Tuesday, August 28, 2007

Menggabungkan Law of Attraction dan EFT / S-EFT

Setelah menonton film The Secret tentu kita semakin yakin akan adanya Law of Attraction (LoA). Bahkan sebagian dari kita sudah membuktikan kedahsyatan LoA baik untuk hal-hal yang ‘kecil’ maupun hal-hal yang ‘besar’. Tapi bagi sebagian yang lain mungkin masih bertanya-tanya benarkah saya bisa memanfaatkan LoA untuk mencapai kesuksesan? Lha wong saya sampai saat ini banyak keinginan saya yang belum kesampaian.

Satu hal yang mungkin sedikit kita abaikan dalam menerapkan LoA untuk mewujudkan impian-impian kita adalah kondisi mental dan emosi kita. Dan ngomong-ngomong tentang emosi, kita akan teringat dengan Emotional Freedom Technique (EFT) atau yang di Indonesia dipopulerkan dengan nama Spiritual-EFT (S-EFT).

Barangkali yang selama ini kita dengar, EFT sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit, baik penyakit mental dan fisik dengan hasil yang menakjubkan. Nah, apa hubungannya EFT dengan LoA? Mungkinkah kita mengkombinasikan EFT/S-EFT dengan LoA untuk mewujudkan cita-cita kita.

Seperti saya kemukakan diatas, bahwa LoA sangat bergantung pada kondisi mental / emosi kita. Jika mental dan emosi kita cenderung negatif maka LoA akan manarik hal-hal yang negatif dalam kehidupan kita. Agar bisa mewujudkan impian kesuksesan kita, kita dituntut untuk selalu punya mental dan emosi yang positif. Nah disinilah kita bisa memanfaatkan EFT untuk selalu mengkondisikan mental dan emsosi kita dalam keadaan yang selalu positif.Ini sejalan dengan pesan pendiri EFT yang selalu menyatkan "Try it (EFT) on everything!"

Berikut ini contoh yang sedang saya coba aplikasikan dalam mengkombinasikan LoA dan EFT. Seperti yang kita baca dalam buku maupun film The Secret, ada Creative Process dalam menerapkan LoA yaitu Ask, Believe, Receive, dan ada Powerful Process: Visualization dan Gratitude. Dalam tahap-tahap penerapan LoA tersebut, pada intinya kita diminta untuk menyampaikan apa benar-benar kita inginkan, kemudian meyakininya, bersyukur dengan apa yang sudah ada, dan terus fokus pada apa yang kita inginkan bukan pada apa yang tidak diinginkan.

Masalahnya kadang kita sendiri takut mengungkapkan keinginan kita sebenarnya. Contoh saja saat ini saya baru punya bisnis senilai 50 Jutaan Rupiah, dan saya menginginkan punya bisnis senilai 10 Milyar Rupiah. Apa yang terjadi dalam benak saya, kadang dan sering muncul konflik batin: benar nggak saya bisa memiliki bisnis 10M? Siapa sih saya ini koq berani-beraninya mimpi punya bisnis 10M? Bagaimana mungkin saya bisa punya bisnis 10M? Dan banyak keraguan dan ketakutan lainnya.

Dengan EFT kita bisa menghapus keraguan dan ketakutan tersebut.Sehingga kita bisa yakin dan nyaman dengan tujuan kita yang tinggi. Sehingga diharapkan LoA bisa mewujudkan impian kita dengan lebih mantap.

Dengan contoh diatas, kita bisa buat Statement Phrase dalam EFT seperti:

"Meskipun saya tidak tahu bagaimana cara mewujudkan bisnis 10M, saya ikhlas dan saya pasrah"

atau bisa kita pakai metode Choice-nya Dr Patricia Carrington :
"Meskipun saya tidak tahu bagaimana cara mewujudkan bisnis 10M, saya memilih untuk menemukan cara-cara yang kreatif untuk mewujudkannya"

Dalam tahap Believe, kita juga bisa mengalami ketidakyakinan dengan tujuan kita, kita bisa lakukan tapping dengan pernyataan :

"Ya Alloh, meskipun saya tidak yakin bisa memiliki usaha senilai 10M, saya ikhlas dan saya pasrah kepada-Mu ya Alloh"

Kemudian kita lakukan tapping sampai kita benar-benar merasa nyaman dengan tujuan kita. Lakukan terus setiap hari sampai keyakinan kita benar-benar ter-install dalam otak bawah sadar kita. Dan kalau keyakinan sudah berubah, tentu tindakan akan berubah, dan hasilnya juga ikut berubah.

Demikian salah satu contohnya. Masalah nantinya terwujud atau tidak kita pasrahkan dan kita serahkan sepenuhnya kepada alam semesta (Alloh SWT) untuk memberikan yang terbaik kepada kita.

Dan satu hal yang menarik dalam EFT adalah teknik EFT sangat fleksibel dan bisa digabungkan dengan teknik-teknik lainnya seperti NLP, Hypnoterapi, Afirmasi, dan lain-lain. Kita bisa memanfaatkan EFT untuk mengeliminasi segala bentuk keraguan, ketakutan, rasa tidak PD dalam setiap tindakan kita untuk mewujudkan impian kita.

Semoga bermanfaat.

Salam
Fuad Muftie
http://fuadmuftie.wordpress.com

Thursday, August 23, 2007

Penerapan Hukum Tarik Menarik (Utilizing The Law of Attraction)

Hukum Tarik menarik menyatakan bahwa Anda akan menarik ke dalam hidup Anda - apakah yang Anda inginkan ataupun yang tidak Anda inginkan - apapun yang Anda berikan kepada Energi Anda, Fokus dan Perhatian Anda.



Anda secara teratur dan terus menerus memberikan getaran (vibration) energi ketika Anda berpikir atau merasakan sesuatu. Getaran-getaran ini bisa di ambil atau diterima oleh orang lain. Itulah sebabnya orang sering mengatakan, " dia memiliki getaran yang baik," atau " dia memberikan getaran yang buruk." Anda secara terus menerus mengalirkan dan memancarkan getaran-getaran.


Ketika Anda sedang merasa senang, antusias, bergairah, bahagia, cinta kasih, penghargaan, berlimpah, makmur, relaks dan penuh kedamaian, itu berarti Anda sedang mengalirkan dan memancarkan getaran-getaran positif.


Sebaliknya, ketika Anda sedang merasa bosan, gelisah/cemas, khawatir, bingung, sedih, kesepian, sakit hati, marah, benci, rasa bersalah, kecewa, putus asa, terkungkung, stres, depresi, maka Anda sedang mengalirkan dan memancarkan getaran-getaran negatif.


Hukum Tarik Menarik menyatakan bahwa Alam Semesta merespon terhadap apapun yang sedang Anda tawarkan -- dengan memberikan kembali lebih banyak kepada Anda terhadap apapun getaran yang sedang anda pancarkan. Tidak peduli apakah itu baik atau tidak, alam semesta sekedar merespon terhadap getaran Anda.


Jika Anda menyaksikan film The Secret, Anda melihat hal ini telah dijelaskan dengan sangat detil. Masalahnya adalah sebagian besar waktu, Anda tidak menyadari getaran apa yang sedang Anda tawarkan. Anda hanya sekedar merespon terhadap hal-hal yang berada di luar Anda - kejadian-kejadian saat ini, berita-berita, bagaimana orang-orang memperlakukan Anda, bursa saham, berapa banyak uang yang Anda hasilkan, bagaimana sekolah anak-anak Anda, apakah tim olahraga favorit Anda menang atau kalah - kemudian mendapatkan sebuah perasaan apakah itu positif atau negatif.


Pada saat Anda sekedar merespon tanpa Anda sadari terhadap apa yang terjadi di sekitar Anda, Anda berniat untuk "tetap tinggal" dalam kondisi Anda saat ini. Inilah kenapa sebagian besar kehidupan orang tampak tidak pernah berubah banyak. Mereka terjebak di dalam pengulangan siklus terhadap penciptaan kenyataan yang sama terus menerus yang disebabkan oleh getaran yang mereka kirimkan keluar.


Cara kerjanya seperti ini.....Pertama-tama Anda melakukan observasi terhadap apa yang telah Anda miliki dan Anda terima saat ini di dalam hidup Anda. Anda menyebut hal ini sebagai "realitas". Anda merespon terhadap apa yang telah Anda observasi dengan sebuah perasaan, positif atau negatif, dimana kemudian akan memancarkan getaran kepada alam semesta. Kemudian Hukum Tarik Menarik merespon kembali terhadadp getaran tersebut dan membawanya kembali lebih banyak terhadap getaran yang Anda pancarkan. Hal ini akan membuat siklus berjalan terus menerus, sampai Anda memilih untuk merubahnya melalui usaha dari kemauan Anda. Anda adalah korban dari kekurang sadaran terhadap adanya Hukum Tarik Menarik.
Proses Penciptaan


Dimungkinkan bagi Anda untuk keluar dari lingkaran setan dan menciptakan apa yang Anda inginkan daripada secara kontinyu menciptakan kembali apa yang sudah Anda miliki. Ini adalah tiga langkah sederhana yang bisa Anda mulai dengan segera. Jika Anda telah membaca dan menerapkan beberapa artikel yang telah saya tulis sebelumnya berarti Anda telah memulai proses ini.

Langkah 1: Identifikasi apa yang benar-benar Anda inginkan & Hilangkan segala yang negatif

Penting sekali untuk fokus terhadap apa yang Anda inginkan daripada terhadap apa yang tidak Anda inginkan. Anda harus menyatakannya dengan pernyataan positif dan menyaring kata-kata seperti jangan, tidak dan bukan. Ingat, pikiran Anda bekerja dalam gambar-gambar dan jika Anda mengatakan Saya tidak mau marah, Anda sedang menciptakan gambar tentang kemarahan dan dengan demikian getaran yang Anda pancarkan adalah menjadi marah. Anda harus menciptakan lawan kata dari apa yang tidak anda inginkan.

Langkah 2: TIngkatkan level getaran Anda

Tugas Anda pada tahap dua adalah untuk menciptakan keserasian getaran bahwa apa yang anda katakan yang anda ingin miliki. Bagaimana perasaan Anda jika anda telah memiliki semua hal tersebut - pekerjaan yang sempurna, hubungan yang sempurna, seberapa besar uang yang anda ingin miliki? Tugas Anda adalah untuk mengidentifikasi hal-hal apa yang membuat anda merasa baik dan melakukannya lebih baik lagi, kemudian belajar untuk tidak mentolerir perasaan-perasaan negatif.

Afirmasi adalah sebuah komponen yang penting dalam meningkatkan level getaran Anda terhadap apa yang anda inginkan. Ingat, Hukum Tarik Menarik tidak merespon terhadap kata-kata yang anda gunakan atau pikiran yang anda pikirkan. Hukum Tarik Menarik hanya sekedar merespon terhadap bagaimana anda merasa tentang apa yang anda katakan dan bagaimana anda merasa tentang apa yang anda pikir.

Untuk informasi mengenai contoh afirmasi, anda bisa membaca kembali artikel tentang Mars Kehidupan dalam blog ini dan membaca buku the Secret atau menonton filmnya.

Langkah 3: Lepaskan dan Ijinkan

Dalam langkah ketiga ini Anda sekedar melepaskan afirmasi anda, getaran anda, dan perasaan kepada alam semesta untuk menjaga "permintaan" atau "pesanan" anda. Tetapi anda juga harus bebas dari segala bentuk keragu-raguan. Jika anda ragu untuk dapat memiliki sesuatu dengan segala cara, berarti anda tidak mengijinkannya. Anda justru menyingkirkannya dan anda akan berakhir dengan mengirimkan pesan yang sama sekali berlawanan kepada alam semesta. Hal ini terjadi hanya jika pikiran-pikiran yang berlawanan, pembicaraan, dan gambarannya dihilangkan maka hasil dari yang anda hasratkan akan menjadi kenyataan. Semakin cepat anda menyingkirkan penghalang anda, maka semakin cepat pula impian-impian anda dapat terwujud.

Salam POSITIF!

EdySantoso

Wednesday, August 22, 2007

RESONANSI

Apapun yang kita pikirkan dan rasakan akan selalu beresonansi dengan segala sesuatu yang ada di sekeliling kita bahkan dengan alam semesta
- Syahril Syam -


Hal paling utama untuk mengetahui rahasia di balik hukum ketertarikan (Law of Attraction) adalah RESONANSI. Apa itu resonansi? Saya ingin mengajak Anda untuk melakukan sebuah percobaan sederhana di rumah Anda. Belilah 2 (dua) buah garpu tala yang memiliki frekuensi yang sama (dasar). Anda bisa mencari garpu tala tersebut di toko-toko yang menjual alat-alat laboratorium dan kesehatan. Setelah Anda sudah mendapatkan kedua garpu tala yang memiliki frekuensi yang sama, maka lakukanlah percobaan berikut ini: Ketuklah garpu tala yang pertama dengan memukulkan garpu tala tersebut pada sebuah benda yang keras. Secara otomatis garpu tala itu akan langsung bergetar; begitu bergetar maka sesegera mungkin dekatkan garpu tala yang bergetar tersebut pada garpu tala yang satunya lagi. Dekatkan sedekat mungkin, dan jagalah agar kedua garpu tala tersebut tidak saling bersentuhan satu sama lain.

Apa yang terjadi? Anda dapat melihat dan merasakan dengan jelas bahwa garpu tala yang kedua (garpu tala yang tidak bergetar) begitu berdekatan dengan garpu tala yang pertama (garpu tala yang diketuk sehingga bergetar) akan ikut bergetar mengikuti getaran yang ditimbulkan oleh garpu tala yang pertama. Fenomena ini disebut dengan RESONANSI. Garpu tala yang kedua beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala yang pertama.

Hal ini bisa terjadi karena kedua garpu tala tersebut memiliki frekuensi yang sama. Anda juga mungkin pernah melihat fenomena seperti ini di sekeliling Anda. Pernahkah Anda melihat ketika sebuah pesawat terbang melintas agak rendah di atas rumah Anda, dan kemudian Anda melihat jendela rumah Anda tiba-tiba bergetar? Seiring dengan semakin dekat pesawat tersebut melintas di atas rumah Anda, getaran jendela rumah pun semakin kuat bergetar. Dan ketika pesawat terbang menjauh dari rumah Anda, maka perlahan-lahan getaran jendela pun mereda dan akhirnya berhenti bergetar.

Fenomena ini juga disebut dengan resonansi. Hal ini dapat terjadi karena frekuensi suara pesawat yang dihasilkan dari mesin pesawat memiliki frekuensi yang sama dengan kaca jendela rumah Anda. Kedua fenomena ini memberikan penjelasan kepada kita bahwa JIKA DUA BUAH BENDA ATAU LEBIH YANG MEMILIKI FREKUENSI YANG SAMA, MAKA GETARAN BENDA YANG SATU DAPAT MEMPENGARUHI BENDA YANG LAINNYA SEHINGGA IKUT BERGETAR. Kedua buah benda atau lebih tersebut tidaklah harus benda yang sama, tapi yang paling penting adalah memiliki frekuensi yang sama.

Fenomena resonansi juga dapat Anda lihat ketika Anda ingin menyetel radio di rumah Anda. Anda hanya bisa mendengar suara radio dari sebuah stasiun radio jika Anda menyetel frekuensi yang sama di radio Anda dengan frekuensi yang dipancarkan oleh stasiun radio tersebut. Jika Anda mengubah frekuensinya, maka Anda akan berpindah pada stasiun radio yang lain, yang memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi yang telah Anda setel pada radio Anda.

Begitu juga ketika Anda ingin menonton sebuah saluran televisi. Frekuensi tertentu yang Anda setel, Anda dapat menonton sebuah stasiun televisi yang sesuai dengan frekuensi yang Anda setel itu. Biasanya frekuensi setiap stasiun televisi telah diatur dan disimpan sedemikian rupa pada angka-angka tertentu, sehingga cukup dengan menekan angka tertentu maka Anda bisa menikmati siaran televisi yang Anda inginkan.

Anda juga bisa melihat fenomena resonansi pada diri Anda sendiri. Sekarang juga, coba pikirkan tentang diri Anda dan teman jalan Anda saat ini. Jika Anda berada dalam satu group pertemanan (memiliki beberapa teman baik sekaligus yang berada dalam satu kelompok), maka perhatikanlah tinggi badan Anda dengan mereka? Atau perhatikan selera humor Anda dengan mereka? Atau perhatikan selera makan Anda dengan mereka? Atau perhatikan hobi Anda dengan mereka? Atau perhatikan gaya bicara dan topik pembicaraan Anda dengan mereka? Bahkan, cobalah Anda perhatikan tingkat kekayaan Anda dengan mereka? Dan atau-atau yang lain? Anda bisa melihat bahwa tinggi badan Anda serupa dengan tinggi badan mereka. Anda juga bisa melihat gaya bicara dan topik pembicaraan Anda serupa dengan mereka. Anda juga memiliki tingkat kekayaan yang mirip dengan mereka. Dan Anda bisa memperhatikan semua kemiripan Anda dengan mereka.

Kenapa hal ini terjadi? Karena adanya kesamaan frekuensi pada pikiran dan perasaan Anda dengan teman-teman Anda tersebut. Hal ini bisa terjadi karena hampir setiap orang merasa nyaman dengan keadaan mereka saat ini, dan semakin nyaman ketika ada yang mirip dan serupa dengan mereka. Hal ini juga mengisyaratkan kepada kita bahwa hampir setiap orang memiliki keadaan pikiran dan perasaan yang berada pada frekuensi netral. Frekuensi netral ini sering juga disebut sebagai frekuensi dasar. Ketika seseorang berada pada frekuensi dasar (netral), maka kemungkinan besar ia akan mudah dipengaruhi oleh keadaan di sekelilingnya. Jadi, jangan heran jika Anda dan teman-teman Anda akan selalu berada pada lingkungan pertemanan yang itu-itu saja, sebab Anda dan teman-teman Anda merasa nyaman dengan keadaan saat ini. Oleh sebab itu, jika seseorang berada pada frekuensi dasar, maka hanya ada satu pilihan, yaitu akan selalu beresonansi (ikut bergetar/dipengaruhi) terhadap sesuatu yang lain, dan akan beresonansi pada zona kenyamanan yang Anda rasakan saat ini (frekuensi dasar). Dan jika sudah berada pada zona kenyamanan, maka seseorang akan selalu mendapatkan yang itu-itu saja, Anda akan cenderung mendiskusikan topik yang itu-itu saja dengan teman-teman Anda.

Berbeda jika Anda memiliki fokus pikiran dan perasaan pada tujuan tertentu. Jika ini terjadi pada Anda, maka Andalah yang menjadi pusat resonansi. Dengan kata lain, segala sesuatunya akan ikut beresonansi (ikut bergetar/dipengaruhi) dengan tujuan yang Anda inginkan. Anda selalu bergerak keluar dari zona kenyamanan, dan orang-orang di sekeliling Anda akan mengikuti Anda, tentunya dengan kecepatan mereka masing-masing dalam mengikuti Anda. Yang jelas, Anda akan menemukan orang-orang yang serupa dengan Anda dan memiliki tingkat kecepatan bergerak yang serupa dengan Anda, dan Anda juga akan mempengaruhi orang-orang yang berada pada frekuensi netral, yang secara perlahan-lahan mengikuti pola kecepatan bergerak Anda keluar dari zona kenyamanan.

Jadi hal paling utama akan terjadinya resonansi adalah kesamaan frekuensi. Apa itu frekuensi? Dan bagaimana kita sebagai manusia menyetel frekuensi kita agar beresonansi (menarik) apapun yang kita inginkan? Hal ini akan kita bahas pada tulisan yang akan datang, ok!

THE POWER OF KEPEPET

KEPEPET VS IMING-IMING
oleh : Jaya Setiabudi
Pendiri Entrepreneur Association
Coach Entrepreneur Camp

Ada 2 sebab yg membuat orang tak tergerak untuk
berubah. Yang pertama adalah impiannya kurang kuat,
yang kedua tidak kepepet. Dua hal tersebut yang
seringkali disebut orang sebagai motivasi. Kesalahan
fatal yang timbul oleh sebagian besar motivator
ataupun trainer motivasi lainnya adalah hanya
menggunakan impian sebagai 'iming-iming' untuk
menggerakkan audiens. "Apa Impian anda? Siapa yang
impiannya punya mobil mewah? Rumah mewah? atau bahkan
kapal pesiar?" Memang, saat di ruang seminar, mereka
sangat terbawa dan termotivasi oleh sang motivator.
Tapi masalahnya, sepulang dari seminar, mereka
dihantam kemalasan, mungkin juga halangan-halangan
bahkan seringkali oleh orang-orang yang mereka
sayangi. Apa jadinya? Mereka tetap diam ditempat.
Contoh yang kedua, ada seorang salesman
yang bekerja di suatu perusahaan. Seperti perusahaan
lainnya, mereka menerapkan sistem bonus. "Jika anda
mencapai target yang telah ditentukan, maka anda akan
mendapat bonus jalan-jalan keluar negeri!" kata
managernya. "Gimana, semangat?" lanjut manager
berinteraksi. "Semagaat..ngat..ngat!" sambut salesman,
sambil mengepalkan tangannya seolah siap tempur. Bulan
demi bulan pun berlalu tanpa pencapaian target.
Kemudian si manager bertanya,"Apa bonus yang aku
tawarkan kurang besar?". "Enggak kok Pak, cukup besar,
mudah-mudahan bulan depan tercapai Pak". Setelah 3
bulan masa 'iming-iming' tak berhasil, si manager
mulai mengubah strategi. Dia berteriak agak menekan di
dalam meetingnya,"Pokoknya, jika anda tidak bisa
mencapai target penjualan yang sudah saya tetapkan,
anda saya PECAT!". Nah, keluarlah keringat dingin si
salesman. Sekeluar dari ruangan dia langsung
menyambangi calon-calon customernya, kerjanyapun
semakin giat. Malas, malu, nggak pe-denya hilang
seketika. Kok bisa? Karena KePePet! Yang dia pikirkan,
jika dia tidak dapat memenuhi target, dia akan
dipecat. Jika dipecat, penghasilannya akan nol. "Trus
anak istriku makan apa?" pikirnya. Anehnya, target
penjualan yang selama ini tidak pernah tercapai, bisa
juga terlampaui. Itulah yang disebut The Power of
Kepepet.
97% orang termotivasi karena Kepepet,
bukan karena iming-iming. Maka dari itu ada pepatah
mengatakan bahwa "Kondisi Kepepet adalah motivasi
terbesar di dunia!". Banyak perusahaan mengkampanyekan
Visi besarnya kepada seluruh karyawannya. Apa jawab
mereka? "Emang gua pikirin!". Bukannya salah karyawan
yang tidak peduli terhadap visi perusahaan, tapi
karena visi itu tak terlihat oleh karyawan. Mereka
lebih termotivasi oleh sesuatu yang berupa ancaman,
baik situasi dimasa mendatang ataupun berupa
punishment. John P. Kotter (Harvard Business Review)
mengemukakan " Establishing Sense of Urgentcy" adalah
langkah pertama untuk menggerakkan perubahan dalam
suatu organisasi. Dengan melihat ancaman-ancaman
terhadap kompetisi dan krisis, membuat mereka
tergerak, sebelum mengkomunikasikan "VISI".
"Jika rasa sakit terhadap kondisi sekarang tidak kuat,
orang tak akan beranjak untuk berubah"
Jadi analisa kembali kehidupan Anda
sekarang ini. Jika Anda tidak mengubahnya, rasa sakit
atau kerugian apa yang akan Anda dapatkan dimasa
mendatang. Saran saya, jika Anda berada di zona yang
sangat nyaman untuk tidak berubah (tidak melihat
ancaman), ciptakan sedikit trigger (challenge)
misalnya berupa penambahan investasi rumah. Jangan
beli rumah yang sesuai dengan kemampuan bayar Anda,
tapi 'sedikit lebih' dari kemampuan Anda sekarang.
Nah, dengan begitu Anda mau nggak mau dipaksa untuk
mencari penghasilan tambahan atau mengurangi porsi
pengeluaran yang tidak penting. Langkah kedua baru
pikirkan nilai investasi itu 5 sampai 10 tahun
mendatang, mungkin bisa sebagai solusi pembiayaan uang
sekolah anak Anda kelak. Dengan meletakkan porsi dan
posisi The Power of Kepepet dan Iming-iming secara
tepat, InsyaAllah kita akan selalu termotivasi. FIGHT!

TANGGAPAN PAK IKHWAN SOPA
Kepepet, atau menurut istilah Pak Johannes Surya (mestakung) adalah
kondisi kritis. Menurut beliau, kondisi kritis itu bahkan perlu
diciptakan. Berdasarkan teori fisika yang dijelaskan oleh Pak
Johannes, kondisi kritis itu akan membuat dunia di sekitar titik
kritis akan mendukung untuk terciptanya keseimbangan baru.

Misalnya kasus banjir. Air awalnya normal dan tenang, kemudian
mencapai titik kritis yang pertama, yaitu kondisi level merah seperti
yang ditunjukkan di pintu air Manggarai. Kemudian, terjadi ledakan
alias banjir. Beberapa saat kemudian, air akan mencapai titik kritis
kedua, yaitu saat ia mulai menyusut. Kemudian terjadi ledakan kedua,
di mana air akan menyusut dengan sangat cepat. Dan akhirnya, air akan
mencapai keseimbangan kembali.

Begitu pula halnya dengan tanah longsor.

Dalm konteks non manusia seperti di atas, kondisi kritis itu memang
sudah alamiah dan dari sononya memang begitu. Dalam konteks manusia,
hal ini juga sering dianjurkan.

Itu sebabnya, jika Anda punya rencana, apa yang paling penting adalah
timing. Mau dapat uang 10 juta? Tentukan kapan hari dan tanggal serta
jamnya. Tanyalah pada setiap coach dan motivator sukses, jawabannya
akan sama, yaitu pastikan tanggalnya. Bahkan, mereka mengatakan
itulah bedanya antara impian sukses dan mimpi di siang bolong.

Rencana tanpa deadline sama juga dengan mimpi di siang bolong. Dengan
deadline, barulah ia menjadi rencana yang mengarah pada tindakan.
Sebab, penetapan tanggal dan jam itu, akan menjadi semacam "hutang"
bagi yang bersangkutan. Dan dengan itu, cepat atau lambat, ia akan
bergerak merealisasikan rencana.

Dalam konteks LOA yang fokusnya adalah manusia yang punya pilihan,
conditiong semacam itu untuk manifestasi tidak dianjurkan. Mengapa,
karena manusia bisa memilih antara merasa "harus" dan merasa "ingin".
LOA berfokus pada "ingin".

Dasarnya adalah positive thinking dan positive feeling. Sehingga,
lebih baik untuk menciptakan "impian" daripada menciptakan "target"
yang malah menjadi beban.

Dalam "kepepet", fokusnya adalah menghindari sesuatu. Dalam
"bermimpi" fokusnya adalah meraih sesuatu.

Secara netral (NLP presupposition), "menghindari" sesuatu itu baik
dan "mengejar" sesuatu itu baik. Why? Sebab manusia punya pilihan,
dan apa yang dipilih logikanya pasti baik menurut dirinya sendiri.

Dengan kata lain, Mestakungnya Pak Johannes adalah pendekatan
negatif, dan LOA adalah pendekatan positive. Ini bukan soal benar
atau salah, tapi cuma pendekatan aja. Dalam prakteknya, hal ini erat
hubungannya dengan tipe manusia X dan manusia Y. X itu harus dipaksa,
dan Y itu harus dimotivasi. X dengan punishment, dan Y dengan reward.

Saya pribadi, lebih menyukai pendekatan LOA, positif, dan Y. Ini juga
tidak mutlak, karena sekali lagi manusia adalah makhluk yang punya
kemampuan memilih. Saya tidak setuju jika kita harus ekstrem dalam
memilih salah satu pendekatan.

Mendingan, kita gabung aja pendekatan itu, yang hasilnya akan lebih
mendekati konsep NLP di mana di dalam NLP itu ada "hidden
proposition" yang bunyinya:

"What ever works; Works."

Ini lebih netral dan justru lebih memperkaya. Saya sendiri lebih
menyukai bobot yang lebih besar pada pendekatan positif (setidaknya
setelah saya belajar LOA) ketimbang pendekatan negatif.

Contoh nyatanya begini: Kalo ustadz berdakwah dengan pendekatan
negatif, maka isi dakwahnya adalah neraka, ancaman, dan vonis.
Sebaliknya kalo pendekatan positif, maka isi akan surga, iming-iming,
dan peluang sukses.

Sesuai keyakinan agama saya, dalam beribadah kita lebih banyak
bersyukur ketimbang beristighfar. Sebab, sebelum kita berdosa, kita
sudah lebih dahulu menerima nikmat. Lahir jadi orang aja udah patut
disyukuri. Coba kalo lahir jadi toge? Pan gak lucu.

Jadi, hubungannya memang erat, tapi penggunaannya tidak bisa lepas
dari sistem keyakinan kita yang mendasar, yaitu keimanan.

Ada yang positif, ada yang negatif, ada yang netral. Mana yang benar?
Stop! berhentilah di situ, dan cukup jalani, dan yakini saja
keyakinan masing-masing. Yang jelas, jika semua pendekatan itu
dipelajari dan dipahami, pasti bermanfaat untuk mencerahkan kehidupan.

.... Waaah... panjang. Inikah bahan seminar buat nanti he...he...

Ikhwan Sopa

Wednesday, August 15, 2007

PERTANYAAN TENTANG VISUALISASI

PERTANYAAN
Saya alumni supercamp 7 ... saya ada pertanyaan, mudah2an teman2 dari alumni terdahulu bisa bantu... thanks

Sewaktu kita di theta, kita bisa afirmasi/visualisas i, apakah boleh visualisasinya setiap hari selalu sama atau tidak boleh, contohnya kalau saya visualisasi sebuah mobil, trus besoknya dan seterusnya visualisasi mobil lagi? Atau visualisasi yang lainnya? kalau kita tidak visualisasi/ afirmasi, trus kita ngapain aja? Rasanya kayak melamun aja dan tentu saja tidak dapat apa2 kan? Saya juga belum merasakan apa2 saat meditasi, tidak ada perasaan yang wah.. (wow effect)?

JAWAB
Hallo Paul..
Afirmasi yang sama..boleh dilakukan seminggu sekali.
dengan catatan afirmasi yang dilakukan sudah bebas dari 'mentalblok'
Sebenarnya saat afirmasi dilakukan di gelombang alpha /theta dan bebas dari mentalblok. Afirmasi tsb cukup hanya sekali.

Soal afirmasi yang berbeda..saya tidak tahu bedanya apa..
Kalau berbedanya MISAL..
hari ini afirmasi mau mobil Honda Jazz atau lebih baik..
Besok mau mobil CRV atau lebih baik..
Lusa mau mobil Kijang atau lebih baik...
Kalau seperti itu jelas afirmasi ngga jalan2..

Gambarannya seperti cerita ini :
ada seorang yang datang ke restoran untuk pesan makanan.
Setelah melihat menu dia memilih untuk memesan nasi goreng hongkong..
Ditunggu 5 menit tidak muncul dia merasa 'kok lama ya..'
Dan dia memutuskan untuk ganti, pesan yang lain aja yang lebih cepat..
'pelayan saya ganti, pesan nasi Rawon saja'
ditunggu 3 menit kok tetep ngga keluar juga..
dia putuskan ganti lagi "pelayan, saya ganti pesan nasi pecel'
Dan seandainya dia mau menunggu...dia akan mendapatkan nasi goreng hongkong sama waktunya bahkan lebih cepat dari nasi pecel.

Inti dari cerita adalah...saat kita memutuskan menginginkan sesuatu, dan dalam perjalanan mendapatkannya kita sudah ganti ingin yang lain, belum dapat lagi ganti lagi yang lain..
Afirmasi yang berikutnya mengacaukan afirmasi yang sebelumnya.

Soal meditasi...emmh..ide yang bagus..tunggu aja artikel nya ya.. :)
Meditasi yang terprnting bukan efek 'wow' nya.
Sebenarnya yang paling enting adalah efek setelah melakukan meditasi.
Apakah meditasi itu bermanfaat dalam kehidupan kita sehari hari?
Apa manfaatnya bagi saya setelah rajin melakukan meditasi.
Kalau saya pribadi efek 'wow' itu adalah bonus dari melakukan meditasi.
Tetapi tahap awal tidak penting lakukan saja..semakin kita inginkan efek wow itu..semakin tidak mendapatkannya...kenapa? karena saat meditasi pikiran kita akan 'lari-lari' untuk mencari efek 'wow' tersebut..padahal efek tersebut tidak bisa dicari..lakukan saja meditasi dengan benar ..maka akan datang sendiri.

Semoga berguna.
Salam,
Ely
ely@elysusanti.com/ely_moneymagnet@yahoo.com

Tuesday, August 7, 2007

ENERGY of MONEY

Daniel Kurniawan

Baru-baru ini dunia pun heboh oleh buku “The Secret”.Intinya adalah ajakan untuk memahami bahwa alam semesta ini benar-benar kaya. Tinggal bagaimana caranya kita bisa menarik kekayaan tersebut dalam kehidupan kita? Saya pun mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti kata kekayaan itu sendiri. Akhirnya saya bisa menemukannya dalam sebuah buku lama karangan Deepak Chopra. Judulnya The seven spriritual Laws Of Success. Kata kekayaan (affluence) berasal dari kata dasar ”affluere” yang artinya ”mengalir ke”. Kata affluence berarti “mengalir secara berlimpah”. Uang sesungguhnya suatu simbol energi kehidupan yang kita tukarkan dan energi kehidupan yang kita gunakan sebagai hasil jasa yang kita berikan kepada semesta. Kata lain uang (money) adalah “currency”, yang juga merefleksikan sifat aliran energi. Kata currency berasal dari bahasa Latin yaitu “currere” yang berarti “mengalir”.

Oleh karena itu, jika kita menghentikan sirkulasi uang dengan maksud menyimpannya serta menimbunnya. Maka energi yang ada dalam uang tersebut berhenti mengalir kepada kita. Karena uang adalah energi kehidupan. Supaya energi mengalir pada kita, kita harus tetap menjaganya terus bersirkulasi. Seperti sungai, uang harus dijaga agar terus mengalir. Bila tidak ia akan mulai berhenti, membeku sehingga mengganggu arus sirkulasi dan menyebabkan rusaknya struktur kehidupan kita sendiri. Sirkulasi harus diupayakan tetap hidup dan vital. Intinya adalah More You Give and More You Get.


Bagaimana caranya supaya energi uang ini bisa mengalir terus dalam kehidupan kita?
Periksa pakaian, sepatu, benda – benda atau barang-barang elektronik yang selama ini jarang anda gunakan. Kumpulkan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bila anda sudah melakukannya berarti anda sudah menciptakan satu aliran energi baru dalam kehidupan Anda. Ini yang disebut the vacuum law of prosperity. Mulai sekarang rajinlah untuk memeriksa benda-benda yang tidak anda gunakan lagi. Semakin sering anda melakukannya maka aliran energi ini akan semakin kuat. Inilah yang disebut dengan vibrasi. Semakin banyak vibrasi positif yang kita alirkan maka dia akan membuat gelombang energi positif yang semakin kuat pula. Sehingga anda jangan terkejut. Begitu aliran ini sudah berjalan dalam hidup anda, dia akan menarik apapun yang anda inginkan.

Ini ada satu resep sederhana yang saya pelajari dari teman saya. Dia bila ingin berpergian ke satu tempat. Selalu menyiapkan uang recehan 500, 1000 atau 5000 didalam kantongnya. Bahkan, dia pun sering mempunyai target. Harus menghabiskan uang recehan itu sebesar 5000 rupiah setiap harinya. Kepada siapa saja uang itu diberikannya? Ternyata uang tersebut dia bisa berikan kepada tukang parkir, tukang koran, pengemis atau kepada siapa saja yang membutuhkannya. Semua uang yang diberikannya tersebut, selalu didoakannya terlebih dahulu. Kita tidak tahu mungkin dengan uang yang sedikit tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang tertentu. Bisa untuk makan, bisa untuk beli beras. Atau untuk membeli susu bagi anaknya. Ya, teman saya ini benar sekali. Dia sudah mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Semakin banyak memberi maka secara tidak langsung kita sudah membuat satu aliran energi baru. Pada saat timbul hasrat untuk memberi. Berikan saja. Mempraktekkan hukum memberi sesungguhnya sangat mudah. Jika anda ingin kesenangan, berilah kesenangan. Jika anda ingin kasih sayang, berilah kasih sayang. Jika anda ingin kekayaan materi, bantulah orang lain bergelimang materi. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menolong orang lain mewujudkan apa yang mereka inginkan.

Bila anda sudah melakukan dua hal tersebut di atas. Tapi masih belum ada aliran energi yang membuat uang datang kepada Anda. Hal ini disebabkan diri anda sendiri yang menjadi penghambatnya. Dengan cara mempratekkan forgiveness atau memberikan maaf secara tulus. Maka energi-energi negatif itu bisa hilang. Berikanlah permohonan maaf yang tulus kepada orang yang pernah membuat anda benci, marah. Walaupun terasa sangat sakit. Lakukan hal itu sehingga membuat diri Anda merasa nyaman.

Ingat begitu anda sudah let’s go ( sudah membiarkan itu pergi dan melepaskannya ). Anda otomatis mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menarik uang/kekayaan.