Thursday, January 31, 2008

[Money Magnet] Akar Masalah

Dear Magneters,

Setelah beberapa saat saya menjalani profesi sebagai terapis. Saya sering mendengarkan orang menceritakan masalah-masalahnya. Dari cerita-cerita klien saya dan juga dari pengalaman pribadi saya sendiri. Saya menyimpulkan ada beberapa hal yang sering menjadi akar dari segala masalah kita. Yaitu:

1) Tidak menerima diri apa adanya.
Yang masuk kategori ini adalah jika kita sering berpikir demikian:
-Seharusnya bisa lebih baik lagi
-Kok ga seperti yang saya mau
-Kenapa hidup saya begini
-Kok utang saya ga lunas-lunas sih
-Pusing mikirin tagihan bulan depan

2) Punya masalah, tapi gak mau mengakui ada masalah.
Gak perlu dijelasin lah ya, kita semua tau soal ini. Biasanya terkait gengsi, takut dipandang lemah, atau berusaha mengingkari keadaan.

3) Tidak punya masalah, tapi merasa punya masalah.
Ini paling sering muncul di milis ini hehehe :p
-Mental block saya dicari-cari kok ga ada ya?
-Hidup saya kok datar-datar aja ya?

4) Terlalu melekat pada keinginan dan keakuan (ego).

JUJUR sebelum menulis email ini, saya sendiri sempat disinggahi rasa cemas mikirin tagihan bulan depan dan juga ada tunggakan premi nasabah. Biasalah, masih manusia Jeng hehehe...Tapi, itulah bedanya. Sekarang saya bisa menerima diri saya apa adanya. Lha wong emang keadaannya kayak gini terus mesti diapain dong? Yang penting kan usaha dan terus FEEL GOOD ^_^ Jadi, daripada melawan keadaan dengan terus khawatir, marah-marah atau cemas. Saya memilih menerima dan tersenyum bahwa saya masih punya kewajiban yang harus saya bayar dan penghasilan saya masih dalam proses untuk mencukupi segala kebutuhan dan membeli semua keinginan saya. Dan kemudian PLONG!!! Secara instan segala kenegatifan dalam diri saya lenyap dan saya bisa menulis email ini dengan perasaan sangat nyaman dan tenang ^_^ Dengan demikian saya telah menjawab cara mengatasi masalah yang pertama sekaligus yang kedua.

Bagaimana mengatasi masalah yang ke-3 dan ke-4? Salah satu caranya dengan Quantum Collapse yang sudah ditulis oleh Bos Andre ;-) Bukunya akan segera dipinjamkan ke saya dan akan saya pelajari. JANJI deh akan saya bagikan ke sini juga tips2nya nanti hehehe...Cara lain adalah dengan terapi atau dengan proses detachment yang pernah saya tulis.

Anda masuk kategori mana dari 4 poin di atas?

RUDI MULYONO ^^

[Money Magnet] Visualisasi untuk mempermudah meditasi

Rudi Mulyono
Dear MMers,

Metode berikut ini saya dapetnya ga sengaja, alias wangsit deh hehehe...

Ceritanya, waktu itu alarm sudah bunyi. Saya bangun, tapi saya merasa malah banget untuk gerakan badan. Boro-boro mau duduk pose setengah lotus, mau buka mata aja males. Nah, dalam keadaan saya merasa males banget gerakin badan saya untuk ganti posisi. Ternyata keinginan saya untuk meditasi di bawah sadar ini sangat kuat. Tanpa sadar saya masuk alpha dan merasa seolah-olah saya sudah duduk dan bermeditasi dengan sangat nyaman dan konsentrasi tinggi. Bahkan saya bisa melihat dengan mata saya sendiri seperti saya sedang melihat keadaan ruangan waktu sedang dalam posisi bersila, padahal kan saya lagi tidur. Tanpa sadar saya memvisualisasikan diri sedang meditasi.

Eeh, mendadak saya kebangun. Seperti ada yang bangunkan dari "dalam". Wah, saya jadi duduk betulan dan bingung. Perasaan tadi gw sudah bersila dan meditasi deh. Kok, ternyata gw tadi setengah mimpi ya? Dan juga tiba-tiba, saya OTOMATIS langsung meditasi betulan dan KUAT selama 1 jam itu meditasi dengan nyaman, kaki betul-betul terasa enak dan rileks. Hasilnya juga luar biasa bagus tanpa susah payah.

WOW! Ini membuktikan bahwa jika program sudah masuk ke pikiran bawah sadar. Tanpa kita susah payah memaksa diri. Bahkan kita yang "dipaksa" menjalankan program ini dengan rileks, enak, nyaman dan otomatis, bahkan ga ada tuh yang namanya rasa sakit di kaki. Mungkin terjadi parahypnosis ya?

Saya jadi merenung. Seandainya saya BELUM ikutan Supercamp dan belum terbiasa masuk kondisi alpa-theta yang mirip dengan meditative state. Pasti hasilnya akan beda ya. Tuhan memang luar biasa dalam menjawab doa kita. Sejak awal saya masuk milis ini, pengalaman hidup saya sudah banyak saya tulis di sini. Kalau dirangkum lagi.Betapa rencana Tuhan itu sempurna kalau kita mau mengikutinya. Karena saya ketemu buku BaMM, saya jadi berguru pada Pak Adi dan Pak Aries. Dan melalui ke-2 suhu inilah saya dibentuk dan diajari ke arah yang lebih baik. Mental block banyak yang clear dengan teknik yang saya dapat di Supercamp dan inilah tujuan Supercamp sesungguhnya. Saat mental block banyak yang clear, "pandangan" kita terhadap dunia jadi lebih jernih. Kita bisa dapet banyak pencerahan dengan melihat hal-hal yang sederhana, yang awalnya mungkin sama sekali ga kita hargai. Seiring semakin banyak mental block yang clear, PEAK PERFOMANCE saya rasakan terjadi saat saya berhasil melebur dua value yang tadinya bertentangan dan konflik luar biasa sengit. Ini sudah dibahas dengan detil dan luar biasa bagus di buku dan seminar TSoM. Saya merasakan, sejak saya berhasil melebur dua value (core belief). Kemajuan saya tidak terbendung lagi. Nasib saya berubah SUNGGUHAN, kalau secara fisik, para paranormal yang bisa meramal itu hasil ramalannya tentang saya bisa berubah total hanya dalam hitungan sebulan dua bulan hahaha...(saya ga sengaja dateng ke klenteng minta diramal loh, seperti tulisan saya, saya ga hobi ngintip2 masa depan karena bisa berubah setiap detik, anehnya orang-orang yang punya "kepekaan" seperti ini muncul sendiri di depan saya, dikenalkan, ketemu ga sengaja dan tanpa saya minta mereka "membaca" saya). Buat yang suka palmistry (membaca garis tangan) pun garis tangan saya berubah total, sampai seorang teman kita dari milis ini yang merupakan teman dekat saya terheran-heran lihatnya. Garis rejeki timbul, gari intelektual memanjang dan menebal. Awalnya mah ga ada, yang ada garis tangan yang kacau sesuai pikiran saya :p

Jadi, ini mengkonfirmasi apa yang ditulis Pak Adi dan Pak Aries di buku Manage Your Mind for Success dan juga pencerahan Eric Gottana. Dunia di "LUAR" kita adalah cermin di "DALAM" kita. Mau merubah nasib dan keadaan? BERHENTI salahkan orang lain dan keadaan. Letakan kuasa perubahan di dalam tangan Anda sendiri. Mulai dengan pertanyaan positif seperti, "Jika keadaannya memang seperti ini. Apa yang mesti SAYA lakukan sehingga bisa menjadi lebih baik ya?" Kita proaktif, bukan diam saja dan putus asa. USAHA dan PASRAH pada Tuhan, itu baru okay ;-)

Saya cuma bisa beryukur kepada Tuhan sudah dipertemukan kepada Pak Adi dan Pak Aries, bahwa saya bisa ikutan Supercamp dan berkembang dari awalnya cuma NAFSU sama duit, sekarang NAFSUnya sama yang memberikan rejekinya hahahaha...Jadi, bagi yang belum ikutan Supercamp. Sambil belajar meditasi, ikutan Supercamp sangat menolong MEMPERCEPAT pencerahan dalam meditasi. Itu pengalaman saya pribadi dan terbukti berhasil dan sangat bagus. Banyak teman-teman di milis ini yang sangat dekat dengan saya dan menjadi saksi perkembangan saya setelah ikutan Supercamp.
__._,_.___

ALPHA TETHA

Yang saya lakukan sehari-hari:


1) Rileks


2) Tersenyum (buat yang merasa jarang senyum *ayo ngaku*, LATIHAN aja kalo pas mandi, lama2 juga biasa hihihi…)


3) Berdoa dengan tulus dan penuh syukur (enggak, gak sampe tiga jam kok hehehe….selama hati saya mau aja waktunya)

4) Masuk kondisi alpha-theta sesering mungkin. Tiap saya kepengen, saya pasti langsung masuk deh. Semakin lama semakin cepat saya masuk karena sering saya lakukan, sekarang ini cuma tarik napas dalem aja, sudah langsung alpha. Enak banget loh ^_^ saya jadi sering “bercakap-cakap” dengan diri saya sendiri.


5) Selalu menjaga level energy (ini mudah, tinggal lakukan hal yang menyenangkan aja. Baca hal2 yang membangkitkan semangat dan senang, olah raga, selalu sabar dan tenang *saya kasih tahu rahasia, saya DULU mudah marah dan sensitif banget loh. Sekarang, saya bisa dengan mudah kembali tenang*)


6) PASRAH, ini AMAT SANGAT PENTING SEKALI. Banyak dari kita yang sering MEMAKSAKAN keingingan dan harapan kita. Seringkali kita selalu pake kata HARUS. Wah ini kesombongan terhadap Tuhan loh, hati-hati. Bukan kita yang punya hak menentukan kapan kita dapet dan sebesar apa kita dapet. Kita hanya menyatakan KEINGINAN kita dan berharap kepada-Nya. Mau dapet ini ATAU sesuatu yang lebih baik lagi. Jadi kita ga pikirin dapet apa enggak, kalo ga dapet pasti dikasih sesuatu yang lebih baik lagi.


7) ACTION, kalo dapet ilham atau dorongan melakukan sesuatu, segeralah lakukan. Dengan demikian kita akan melakukan dengan tulus dan tanpa paksaan. Hasilnya akan bagus dan menyenangkan saat kita melakukannya. Kalo dipaksa2, JANGAN deh. Rasa terpaksa kita akan sampai ke orang lain. Ini terutama buat orang yang aktif di MLM atau sebagai agent insurance kayak saya. Kalo didorong2 sama leadernya, selama merasa GAK ENAK jangan mau. Tapi kalo SENANG didorong2 yo wis. Melakukan sesuatu dengan bahagia dan senang pasti sukses. Melakukan sesuatu karena terpaksa, menghabiskan energy dan bikin capek.

Tuesday, January 1, 2008

The Secret - LoA, Yang Saya Pahami

Oleh : Adhi Susilo

Secara sederhana tentang Law Of Attraction (LOA) dan Quantum Physics, dari Dr. Robert Anthony, disederhanakan sbb: (termasuk yang terbaru : The Secret)

Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted”
Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT
Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu.
Kwanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, adalah ENERGI yang bergerak, terkirimkan ke ”alam semesta”)
Dari sini, saya berpendapat bahwa doa-pun juga energi dan sebenarnya SETIAP SAAT kita berdoa (tanpa kita sadari), walaupun secara informal.


Ada mantan GM sebuah perusahaan bertanya kepada saya; ”Pak, saya sudah tahajud tiap malah, puasa senin-kamis, shalat 5 waktu. Kenapa nasib saya masih terpuruk? Dimana keadilan Allah?. Saya jadi ’tidak percaya’ lagi pada Allah”. (Semoga hal ini tidak terjadi di antara pembaca)


Jawab saya:”Benar tahajud, shalat dan puasa yang Bapak katakan. Tetapi bagaimana dengan yang BAPAK BAYANGKAN, PIKIRKAN, RASAKAN, EMOSI di kantor selama 10 jam? Saya khawatir Bapak di kantor kalau ditotal-total selama 8 jam merasa stress, kecewa terhadap kondisi kantor, khawatir, marah, berpikir worst case terus, ada perasaan intrik-intrik, berpikir negatif karena perlakuan ’tidak adil’ oleh pimpinan, dll? Sudah berapa lama bapak seperti ini? 5 tahun? 10 tahun?”


Secara prinsip, ini semua adalah ”energi negatif” yang “menarik” energi negatif lagi.

“Betul Bapak sudah tahajud dll, tapi “kalah” oleh banyaknya “energi negatif”, jumlah totalnya adalah NEGATIF, sehingga jangan dipungkiri, “nasib” Bapak juga terpuruk. Ingat, hukum LOA ini berlaku SETIAP DETIK”.


Kembali tentang doa adalah energi dengan frekwensi tertentu.

Ini menjawab pertanyaan, mengapa ada santet (energi negatif bisa dikirim), mengapa kita kirim shalawat kepada Rasullulah (energi positif yang kita kirim ke Rasullulah bisa dibalas dengan energi syafaat dari baginda Nabi), kita minta didoakan orang sholeh (energi positif kita mohonkan kepadanya, agar kita diberikan hal yang positif dari Allah).


Karena LOA berlaku SETIAP SAAT, maka usaha kita ZIKIR setiap saat (zikir khofi), adalah dalam rangka membersihkan nafs kita SETIAP SAAT, sehingga “menarik” energi positif dari Allah (tentu saja kalah zikirnya “tepat” dan “benar”). Semakin banyak berzikir, semakin bersihlah diri kita.

Begitu nafs (hati) kita bersih, maka otomatis doa/shalat kita lebih mudah sampai dan mudah diijabah Allah.


OK, bangsa barat boleh pakai LOA untuk “materialisme” (horizontal) . Umat Islam harusnya untuk horizontal dan “vertikal” ke hadirat Allah SWT, untuk kehidupan setelah kematian (ini yang barangkali “tidak begitu diyakini” bangsa barat).


Problemnya adalah, hasil LOA “horizontal” yang negatif ini berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, sehingga doa vertikal kita juga “sedikit” . Contohnya seperti di bawah ini.


Banyak rekan yang mungkin berpendapat: “Saya sudah berdoa, tapi jawaban Allah mana?”


Menurut saya, barangkali rekan tadi telah melakukan hal yang negatif banyak (katakanlah “negatif 2000” (selama sekian tahun), tapi hanya berdoa dengan takaran “positif 8”, baru sebentar berdoa, tentu saja TIDAK cukup! Ini kan hal-hal yang logis saja. Apakah misalnya seseorang yang korupsi 5 Milyar, cukup ditebus dengan penjara 1 tahun saja? Menurut saya sih tidak, dia harus bertobat, mensedekahkan 10 Milyar untuk mesjid (tapi bukan dari hasil korupsi lho!), melakukan berbagai kebaikan selama 1 tahun. Barulah mungkin “impas” dosanya!


LOA ini juga menjawab pertanyaan, mengapa bangsa kita yang santun dan lemah lembut ini “masih” terpuruk?.


Korupsi dimana-mana, inflasi yang tinggi, kejahatan, acara TV yang tidak mendidik, sinetron yang “membodohi” masyarakat dll, secara tidak langsung membuat “pikiran/emosi/ perasaan NEGATIF” bangsa kita. Berapa juta rakyat kita seperti ini? 40 juta? 80 juta? Sudah berapa puluh tahun TERJADInya? Akan berapa tahun KEDEPAN bangsa kita seperti ini? Akumulasi energi negatif ini LUAR BIASA BANYAKnya.


Walaupun banyak Ustad dan pemuka agama, apakah CUKUP membuatnya positif?


Tentu saja akumulasi energi yang “dahsyat” negatif ini akan dikembalikan lagi ke bangsa kita ini, yang menjadikannya semakin terpuruk dimasa mendatang.


Bagaimana dengan bangsa-bangsa barat?


Saya pribadi kebetulan pernah tinggal di Jerman (1.5 tahun), di USA, di Jepang, tinggal bersama para karyawan disana. Mereka sangat jarang berpikir negatif. Apa alasan berpikir negatif? Gaji sangat cukup, tiap tahun bisa ”urlaub” (liburan) ke luar negeri, bisa menabung, punya rumah, inflasi hampir nol persen, orang-orang jujur, jalan-jalan tidak macet, apa-apa mudah, ngurus ini itu sangat mudah, tidak ada korupsi. Jadi, secara psikologis, mereka ”dikondisikan” dengan sangat positif sekian tahun, sehingga pola pikir juga positif.

Bagaimana dengan di negara kita? He….he..he. ..


Jadi, tetaplah berzikir, sholat, berpikir positif, selalu bertaubat, melakukan kebaikan (dalam “bahasa” Islamnya taubah, zuhud, wara, ikhlas, ridla), apapun peristiwa negatif yang kita terima. Kalau perlu semua rakyat Indonesia, dimulai dari pejabat-pejabat negara sebagai contoh. Berat? Ya, memang tidak mudah, tetapi menurut saya BISA. Masalahnya MAU atau TIDAK? Mau atau tidak kita berjihad/berkorban untuk ”menderita” sementara karena perubahan dalam change management bangsa ini yang pasti besar resistensinya.


Mungkin Anda bertanya:”Apakah dengan mudah melakukan kebaikan, apapun peristiwa negatif yang kita terima?” Bagaimana caranya pak! Contohnya, kalau perusahaan “mendzolimi” kita (misalnya banyak kerjaan, tapi gaji tidak naik-naik, karier tidak jelas), apa kita harus tetap tawadhu? (mungkin anda kecewa, dongkol, stress dll – sangat manusiawi bukan?)


Bagi Anda yang telah memperlajari NLP (Neuro Linguistic Programming) , ada teknik untuk membalikkan perasaan (nafs) negatif menjadi positif dengan cepat, yaitu dengan teknik REFRAME.


(Saya yang kebetulan sebagai master praktisi NLP sekaligus trainer dan therapist di beberapa perusahaan besar seperti TELKOM, INDOSAT, PERTAMINA, JASINDO, MBA ITB dll, dengan segala kerendahan hati akan berbagi teknik ini, dalam rangka teknisnya cara membersihkan nafs/qolbu/hati kita, semoga dapat membantu).


Reframe, singkatnya adalah proses pencarian benefit/keuntungan dibalik sesuatu hal, dilakukan seketika ketika kita menghadapi self-objection (“keberatan”, emosi/nafs yang negatif).

Kalau anda rajin berlatih mulai dari hal-hal kecil, maka hati anda semakin lama akan “bersih”, jadi ibaratnya, secara hardware, pembersihan nafs dengan reframe, secara software dengan dzikir.


Lakukan reframe minimal 3 buah, dengan kasus seperti dibawah ini beserta contohnya:

Emosi negatif: Di kantor banyak kerjaan, karier tidak jelas (muka cemberut:”Mati gue!”)
Reframe 1: Justru itu saya tertantang, saya harus belajar banyak (jadi semangat)
Reframe 2: Saya tunjukkan dulu hasil kerja saya, pasti karier nanti membaik (jadi lebih semangat bekerja)
Reframe 3: Justru saya harus banyak menimba ilmu lagi, kalau sudah pintar, kenapa tidak pindah ke kantor dengan gaji lebih tinggi? (jadi tambah semangat)

Emosi negatif: Mau ke kantor kok hujan (dahi berkerut: ”Sialan!”)
Reframe 1: Alhamdullah, rumput, tanaman tumbuh subur. Subhanallah. …
Reframe 2: Alhamdulillah, habis hujan udara segar, polusi akan hilang, kita akan lebih sehat
Reframe 3: Mumpung belum musim hujan, saya justru akan minta rumah saya di cek, mana-mana yang bocor, biar lekas diperbaiki untuk mencegah bocor yang lebih besar lagi nanti saat musim hujan.
Perhatikan pola-pola reframe ini, lakukan reframe terhadap apapun yang negatif, sehingga hati Anda senantiasa bersih. This is the practical application of NLP in Islam


Anda dapat berlatih ketika mendapatkan kejadian-kejadian yang tidak berkenan (misalnya anak buah malas bekerja, istri sering marah, anak-anak nakal, bisnis gagal, rugi besar, jalanan macet, tagihan tidak terbayar, kemalingan, dsb).


Bila dari bangun pagi sampai malam hari akan tidur, anda niatkan (self suggestion) akan selalu melakukan reframe, subhanallah, anda akan lebih dikasihi Allah.


Latihlah reframe ini. Life is a skill, reframe is also skills.

Semakin lama anda akan wise, sabar dan tawakal aktif.


Satu lagi RAHASIA yang tidak banyak diketahui orang.

Menurut hukum Law of Attraction (LOA) yang berlaku SETIAP SAAT/DETIK, bila anda SENANTIASA BERPIKIR POSITIF, HATI/NAFS ANDA BERSIH & POSITIF, maka akan sangat mudah MENARIK kebaikan dari ALAM semesta/Allah. Allah akan mengabulkan semua doa anda, Allah akan membantu anda dari tangan-tangan yang tidak anda duga…….

This is the best practical application of LOA in Islam


Bukankah hal ini yang ANDA inginkan?

Gunakan selalu REFRAME, dan ditambah dzikrullah selalu, agar nasib anda semakin baik, semakin mahabbah kepada Allah SWT. Dahsyatkan pembersihan nafs anda…..

Selanjutnya, ijinkan saya sharing pemikiran saya sbb, dengan harapan kita sang pencari kedekatan kepada Allah dengan bantuan “teori modern” ini akan tercerahkan. .

Lebih baik saya kutip lagi teori singkatnya sbb:

Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted”
Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT/DETIK
Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu.
Kuanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, adalah ENERGI yang bergerak, dengan frekwensi tertentu, terkirimkan ke ”alam semesta”)
Dari sini, saya berpendapat, DOA-pun juga energi dan sebenarnya SETIAP SAAT kita berdoa (tanpa kita sadari), walaupun secara informal (doa juga antara lain berisi ”yang kita katakan, pikirkan, emosikan dll”, seperti butir 5 di atas).

Untuk itu, kita manfaatkan karunia yang berupa kemampuan/doa ini sebesar-besarnya untuk kebaikan. Anda setuju?

”Tapi pak, saya merasa cukup, rasanya Allah sudah memberikan ’semua’ (rumah, kendaraan, anak-anak yang sholeh/sholehah, suami yang sholeh, harta sudah banyak, dll), lalu saya minta apa lagi? Rasanya malu minta lagi kepada Allah, pak Adhi”, tanya seorang ibu dokter S2 pada suatu coach dengannya setelah berakhirnya pelatihan yang saya adakan.

”Ya ibu pikirkan, apa kira-kira misi ibu di dunia ini? Apakah hanya sebagai ibu rumah tangga yang ’hobby’nya praktek dokter karena sebenarnya kehidupan ibu sudah tercukupi oleh sang suami? Bukankah manusia yang ’paling mulia’ adalah manusia yang berguna untuk orang lain?”, jawab saya.


Ibu tadi mengangguk-angguk.

Singkat cerita, saya dengar-dengar bu dokter S2 yang kaya ini mulai menginvestasikan uangnya untuk mendirikan rumah sakit murah untuk orang-orang miskin. Betapa mulia hatinya…. Subhanallah. …….

Pertanyaan demi pertanyaan mungkin akan muncul bagi anda ”pencari” kebenaran dan pembuktian LOA ini, misalnya sbb:

Kalau doa mempunyai energi, yang berarti mempunyai frekwensi tertentu, kira-kira bagaimana metoda mendapatkan frekwensi doa Rasulullah yang ”pasti” mampu menggapai Allah? (kita ingat peristiwa mi’raj).

Apakah Anda ingin mendapatkan frekwensi doa Rasulullah tsb? (Saya juga ingin koq, supaya doa saya sampai kepada Allah, dan ingin mendapatkan ridhoNYA.

Menurut saya, ini adalah masalah ”krusial” dalam berdoa, kalau frekwensinya, bukankah kita ”tidak ketemu agak sia-sia” dalam berdoa selama sekian puluh tahun ini? Begitu kita dapatkan frekwensi doa Rasulullah tsb, alangkah bahagianya.. ….)

Silahkan pembaca merenungkan, kalau perlu kita tanyakan pada orang/ustad/ ulama yang paling kompeten menjawabnya.


Ketika selesai mengadakan life talk show 1 jam di MQTV Juli 2007 yl (TV-nya A’a Gym) dalam acara ”INSPIRASI” dengan judul : ”Ijabah doa dengan Teori Modern” (antara lain dengan teori LOA), seorang ibu menelpon ke rumah, dan mengeluhkan sebagai berikut:

”Pak, saya disakiti seseorang, saya sudah maafkan, tapi kok perasaan sakit hati ini belum juga hilang. Sakit sekali rasanya dada ini. Padahal masalah itu sudah cukup lama. Bagaimana caranya supaya saya ikhlas? Mohon saya didoakan pak Adhi”

”Waduh, saya bukan seorang Ustad yang biasa mendoakan seseorang”, kata saya dalam hati. Singkat kata, setelah basa-basi, terjadi dialog yang narasinya lebih kurang lebih seperti di bawah ini.

”Saya kira ibu belum ikhlas memaafkan”

”Sudah pak….”

”Saya dengar ibu mengatakan – sudah maafkan, tapi kok perasaan sakit hati…

”Dari yang ibu katakan, TAPI ini, saya tahu ibu sebenarnya belum ikhlas”

”Kalau sudah ikhlas, nada bicara ibu datar dan TANPA kata TAPI…

”Ya sih pak….”

Kunci memaafkan (forgiveness) adalah ”giving for ourself” dan ”giving for others”, yaitu:

Memaafkan diri sendiri (mohon ampun kepada Allah, plus memaafkan diri sendiri bahwa dulu pernah “salah langkah” shg peristiwa itu terjadi, anggap ini adalah pelajaran yang berharga dari Allah)
Memaafkan orang tadi (melupakan kejadian yl, kenangkan saja kebaikan orang tsb, kenangkan kejadian tsb & ambil hikmahnya, justru doakan orang yang mendzolimi tersebut sehingga diridhoi Allah – Lihat teori REFRAME tersebut diatas. Kedholiman (negatif) orang tsb, justru kita balas dengan mendoakannya secara positf
Bila kita masih kesal, dongkol, sakit hati, maka secara LOA, hal ini sangat negatif (kita tak sengaja mengotori hati kita), sehingga semakin menambah “terpuruknya” nasib kita. Ingatlah, LOA ini berlaku SETIAP SAAT SAMPAI KAPANPUN.

Dengan memaafkan, kita akan mendapat LOA positif sangat besar (saya telah membuktikannya, pengalaman pribadi yang tidak dapat saya ungkap di sini)

Sering kali kita “tersakiti, terzholimi, dsb”, kita ingat-ingat terus.

Sering ada kejadian yang ”tidak mengenakkan”, kita ingat terus.

Ibaratnya sbb: Kita ”kehilangan uang 100rb” sangat kecewa & marah, lupa bahwa kita masih punya aset rumah 3, mobil 2, gaji yang berlebih dst.

Kita fokus kepada kehilangan uang sedikit, dan melupakan sangat-sangat banyak. bahwa karunia Allah yang kita terima masih

Kita ”tersakiti” oleh seseorang sebentar, tetapi lupa bahwa hidup kita masih panjang untuk dapat meraih kebahagiaan dengan keluarga, masih bisa melaksanakan shalat/dzikir dengan khusyu.

So what next?

Lupakanlah hal-hal kekecewaan kecil…..

Don’t sweat at small stuff….

Khusyu….ikhlas… ..pasrah (aktif) ….. roja’

Justru doakanlah dengan penuh ikhlas orang yang mendzolimi kita (anda buktikan sendiri, insya Allah justru rahmat Allah akan turun untuk anda! Ini adalah akibat dari hukum LOA. Menurut saya, spiritualisme harus kita buktikan dengan laku kita, bukan hanya teori saja)

Cukup banyak saya menterapi orang yang stress (kebetulan selain NLP Trainer & Hypnotherapist, saya juga buka praktek Hypnotherapy di Bandung), bila kita stress/pikiran negatif/kecewa dll cukup lama (misalnya 2-3 tahun di kantor), maka secara fisik tubuh kita akan ”terkena”, dan diobati oleh dokter tidak bisa sembuh-sembuh.

Efeknya berbeda untuk setiap orang, dan kadang-kadang tanpa Ini karena pikiran bawah sadar orang tersebut sudah terbiasa stress secara tidak sadar. Dipicu hal kecilpun, efek tubuh sudah terjadi…. sebab yang jelas, penyakit ini datang.

Ada yang mudah batuk, mudah pilek, mudah migren, rentan sakit, mudah pusing, mudah sakit perut, selalu keringat dingin, tourette syndrome, dll.

Setelah saya terapi dan diberi advis secara psikologis dan sedikit spiritual, biasanya sakitnya bisa berangsur-angsur sembuh.

Hal yang serupa saya sampaikan pada sebuah pelatihan inhouse ”ESQ Training for Leader”, ada seorang mantan General Manager suatu perusahaan nasional yang baru saja ”dilengserkan” , sering protes, pikiran sangat negatif, bicara negatif, wajah selalu berkerut dan perilaku tak terpuji lain.

Alhamdulillah, setelah selesai 2 hari pelatihan, beliau mengucapkan sangat berterima kasih, karena telah ”plong” beban negatif sekian lama telah hilang…..

Saya sarankan, Anda benar-benar forgiving kepad pihak seperti yang saya jelaskan di atas.

Semoga Allah memberikan maghfiroh kepada kita semua.

Amin….