Monday, July 16, 2007

Let Go... Let GOD

Aaaahhh..., akhirnya saya punya waktu untuk menuangkan tulisan di blog lagi. Ya, 3 minggu terakhir ini agenda saya benar – benar padat sekali. Kalau dihitung, rata – rata setiap hari saya menghabiskan waktu 18 jam untuk mengurusi bisnis dan aktivitas profesi saya. Anyway, saya tetap menikmatinya. “enjoy aja lagi”….he..he..

Minggu kemarin, saya menerima sebuah musibah, PENIPUAN!. Yang membuat saya tak habis pikir, penipu itu adalah orang di instansi pemerintah yang cukup terpandang. Sebuah badan yang menangani masalah perencanaan pembangunan bangsa ini. Mungkin lebih tepat saya sebut OKNUM ya, karena dilakukan oleh 1 orang, meskipun tindakannya itu mengatasnamakan instansi pemerintahan.

Si OKNUM ini melakukan penipuan registrasi training yang saya selenggarakan di Jakarta. Sehingga saya harus menanggung kerugian yang cukup besar. Rasa kesal dan marah sempat berkecamuk di dada, apalagi ketika menghubungi kantornya saya pun di ping-pong kesana kemari. Rupanya kebiasaan main ping-pong waktu bekerja masih belum hilang di instansi pemerintah, he..he..

Saya punya kebiasaan berdialog dengan diri sendiri, atau istilah kerennya Self-Talk. Hal ini sering saya lakukan dan sangat membantu, apalagi kalau dihadapkan pada situasi – situasi sulit. Tak jarang saya menemukan solusi saat berdialog dengan diri.

Nah, self-talk juga saya lakukan ketika mendapat musibah penipuan tersebut. Tiba – tiba saja diri saya yang lain mengemukakan sebuah pertanyaan, bunyinya begini: ”Isman, kamu punya dua pilihan. Pertama, kamu bisa mengerahkan semua energi untuk mengejar – ngejar OKNUM itu, silahkan saja. Kedua, kamu pasrahkan saja kejadian ini pada ALLAAH S.W.T dan lanjutkan kegiatan training kamu tanpa merasa ada beban sedikitpun, silahkan. Kamu pilih yang mana?”

Menanggapi pertanyaan itu, pikiran sadar saya segera bekerja. Hmmm.... mengejar – ngejar OKNUM tadi bisa saja berhasil, tapi pasti energi yang saya keluarkan negatif. Kenapa?, pastilah saya marah – marah, kesal, emosional, dsb... wahh nggak kebayang nanti saya marah seperti apa. Kalau saya pasrahkan pada ALLAAH, dan saya lanjutkan training ini tanpa beban, rasanya tidak ada energi negatif yang saya keluarkan. Saya tetap bisa merasakan kepuasan dalam training tersebut meski pesertanya hanya beberapa orang saja.

Seketika itu juga, saya memilih pasrah kepada-NYA. Saya percayakan penyelesaian masalah ini kepada-NYA. Saya cukup berkata ”INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN”... Ya ALLAAH aku serahkan masalah ini kepada-MU, begitu ucap saya. Batin saya menjadi tenang, dan training saya pun tetap berjalan dengan baik hingga berakhir.

Di akhir training, seorang peserta menghampiri saya. Dia berkata : “Pak, sebenarnya saya tahu kejadian yang menimpa Bapak. Tapi saya salut dengan EO dan trainernya… sangat tenang menghadapi semua ini, seolah tidak pernah terjadi”, katanya. Saya pun kaget dan menjawab “ O ya!?!”. “Iya Pak, saya pernah menemukan kejadian ini di training lain yang saya ikuti. EO dan trainer sangat terlihat panik, jadi efeknya buat para peserta juga tidak baik, saya nggak nyaman ikut training tersebut”. Di akhir pembicaraan dia berkata pada saya ”Saya do’akan training – training Bapak selalu sukses ya, saya permisi duluan”. Saya terkesima dengan pendapat peserta tadi. Terus terang saya cuma bisa melongo bengong dan bingung.

Singkat cerita saya telah kembali ke Bandung, dengan perasaan lega dan tidak ada beban sedikitpun. 1 hari setelah training itu berlalu, saya menerima telepon dari seorang klien saya. ”Pak Isman, kami membutuhkan training Impressive Presentation untuk tenaga sales kami, butuhnya segera pak, kami akan jadwalkan di bulan Juli. Tolong outline trainingnya dikirim besok ya Pak”. Saya tidak begitu heran, ahhh.. saya pikir ini biasa saja.

Besoknya, ketika saya hendak mengirim outline training yang diminta, Handphone saya kembali bunyi. Ternyata dari klien saya yang lain, dia menanyakan hal yang sama “Pak, ada program training advance selling nggak, perusahaan saya lagi butuh untuk in-house. Kalau ada, programnya tolong dikirim by e-mail ya”. Begitu menutup telepon, saya mulai bertanya – tanya “Lha, ada apa ini?”…

Dua hari kemudian, saat saya mendampingi Krishnamurti dalam workshop di Bandung, sebuah pesan singkat (sms) saya terima. Dari siapa?, tepat sekali, dari klien saya yang lainnya lagi. Sms nya berbunyi: ”Assalaamu’alikum. Pak Isman jadwal training motivasi yang waktu itu kita bicarakan, bisa dilaksanakan tanggal 7 Agustus 2007”. Seketika itu saya tersadar... Ya ALLAAH, begitu besar kuasa-MU, janji-MU amatlah nyata!, terima kasih Ya ALLAAH, terima kasih, ALHAMDULILLAAH...

Saya teringat ucapan Guru Tele-Business saya, Bob Proctor. “Let Go… and Let GOD!”. Biarkan, pasrahkan, ikhlaskan… biarlah Tuhanmu yang mengurusinya. Ya!, ternyata kepasrahan adalah kuncinya. Saya sharingkan pengalaman ini kepada Krishnamurti, dan dia tersenyum – senyum sambil berkata… “begitulah memang hukumnya Pak, itulah hukum energi”.

Melalui pengalaman ini saya ingin berpesan pada Anda: “Siapapun Anda, jangan pernah sekali – kali meremehkan kekuatan Pasrah. Energinya sangat luar biasa positif. Minggu lalu saya Let Go 12 juta rupiah, dan minggu berikutnya saya Let GOD memberi saya 50 juta rupiah...”

Ingat!, saat Anda TERIMA kejadian apapun yang menimpa Anda dengan iklhas. Maka bersiaplah untuk menyambut KASIH Tuhan Yang Maha Kuasa. Ya ALLAAH... TERIMA KASIH...

Posted by Muhammad Isman

0 comments: