau landasan dia ingin menjadi orang kaya ini bisa sangat berbeda. Masalahnya, banyak orang berhenti hanya sampai pada keinginan dia jadi orang kaya. Alasan secara PRIBADI-nya kenapa dia mau jadi orang kaya dia gak tahu. Cuma, secara logika enak begitu atau rata-rata orang maunya begitu. Jadi gw IKUTAN AJA DEH! wakakaka

Saya akan kasih contoh biar lebih jelas soal impian yang personal dan bermakna ini. Sebut saja namanya Pak Joni (nama samaran), beliau anggota milis ini dan alumni Supercamp. Pak Joni ini orang yang hebat luar biasa. Sejak kuliah selalu berprestasi, pun secara karir beliau bisa sampe General Manager. HEBATNYA, beliau berhenti dan menjalankan MLM. Waktu itu salah satu alasannya adalah pembuktian diri bahwa dia bisa, karena gak semua orang yang sukses berkarir, sukses juga di MLM. Dan tanpa disadari Pak Joni meletakkan ISTRI sebagai tujuannya. Beliau ingin tunjukan pada istrinya bahwa dia bisa. Di sini ternyata value seorang istri sangat tinggi bagi Pak Joni. Pak Joni sebenarnya gak butuh impian muluk-muluk macem penghasilan besar karena mencapai posisi platinum, atau mimpi jalan-jalan ke luar negeri dari bonus MLMnya.

Alasan sebenarnya bagi Pak Joni adalahpengakuan dan cinta dari KELUARGA. Dan karena VALUE (harga) dari keluarga ini jauh lebih tinggi dari aspek materi. Pencapaian-pencapai an materi menjadi sangat kecil nilainya dibanding seorang istri/keluarga. Karena itulah menjadi sangat mudah bagi seorang Pak Joni untuk mencapai posisi tinggi di MLM dalam dua tahun. Dan istrinya pun mengakui dirinya. Tujuan di dapat, masalah muncul hahaha...Pak Joni datang ke saya minta diterapi karena bingung, kok ya dua tahun pertama mudah sekali bagi dia mencapai posisi platinum.

Sekarang kok susah banget rasanya. Itulah mengapa saya menulis bahwa awalnya Pak Joni TIDAK SADAR bahwa VALUE dalam dirinya yang sangat tinggi adalah keluarga, bukan materi. Alasan sesungguhnya ingin sukses adalah karena keluarga bukan materi. Karena nilai materi lebih rendah dari keluarga. Saat keluarga menjadi target. Aspek-aspek yang lain yang nilainya lebih kecil dalam hierarki psikologis seorang Pak Joni, OTOMATIS didapat, aspek yang lebih tinggi valuenya tercapai. Mengerti?


Target/impian:
KELUARGA
^
|
MATERI

Saat saya terapi, sub conscious Pak Joni bilang begini, "Kalau mau mencapai kualifikasi berikutnya dengan mudah dan lancar, papa-mamamu harus diajak jalan-jalan tuh ke luar negeri. Dari dulun sudah janji-janji tapi gak ditetapi. Itu namanya NGUTANG" Di sinilah terjadi dorongan value yang lain. Bagi Pak Joni, janji adalah UTANG dan Pak Joni ada belief bahwa utang itu HARUS dibayar. Bagus kan :-)

Jadi, yang saya lakukan adalah membantu pak Joni menyelaraskan antara impian, value dan beliefnya ini.

Saat orang tua yang "harga"nya lebih tinggi ditetapkan sebagai target, jadi utang yang harus dibayar lagi. Karena nilainya sangat tinggi disertai bobot emosi yang besar, bagi sub conscious Pak Joni impian ini SANGAT PENTING. Besoknya Pak Joni nelpon saya dengan cerita yang sangat dahsyat dan luar biasa. Betapa dia mendapat peristiwa-peristiwa TAK TERDUGA yang memudahkan dia mendapatkan uang sampai kisaran seratusan juga supaya bisa bawa papa-mamanya jalan-jalan.

Saya masih menunggu JANJI Pak Joni, bahwa saat dia mencapai posisi Diamond tahun 2009, dia akan bayarin gathering alumni berikutnya :p
WOW!!!

Ingat bahwa ada belief Pak Joni kalau janji adalah utang, dan Pak Joni tidak suka berutang. Belief ini akan mendorong beliau mencapai impiannya dengan lebih mudah dan cepat ;-) Hebat kan, dia menggunakannya secara sengaja setelah menyadarinya.

So, IMPIAN gak harus "KETINGGIAN" atau muluk-muluk. Yang penting bagi anda impian itu SANGAT PENTING dan berharga untuk dicapai. Ada orang yang impiannya HANYA pengen bisa kerja sosial bagi orang lain tanpa pamrih. Karena impian ini sangat sesuai dengan value dirinya, alam semesta mendukungnya. Segala sumber daya disediakan baginya. Pun dia tidak perlu pusing dengan soal ekonomi keluarganya karena sejak dia memutuskan bekerja sebagai pekerja sosial ini, bisnis suaminya tiba-tiba jadi lancar dan berkembang, malahan bisa jadi salah satu penyandang dana yayasannya.

Anda tahu Yohanes Surya? Ya, dia pelopor Indonesia menjadi peserta OLIMPIADE FISIKA dan nama Indonesia harum karenanya. Bacalah bukunya Mestakung. Impiannya gak muluk-muluk. Dia gak kepengen jadi triliuner atau apa pun. Tapi, siapa sih yang gak bilang dia sukses saat ini? Wong dia mau narik duit miliaran buat sumber dana aja dengan gampang dia bisa dapet kok.

Apa mimpi Anda? Gak usah niru-niru orang macem mau jadi orang kaya tanpa alasan yang jelas. Mungkin Anda malu mengatakan impian anda karena kesannya kecil dan gak keren. Misalnya mau jadi pelukis gitu. Jangan menilai diri anda dengan nilai-nilai di luar diri anda, nilai diri anda dan impian anda dengan nilai DI DALAM diri anda sendiri.

Impian saya hanya satu, saya ingin menjadi garam dan terang dunia, ingin bisa bermakna dan berharga bagi orang lain dalam arti bisa membantu menjadikan orang lain hidup yang lebih sukses dan bahagia dengan tulus. Sudah tahu toh impactnya?

Kalau mau dijelaskan dengan REASONABLE and TRUE, kalau saya sendiri gak punya duit, bukan orang sukses dan saya gak bahagia. Bisa gak ya saya mencapai impian saya? Nah, sesuai value dalam diri saya, jawabannya gak bisa, mungkin ada orang yang bisa, tapi untuk kasus saya enggak. Makanya, karena impian ini sangat berharga tinggi bagi saya, mikirinnya aja dah merinding banget.

Sub consious mind saya sudah berjanji dan membuktikan bahwa SELAMA saya bekerja dengan landasan value ini (spiritual buat saya) saya pastilah selalu cukup dan berkelimpahan dalam segala hal. Karena nilai materi berada di bawah aspek spiritual ini kalau dalam hirarki psikologis saya.

Semoga jadi lebih jelas ya soal impian ini.


Rudi Muliyono, C.Ht. - Quantum Hypnosis Indonesia
Client - Centered Hypnotherapist

Note : Artikel ini diposting dengan ijin Pak Rudi Muliyono, terima kasih Pak Rudi

Thursday, October 23, 2008

(Money Magnet) LOA Yang Dahsyat

Dear teman - teman

Saya Adrianto Darmasetiawan (panggilan Iwan) peserta milis ini sejak kira - kira 4 - 5 bulan lalu, tapi tidak pernah nulis sih, hanya mengamati tulisan teman - teman yang luar biasa memberi inspirasi dan pencerahan.
Kebetulan saya mengikuti kelas workshop hypnotherapy 100 jam dari QHI di Jakarta yang mulai diadakan tgl.17 Oktober kemarin.

Teman duduk sebelah saya di workshop tsb adalah seorang guru sekolah sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah di Nabire. Saat pertama hadir dikelas kebetulan kita bertemu di lift dan berkenalan. Saya iseng - iseng tanya ikut workshop ini biaya sendiri atau dibiayai sekolah? Dia jawab biaya sendiri. Dalam hati saya bilang wah gila bisnis sampingannya boleh juga nih, kenceng bo..
Setelah mengikuti kelas saat break, lunch dan dinner kita sering ngobrol - ngobrol, dan disaat itulah baru saya benar - benar kagum mendengar ceritanya bagaimana sampai dia ikut workshop ini.

Ceritanya begini : Garis besarnya aja ya soalnya takut salah kalo detail, udah gitu kepanjangan juga ntar pada bosen bacanya ;-p
si Bapak ini (inisialnya PB) adalah seorang yang idealis dan mempunyai komitmen yang luar biasa. Dia dan istrinya meninggalkan Jakarta untuk mengajar disebuah sekolah Kristen di Nabire sejak 6 tahun lalu. Dia mengakui secara terus terang bahwa dia amat frustrasi dengan kondisi anak - anak didiknya, terutama attitude mereka dalam mengikuti dan menerima pelajaran. Sejak kecil anak - anak tersebut terpisah dari orangtuanya, diasramakan didekat sekolah supaya terpisah dari lingkungan mereka semula supaya bisa dididik dengan baik. Namun walaupun sudah terpisah rupanya cara hidup mereka tetap sama, sulit sekali untuk dirubah, tetap malas belajar, maunya banyak main dan malas - malasan walaupun sudah banyak kena hukuman sekalipun.

Kondisi yang terus menerus ini membuat pak PB ini putar otak untuk cari cara mengatasinya, hingga suatu saat dia mengetahui mengenai hipnosis dan kelas hypnotherapy 100 jam nya pak Adi. Di saat itu dia bertekad untuk dapat mengikuti kelas ini dengan cara apapun dengan harapan dia dapat mendapat manfaat besar dari workshop ini dan dia berharap juga dapat mengubah orang - orang disekitarnya. Dia berdoa dengan keyakinan penuh walaupun saat itu untuk mendapat uang Rp.30 juta untuk ikut kelas tsb rasanya mustahil dengan gajinya sebagai guru (tidak usah saya sebut deh berapa, guru di Nabire pula - sori bukan bermaksud merendahkan gaji guru, hanya untuk memberi gambaran bahwa saat itu uang Rp.30 juta itu sangat jauh dari harapan pak PB ini). Setalah dia berdoa dengan yakin dia seperti mendengar suara dalam dirinya yang mengatakan : Ya, kamu akan ikut pelatihan itu. Suara itulah yang diyakini pak PB sebagai suara Tuhan yang menjawab doanya (emang pasti bener deh).

Sejak itu dia terus berdoa dengan iman yang sangat kuat bahwa dia pasti dapat mengikuti workshop ini, namun hebatnya pula dia sangat pasrah dengan hasilnya , dia sama sekali tidak terbeban dengan hasilnya nanti. Rupanya dia melaksanakan dengan baik 5 principles to turn your dreams into reality yang disampaikan Pak Adi (padahal waktu saya tanya ternyata dia belum tau soal 5 principles itu, he he he hebat deh si Pak PB ini).

Saat - saat menjelang pelatihan sudah semakin dekat, namun uang untuk workshop sama sekali belum ada (boro - boro ada, sedikitpun tidak ada - menurut pak PB lho). Saat itu pendetanya yang sangat akrab hubungannya (seperti ayah dengan anaknya kali ya) dengan pak PB ini datang berkunjung, dia menceritakan tentang workshop ini dan pendetanya sangat mendukung pak PB untuk ikut, namun saat bicara soal uang pak pendeta tidak bisa berbuat banyak untuk membantu.

Terus stelah lewat beberapa hari, ada seorang pengusaha teman dekat pak pendeta menelpon pak pendeta itu untuk minta didoakan karena rekan bisnisnya belum membayar barang - barang yang sudah dikirimnya sejak lama. pengusaha tersebut yakin bahwa rekan bisnisnya pasti akan membayar namun dia agak heran kenapa sampai saat ini belum dibayar juga. si pak pendeta mendoakan hal tersebut kepada Tuhan dan mendengar Tuhan memberikan petunjuk yang mengatakan bahwa pengusaha tersebut harus membereskan dulu masalahnya dengan istrinya. Si pak pendeta segera menyampaikannya kepada si pengusaha, dan hal ini langsung dilaksanakan sipengusaha. Dan ternyata.... setelah hubungannya dengan istrinya dipulihkan, besoknya rekan bisnisnya telpon dan mengatakan bhw dia baru saja mentransfer beberapa milyar rupiah untuk pembayaran barang yang dikirim tsb
Sipengusaha langsung telpon pak pendeta dan mengabarkan hal tsb sekaligus berterima kasih sebesar-besarnya, sipendeta hanya menjawab berterimakasihlah pada Tuhan. Namun si pengusaha tetap ingin memberikan suatu tanda terima kasih, dia ingin memberikan uang kepada si pendeta, dan rekan - rekan sekalian, tau berapa jumlah yang diberikan sipengusaha kepada si pendeta?.... YAK betul banget, persis Rp.30 juta sesuai harga early bird untuk mengikuti workshop QHI. ..LUAR BIASA. Tuhan benar - benar bekerja dengan cara yang sangat luar biasa.

si pendeta langsung mengirimkan uang tsb untuk membayar biaya pelatihan (bu Ely juga sudah diceritain sama si pak PB ini tentang proses dia sampai mengikuti workshop ini).
Jadi rekan - rekan semua, sampai saat ini si Pak PB bahkan tidak kenal siapa sebenarnya pengusaha yang memberikan Rp.30 juta ini.
so LOA and 5 principles nya pak Adi reallly2 works (tentunya dengan seijin dan restu dari Tuhan).

Begitulah rekan rekan money magnet cerita pak PB yang menurut saya sungguh luar biasa. Semoga rekan - rekan semua yang sedang memiliki suatu impian terus berdoa dengan penuh keyakinan kepada Tuhan dan mengerjakan segala yang diperlukan untuk mewujudkan impian rekan - rekan sekalian, Dan yang penting jangan lupa pasrah ya, karena kepasrahan dan ketidak melekatan kepada hasil akan menghasilkan energi yang luar biasa besar seperti yang dialami pak PB.
Best regards

Iwan

Monday, August 4, 2008

Berbagi - Kunci Pasti Meningkatkan Motivasi KAYA RAYA

Oleh : Krishnamurti - Mindset Motivator

(Tulisan ini sebagai pendukung dan pelengkap artikel “Tip Praktis NLP #13″ agar program “GO DOUBLE” yakni “Teknik Cepat & Teruji Jadi MILYARDER” sangatlah mungkin untuk dilaksanakan dan memang dapat menjadi kenyataan)

Kaya Raya tidaklah Berdosa, bukan?

Ya, menjadi kaya raya tidaklah berdosa, bahkan dapat membuat dan menjaga api motivasi semangat hidup tetap dan terus membara. Yang penting kita tidak terikat dengan kekayaan duniawi tersebut dan memiliki tujuan bahwa kekayaan tersebut dapat berguna untuk orang banyak karena uang hanyalah alat atau sarana saja.

Berita baiknya adalah ternyata menjadi Kaya Raya bisa dipelajari dan bisa dicapai oleh siapa saja. Kita hanya perlu memahami bagaimana kerja hukum alam semesta yang berlimpah ini dan tentu saja menjalankannya dengan tulus dan ikhlas.

Namun, sebelum Anda membaca tulisan ini, mohon dicatat hal berikut:

1. Tulisan ini adalah cara pandang dan pengalaman saya pribadi yang belum tentu pas untuk Anda lho ya.

2. Bacanya nyantai aje, gak usah keburu-buru & jangan terlalu serius dong!

3. Baik juga baca sambil refleksi diri dan ambil “Klik” untuk melakukannya.

4. Juga baik saat baca, anggap aja sedang ngobrol dengan diri sendiri

5. Paling baik baca tulisan ini sambil ngopi pahit atau nge-teh pahit ya.

KUNCI PERTAMA: “THE MORE YOU GIVE, THE MORE YOU GET”

Uang adalah energi. Semangat adalah energi. Bagaimana mendapatkan banyak energi? Kuncinya justru melepaskan (RELEASE, GIVE atau SHARE bukan Keep atau Take) energi terbaik dalam diri kita untuk Alam Semesta agar energi yang lebih bersih (CHANGE), energi yang lebih baik (LEARN) dan energi yang lebih besar (GROW) masuk dan menyatu ke dalam diri kita, sehingga hidup kita akan selaras dengan hukum alam (Universal Law) yang berlaku untuk semua makhluk yang ada di planet bumi ini.

Setelah menjadi siklus kegiatan Change-Learn-Grow ini pas dan selaras (baca: nyaman) dengan diri kita, maka teruslah lakukan kegiatan ini agar perputaran energi ini makin membesar, membesar dan membesar dalam diri kita sampai kita tidak bisa menghentikannya. Maka hasil (result) akan secara otomatis berbuah sendiri. Namun, jangan kaget kalau buahnya akan sangat ranum dan lebat.

Dalam bahasa Spiritual (katanya lho) kegiatan ini diartikan sebagai kegiatan berbagi untuk sesama manusia demi kehidupan itu sendiri. Artinya memberi dengan tulus ikhlas tanpa pamrih apapun. Baik sekali bila tangan kiri memberi, tangan kanan tidak mengetahuinya.

Memberi tanpa menyebut nama kita.

Memberi tanpa memberi tahu siapa kita.

Memberi ya memberi saja tanpa berpikir.

Baiklah, agar lebih “seru” kita beri nama kegiatan bagaimana “Menjaga Api Motivasi Semangat Hidup tetap dan terus Membara” ini sebagai kegiatan Berbagi Kehidupan. Dan, sebelum kita berbagi kehidupan baik sekali kita mengerti dulu apa kehidupan itu dengan cara belajar dari kehidupan.

Mindset motivasi latihan ini:

“The More You Give, The More You Get”

“Semakin Banyak Anda Memberi, Semakin Banyak Anda Menerima”

“Memberi lebih Indah dari pada Meminta”

KUNCI KEDUA: “BELAJARLAH DARI KEHIDUPAN”

Mentransfer uang untuk amal, misal: harus 10% ke lembaga keagamaan (bukan

agama lho ya, tapi lembaga atau perorangan) adalah pekerjaan mudah dan sepele. Bawa kartu ATM, masukkan kartu tsb ke mesin ATM lalu tekan nomor rekening lembaga tsb, transfer uangpun selesai deh. “Mau dipakai untuk benar atau tidak, ya dosanya si pengurus. Yang penting niat gua adalah nyumbang” begitu cara pandang umum orang yang punya niat baik tersebut dan memang kita orang moderen diprogram seperti ini.

Namun, menjadikan uang amal 10% tsb menjadi 10, 100 atau 1.000 nasi bungkus dan kita sendirilah yang menyerahkannya ke saudara kita yang membutuhkannya, bukanlah pekerjaan mudah dan sungguh memerlukan kekuatan tekad hati yang tulus (uh. baca ide ini aja udah berat ya? Apalagi menjalankannya he..he..). Karena memerlukan kekuatan otot fisik kaki untuk berjalan dari pintu hati ke pintu hati lainnya.

Namun, sayang sekali umumnya kita lebih memilih cara beramal praktis seperti ini. Cara “Amal Instant 10%” persis seperti menggaji orang lain untuk melakukan pekerjaan amal suci kita. Sehingga mindset kita seperti “Berdagang Kasih” dalam benak kita muncul pemikiran bahwa dengan besarnya sumbangan uang amal ini hidupku pasti damai dan tenang (pesan lainnya: “aku akan dihormati atau dipandang”). Mengapa?

“Kan, gua udah nyumbang Rp. 100 juta untuk kegiatan Amal tsb? Lebih besar dari si Entong yang hanya nyumbang 2 nasi bungkus. Tentu Berkat gua lebih besar dong!”

Berkat yang dihitung oleh mereka yang memiliki paham ini adalah berkat rumah mewah, mobil mewah dan segala sesuatu yang wah! Sesuatu yang kelihatan secara “nyata”.

(Kasihan juga ya untuk mereka yang matanya buta, hidupnya gak ada berkat karena gak ada yang bisa dilihat he..he.. Tuhan gak adil dong dengan yang buta. Ah, pasti ada misteri bahagia lainnya. Tuhan maha adil kok)

Kalo Tuhan boleh bercanda dalam bahasa gaul, pasti (baca: mungkin) Dia akan bilang: “He..he.. kasihan deh elo! Kagak ngarti kalo bahagia tuh mudah dan sederhana banget, tauk! Amal itu ukurannya Cinta / Kasih atau Hati bukan Kalkulasi he..he..”

Catatan Penting!

Tidak ada yang salah dalam Amal Instant 10% dan Amal 2 Nasi Bungkus ini. Yang berbeda adalah pelajaran yang kita dapatkan dalam kehidupan ini. Dalam Amal Instant 10% kita tidak terlalu banyak belajar tentang kehidupan ini, namun Amal 2 Nasi Bungkus ini jika kita lakukan setiap hari, maka dalam 1 bulan saja kita sudah belajar sebanyak 60 pelajaran kehidupan. Pelajaran Cinta Kasih. Itulah dasar berpijak “Menjaga Api Motivasi Semangat Hidup Tetap Membara”

Mindset Motivasi latihan ini:

“Jika kita setia pada hal-hal kecil, maka kita akan dipercaya akan hal-hal besar”

“Kadang Kita Selamat. Kadang Kita Tenggelam. Jika Kita Selamat, Kita Mempunyai Tugas Besar untuk Menolong Orang Lain” demikian Jusuf Islam, penyanyi “Morning Has Broken”

KUNCI KETIGA: “MELEPASKAN KELEKATAN”

Jebakan duniawi adalah kenikmatan indrawi. Kenikmatan indrawi adalah kenikmatan dasar makhluk hidup mamalia, jadi kenikmatan terendah manusia. Kenikmatan yang hanya sebatas kenikmatan alat indra manusia dan bisa berbentuk apapun.

Jika kita tidak memiliki kesadaran, maka akan mudah kita terikat pada kenikmatan indrawi ini. Sekali terikat, bisa terus terikat makin kuat. Untuk itu kita perlu memiliki kesadaran tinggi yang tidak terikat oleh kenikmatan indrawi. Dan, perlu terus menjaga kesadaran tinggi ini agar kiat terus bertumbuh menjulang dengan terus melepaskan keterikatan atau kelekatan.

Kunci melepaskan kelekatan adalah mendefinisi ulang arti kata “Kepemilikan”. Apa itu milik aku? Pada saat kita mengatakan ini adalah milikku, maka saat itu juga aku terikat pada sesuatu (bisa benda, bisa rasa) yang aku sebut milikku itu.

Semakin kita melekat pada sesuatu, maka semakin pula kita tercekat atau terikat pada sesuatu tersebut. Walau sebenarnya ikatan tsb hanyalah bersifat emosi saja.

Sehingga jika kita tercekat akan sesuatu, mudah sekali emosi kita meledak. Contoh: banyak sekali orang menjadi marah saat mobil mewahnya diserempet dan tergores. Sebenarnya yang tergores bukanlah mobilnya, tapi hatinya. Rasa dalam hatinya, rasa yang dikuasi rasa kepemilikan tadi. Kalo kita melihat bahwa mobil tadi hanya besi, ya kitapun mudah sekali memaafkan dan menyelesaikan masalah serempetan tsb.

Donor darah boleh menjadi kegiatan yang sederhana dalam latihan melepaskan kelekatan. Memberikan apa yang Anda miliki tanpa pamrih. Memberikan kehidupan Anda untuk kehidupan orang lain, sungguh sangat mulia.

Kalimat Motivasi latihan ini:

“Hiduplah Sukses Menurut Penilaian Allah, bukan Penilaian Manusia”

“Hidup Sukses adalah Hidup Kaya Raya Berlimpah Makna”

LATIHAN: BERBAGI DAN MELEPASKAN KELEKATAN UNTUK BELAJAR DARI KEHIDUPAN

Berikut beberapa ide untuk kegiatan ini:

1. Pilih pakaian terbaik Anda atau pakaian Favorit Anda (boleh juga benda lain), lalu berikan kepada orang yang tidak Anda kenal dan sedang membutuhkan pakaian. Saya mempunyai kebiasaan untuk hanya memiliki pakaian sejumlah 7 buah saja. Jika saya mendapat atau membeli pakaian baru, maka pakaian lama saya berikan ke orang lain.

2. Membeli sesuatu pada pedagang yang berekonomi lemah dengan harga biasa, namun berikan 1 lembar angpau yang berisikan uang seharga benda yang kita beli dan ini bukan tip, tapi uang Kasih yang mungkin bisa membantu ekonomi keluarga tsb. Salah satu kebiasaan saya adalah menyisihkan sebagian dari hasil Trainer Fee menjadi 10 angpau atau lebih tergantung “feeling” saya saja saat itu.

3. Membuat beberapa Paket Manis (misal: 1 paket kantong yang berisikan: 1 kg gula pasir, 1 kaleng susu kental manis, 3 bungkus supermi atau benda lainnya yang manis) lalu bagikan kepada orang yang Anda rasa membutuhkannya. Sambil latihan peka dan peduli terhadap kebutuhan atau kehidupan orang lain.

4. Melepaskan binatang yang ditangkap manusia kembali ke alamnya. Misal: sisihkan uang Anda untuk membeli: Burung, Belut, Ikan, Kodok atau binatang apapun yang masih hidup, sebanyak yang Anda mampu lakukan. Lalu, lepaskan binatang tsb kembali ke alam, misalnya burung ke udara. Sedangkan belut & ikan ke sungai atau danau dan kodok ke sawah atau pinggiran sungai. Saat melepasakan binatang tsb, coba katakan: bebaslah kamu ke alam semesta ini karena memang kamu milik Dia sang empunya. Jangan kaget bila ketemu ada binatang yang tidak mau pergi menjauh, seperti berterima kasih pada Anda. Takut ya, he..he..he..

5. Jual HP Anda dan uangnya bisa Anda lakukan sbb: Masukkan ke amplop angpau, misal: Rp. 50.000,- di setiap amplopnya lalu bagikan ke orang (baiknya yang tidak Anda kenal) yang menurut Anda saat itu dia sedang sangat membutuhkan uang. Belikan nasi bungkus sebanyak yang bisa Anda belikan dari hasil penjualan HP Anda, lalu bagikan dengan ikhlas kepada orang yang menurut Anda sedang kelaparan saat itu.

Masih banyak contoh lainnya, silahkan Anda lakukan dan pilih sendiri yang sesuai dan selaras dengan misi hidup Anda.

Demikian tulisan sederhana ini sebagai rasa ingin berbagi bagaimana saya menjaga Api Motivasi Semangat Hidup saya agar tetap dan terus Membara. Dan, hidup ini sederhana sekali, ya kan? Maap”in ye, kalo ade salah-salah kate!

“Sungguh Indah jika Allah masih Memberikan Kita Kesempatan untuk Berbagi”



[lingkarLOA] Emang apa bedanya Syukur dan Pasrah...

Akhir minggu lalu mas Karso ngobrol ngalor-ngidul dengan teman dari
jauh.... Tentang SYUKUR
Diujung diskusi khas pinggir gang itu... ada satu pertanyaan

"Emang apa bedanya Syukur dan Pasrah?"

Sehingga memaksa mas Karso buka-buka ilmu yang disebut etimology
digabung dengan gathuk mathuk khas Solo....
1. Gratitude = Grateful + Attitude
.... PERILAKU SELALU BERTERIMAKASIH itu bukan sekedar mengucapkan
terimakasih. ...
Ini tentang perilaku....
Dari kamus: Grateful: berterimakasih, Gratify: memuaskan, memenuhi,
2. SYUKUR dalam sebuah kitab kuning yang menjadi kajian pondok pesantren
Artinya: pujian, kepenuhan dan kelebatan
berarti kuda yang gemuk walaupun sedikit rumput
berarti tumbuhan yang subur walau tiada hujan

Sehingga "Bersyukur adalah perilaku yang merasa puas / bahagia dengan
yang sedikit maka ia akan mendapat banyak / subur"

Ternyata syukur bukan sekedar di Lidah...tapi
Syukur mencakup 3 sisi:
1. Syukur dengan HATI - kepuasan batin atas anugerah
2. Syukur dengan LIDAH - mengakui anugerah dan memuji pemberinya
3. Syukur dengan PERBUATAN - memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai
dengan tujuan penganugerahannya.

Sehingga SYUKUR adalah two in one dengan SABAR.
Tidak ada kesabaran tanpa pribadi syukur dan tidak ada syukur tanpa
pribadi yang penuh sabar.

Dan Sabar berarti MENAHAN diri ... termasuk menahan diri dari menyerah.

Jadi SYUKUR jauh dari PASRAH apalagi MENYERAH....

Demikian mudah-mudahan dipahami mas....

Demikian mas Karso "nyerocos" sampai ngos-ngosan ... lalu ditutup
menyeruput wedang teh jahe yang hangat menyegarkan.

Tapi apa bener begitu yah.... Bagaimana menurut anda?

Salam Good Vibes

Supriyadi
081-3939-1-319- 2

http://galih- apisemangat. blogspot. com

Wednesday, May 21, 2008

LOA dalam pandangan Hindu Bali

Oleh : Jaya Wiharsa

Pertama dan yang utama adalah saya mohon maaf atas keberanian saya menulis LOA dalam Hindu Bali. Menyadari akan kemampuan dan keterbatasan saya untuk mengungkapkan apa yang tersirat dan yang tersurat dalam kehidupan Hindu Bali. Disamping itu juga saya tidak memiliki pengalaman menulis yang memadai.

Terimalah tulisan ini dengan apa adanya, berikut kekurangan saya dalam tulisan ini.

Tulisan ini dibuat untuk membayar hutang, seperti juga keberadaan kita saat ini diyakini oleh Hindu Bali untuk membayar hutang. Hutang kepada siapa?

Hutang kepada Orang Tua yang atas jerih payah mereka dari tiada menjadi ada.

Hutang kepada Pemerintah atas segala kemampuannya kita bisa menikmati negeri ini.

Hutang kepada Guru-guru atas ijinnya kita bisa berinteraksi dan memaknai semua ini.

Hutang kepada sesama Mahluk. (binatang, tumbuhan, manusia) atas toleransi hidup bersama-sama saling isi mengisi kehidupan ini.

Sehingga dalam setiap tindak tanduk yang diharapkan dalam menjalankan hidup ini adalah dengan berterimakasih dan selalu mengembangkan rasa syukur atas apa yang ada saat ini. Karena tanpa hutang yang disebutkan diatas kita tidak ada disini, dan tidak bisa menikmati apa yang ada disini berinteraksi disini dan memaknai pula disini. Bisa saja kita masih dalam gumpalan energi yang berpindah-pindah, berubah-rubah dan berevolusi atau entah apa saja bisa dikatakan sepanjang kita bisa ungkapkan.

Ijinkan saya berterimakasih dari hati yang paling dalam atas semua yang ada saat ini dan juga yang belum ada. Serta yang berkenan membaca tulisan ini.

Dalam keseharian Hindu Bali, cara mengungkapkan rasa terimakasih atas apa yang ada dan diterima saat ini salah satunya dilakukan dengan cara menghaturkan banten saiban. Setiap sehabis memasak di dapur dan sebelum masakannya dinikmati para ibu-ibu pasti membuat banten saiban yang isinya, sejumput nasi putih dalam ukuran kecil kira-kira 1cm x 1 cm (ukuran ini tidak pas bisa berubah sesuai dengan jumputannya) diletakkan diatas daun pisang yang sudah dipotong segi empat ukuran 4cm x 4cm (ukuran dan bahan tidak menjadi suatu standar) dan ditambahkan lauk-pauk yang dimiliki saat itu dalam ukuran kecil juga, bisa diwakilkan pula dengan garam.

Dibuat sejumlah intinya 5 buah dan bisa lebih, tergantung dengan apresiasi pelakunya. 5 banten saiban kecil itu ditempatkan di

- Tempat suci,

- Pekarangan rumah/ Depan rumah

- Tempat Air

- Tempat Api

- Tempat Beras

Tujuannya kita menghaturkan terimakasih dan sekaligus melakukan local inspection onsite pada tempat-tempat yang penting di dalam rumah tangga. Kurang lebih makna doa yang dipanjatkan berbunyi "Tuhanku terimakasih atas apa yang kami terima saat ini, semoga kami bisa terus melakukannya seperti ini dan bahkan lebih baik."

Pada saat kita melakukan itu disertai dengan percikan air suci bersarana bunga, disaksikan oleh dupa wangi dan dilakukan dengan tulus hati, tanpa paksaan ataupun tekanan. Sebagai pembuktian bahwa ritual kecil ini sah dan tidak bermain-main.

Kenapa saya sebut sebagai local Inspection onsite apa yang kita lakukan saat tersebut?

Bayangkang bila tempat suci, pekarangan rumah yang kita miliki kotor atau tercemar, tentu kita harus membersihkannya dulu dari kotoran tersebut, sehingga kita dengan nyaman bisa menghaturkan doa terimakasih.

Bayangkan pula bila persediaan beras tidak ada, Air minum dan persedian air tidak ada atau rusak, begitu pula dengan kompor tempat memasak gasnya habis. Tentu kita tidak bisa memasak untuk keesokan harinya atau membuat kopi/teh untuk nanti. Sehingga pada saat kita melakukan local inspection kita bisa mengamati pula secara sepintas, sambil berdoa terima kasih atas sumber-sumber beras, air dan api yang mencukupi untuk keberlangsungan hidup.

Rutinitas itu pasti terjadi setiap hari untuk kalangan Hindu di Bali. Namun sesungguhnya saya sudah cukup berani membahasakan dengan bahasa yang sederhana. Untuk itu bagi yang bisa menilai ijinkan saya mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.

Itu hanyalah hal kecil yang dilakukan umat Hindu di Bali. Ritual upacara lain yang lebih besar dan makin besar mengikuti pola-pola tersebut. Berterimakasih dahulu atas apa yang telah tersedia, kemudian meyakini dan merasakan akan kelimpahan yang diberikan, kemudian meminta melalui doa-doa.

Bali terkenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura, dan ada pula dengan sebutan-sebutan lain seperti God of island, The Last Paradise, Paradise on the island dan sebutan lain yang diberikan oleh orang lain. Sebutan itu diberikan mungkin karena banyaknya perayaan-perayaan yang dilakukan seperti:

Perayaan otanan (ulang tahun untuk Manusia Bali) jatuh setiap 6 bulan sekali

Perayaan piodalan di pura-pura ada yang jatuh setiap 6 bulan sekali ada yang setahun sekali. Piodalan adalah hari jadi berdirinya pura tersebut.

Perayaan hari-hari khusus yang disebut sebagai Rerainan seperti bulan purnama (malam yang paling terang), tilem (malam yang paling gelap).

Perayaan hari khusus tumpek, perayaan terhadap hal hal yang berjasa kepada manusia, seperti tumbuh-tumbuhan, binatang dan unsur benda logam dll.

Perayaan perayaan hari suci, seperti Nyepi, Galungan, dan Kuningan.

Sangat banyaknya perayaan perayaan yang dilakukan yang tujuannya mengungkapkan terimakasih atas keberlimpahan yang ada. Hal tersebut terjadi terus menerus sehingga membentuk belief system. Sehingga bila tidak merayakannya seolah-olah ada yang kurang dan ada perasaan tidak nyaman. Bukankah seringnya kita merayakan keberlimpahan juga salah satu cara untuk LOA.

Didalam LOA, dikatakan Ikhlas melakukannya tanpa paksaan, Syukuri dengan selalu berterima kasih, Fokus pada keinginan supaya semua kebutuhan bisa terpenuhi. Kalau di Secret dikatakan ask, believe and receipt, Bukankah kita sudah receipt duluan kemudian kita believe dan kemudian baru kita ask.

Dalam tulisan ringkas ini, begitulah adanya, namun kalau kita mencoba masuk pada satu event saja misalnya otonan(perayaan ulang tahun Bali), akan bisa dibuat dalam kapasitas kecil, menengah dan besar.

Semua perayaan yang ada bisa dibuat dalam kapasitas kecil, menengah, dan besar. Disesuaikan dengan kemampuan dan kadar kejujuran pelakunya. Karena ada kala orang membuat sekala besar namun sebetulnya kapasitasnya kecil. Kenapa hal itu dilakukan? Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan pemahaman atau juga memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hal ini jarang diperdebatkan tetapi dikembalikan kepada pelakunya masing-masing.

Target/goal LOA Hindu Bali, tidaklah muluk-muluk. Inti target Hindu Bali umumnya Seger, Sadia, Rahayu. Dalam bahasa luasnya:

Seger=Selalu sehat sehingga bisa bekerja dengan baik, bukankah kesehatan itu tak ternilai.

Sadia=Memiliki apa yang layak dimiliki.

Seperti bila saatnya harus punya handphone supaya punya, bila saatnya punya mobil supaya punya, bila saatnya punya pesawat terbang supaya punya. Karena kebanyakan berpikir belum saatnya punya pesawat terbang, maka wajar saja tidak punya. he.. he. he..

Rahayu=perasaan batin selalu dalam kondisi yang tenang dan nyaman.

Punya sesuatu pasti dipikirkan baik-baik, jangan sampai punya mobil mercy tapi tidak bisa memelihara dan bayar pajaknya, Kasihan sama yang punya sehingga bisa menjadi sakit karena memikirkan biaya perawatan mobilnya dan membuat batinnya tidak tenang. Yang menjadi poin adalah bukannya apa yang akan diminta namun apa yang boleh dipinta sehingga tetap tercipta keseimbangan antara batin, tubuh dan alam semesta.

Bukankah Seger, Sadia, Rahayu, ukurannya tiap orang berbeda-beda. Sesuai dengan standar ukuran masing-masing. Bila seorang pengusaha LOAnya berbeda dengan LOA pak tani. Kira-kira begitulah. Apakah Pak Tani boleh memiliki LOA seorang pengusaha? Boleh saja, asal siap menerima apa adanya.

Pandangan saya pribadi kita boleh meminta sesuai dengan kapasitas kita dan kemampuan kita untuk meningkatkan diri. Asalkan jangan serakah. Setiap permintaan memiliki pertanggung jawaban masing-masing.

Sepanjang berkutat dalam Nafsu, Akal dan Pikiran, kita cenderung akan berputar-putar dalam siklus kehidupan. Siklus kehidupan diterjemahkan dengan lahir, hidup dan mati. Bila kita mampu menembus dan menyelami layer yang lebih dalam, kita akan dikenalkan dengan Budi, Cipta dan Sang Jiwa. Muarannya ada pada Kesemestaan. Bahasa mudahnya seperti itu, namun dalam prakteknya sehari-hari kita akan diperkenalkan dengan berbagai pengalaman dengan cita rasanya masing-masing. Itu yang pernah saya dengar dari orang yang dituakan dalam persepsi Hindu Bali.

Bagi yang memiliki kemampuan LOA yang cespleng atau digjaya tak tertandingi, sakti, dll saya pula pernah diperdendangkan lagu judulnya Ede Ngaden Awak Bisa,

Terjemahan bebasnya berbunyi:

Jangan pernah diri merasa serba bisa

Biarkanlah orang lain yang memberikan nama.

Upaya kita sehari-hari bagaikan tukang sapu

Saban hari banyak kotoran yang ada

Bila ada kotoran akan ada kotoran lagi yang tampak.

Walaupun kita mampu membersihkan kotoran itu, masih banyak hal yang perlu dipelajari.

Pendapat saya pribadi, lagu tersebut cocok untuk kalangan tertentu, dan belum tentu cocok untuk beberapa orang, karena bisa menimbulkan apresiasi yang berbeda. Anggap saja sebuah hiburan.

Demikian dan atas kesediaan membaca dan termuatnya tulisan ini saya ucapkan terimakasih. Bila ada rangkaian kata-kata yang tidak nyaman dan menyinggung perasaan, mohon dimaklumi dan dimaafkan. Tidak ada terbersit untuk melakukan itu, tulisan ini sebagai sharing semata, karena saya sedang belajar, khususnya belajar LOA di milis ini. Semoga bisa diterima dengan baik adanya.