Monday, March 31, 2008

Semut dan Gajah

Pernahkah Anda merasakan, betapa Anda sudah bekerja
keras siang malam untuk mewujudkan apa yang Anda
inginkan, namun sepertinya nasib malah membawa Anda ke
arah yang berlawanan? Anda sudah bekerja keras untuk
mewujudkan impian-impian Anda, namun sepertinya Anda
malah dibawa menuju ke tempat lain, yang jauh dari
mimpi Anda? Jika YA, maka nasib Anda sama dengan nasib
seekor semut yang hidup dipunggung seekor gajah.
Bayangkan saja, sang semut sudah capek-capek berjalan
menuju timur, kalau gajahnya berjalan menuju barat,
maka sama saja semut tadi akan menuju barat, bukan
timur. Analogi ini saya temukan di buku mungil yang
ditulis dengan sangat indah oleh Vince Poscente,
berjudul "The Ant and the Elephant" yang di edisi
bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi "Tuntunlah Sang
Gajah". Vince Poscente adalah seorang mantan atlet
Olimpiade, entrepreneur dan ahli strategi bisnis.

Buku yang ditulis dalam bentuk fabel (cerita tentang
binatang) ini mengisahkan perjalanan Adir sang semut,
dan Elgo sang Gajah. Adir adalah semut kecil dengan
cita-cita besar. Setelah terhempas badai dan terpisah
dari koloni nya. Adir menemukan tujuan hidupnya, yaitu
Oase. Mengapa Oase? Karena bagi Adir Kehidupan
haruslah menjadi perjalanan yang bermakna, bukan
sekedar perjuangan untuk bertahan hidup. Bagi Adir
Oase lah yang akan membuat hidupnya bermakna. Namun,
pada awalnya Adir tidak menyadari bahwa ia tinggal
dipunggung Elgo, jadi kemanapun ia melangkah, akan
sia-sia saja jika Elgo tidak menuju ke arah yang sama
dengan tujuan Adir. Beruntunglah Adir bertemu dengan
Brio, sang burung hantu cerdas yang menyadarkan Adir
bahwa keberhasilannya untuk mencapai Oase akan sangat
tergantung pada kemampuannya untuk berkomunikasi dan
menuntun Elgo, menuntun sang Gajah.

Adir dan Elgo dalam kisah ini adalah perlambang dari
pikiran sadar dan pikiran bawah sadar kita. Kekuatan
pikiran sadar kita, dibandingkan dengan kekuatan
pikiran bawah sadar kita, memang bagaikan semut dengan
gajah. Ini bukan analogi yang mengada-ada. Vince
mengutip penelitian Dr. Lee Pulos yang mengungkapkan
bahwa dalam setiap detik, pikiran sadar kita
menggunakan 2000 neuron, dan pikiran bawah sadar
menggunakan 4 milyar neuron. Bayangkan, keputusan
sadar dihasilkan oleh hanya 2000 neuron, sementara
keputusan yang dibuat oleh pikiran bawah sadar
menggunakan 4 milyar neuron. Jadi jelas siapa
mengendalikan siapa. Gajahlah yang ternyata membawa
kemana semut pergi, bukan sebaliknya.

Jadi, jika selama ini "semut" Anda yang cerdas itu
mungkin sudah merumuskan visi hidup Anda dengan jelas,
sudah merancang strategi berbisnis dengan rinci, dan
sudah mengambil langkah-langkah berani, misalnya
resign dari pekerjaan, sampai pinjam uang mertua
segala, namun kok bisnis Anda sepertinya masih jauh
dari visi yang Anda angankan, mungkin disini
jawabannya. Barangkali Anda belum berbicara dengan
"Gajah" Anda. Ya jangan heran, kalau Anda sudah take
action ke utara tapi kok malah menuju ke selatan,
mungkin Gajah Anda yang membawa kesana. Lalu bagaimana
menuntun Gajah kita ini?

Kata kunci nya adalah emosi. Dalam kisah Adir dan Elgo
dikisahkan bahwa Elgo hanya dapat mendengar Adir hanya
melalui emosi. Emosi Adir tentang Oasis yang sangat
kuat, yang dapat ditangkap oleh Elgo dan membuatnya
mulai melangkah menuju Oasis. Beberapa waktu yang lalu
saya pernah membaca kisah seorang anak kecil yang
mampu berlari beberapa puluh kilometer, di malam hari,
sendirian, demi mencari pertolongan bagi Ayahnya yang
tidak dapat bergerak di mobil mereka yang mengalami
kecelakaan. Jika anak itu diminta melakukan lagi hal
yang sama, mungkin sudah tidak sanggup. Jangankan anak
kecil, orang dewasapun mungkin tidak mampu. Namun
emosi yang sangat kuat untuk menyelamatkan nyawa sang
Ayah, telah menggerakkan "Gajah" nya yang luar biasa
kuat.

Demikian pula para pebisnis sukses. Umumnya mereka
punya emosi yang sangat kuat untuk mewujudkan apa yang
mereka cita-citakan. Mereka memiliki "burning desire"
yang mampu menggerakkan sang Gajah. Mungkin Anda perlu
merenungkan lagi apa yang ingin Anda wujudkan, dan
kali ini rasakan emosi Anda. Adakah emosi
meledak-ledak disana? Adakah air mata Anda tiba-tiba
meleleh membayangkan kebahagiaan dan kelimpahan yang
akan Anda alami bersama istri dan Anak Anda? Jika YA,
selamat! Besar kemungkinan Gajah Anda mulai mendengar,
dan siap melangkah menuju Oasis Anda. Selamat menuntun
Gajah Anda, dan sampai ketemu di Oasis!. (FR)

Fauzi Rachmanto
http://fauzirachman to.blogspot. com

Tuesday, March 25, 2008

Never Give Up on Your Dream, LoA really works

Sedikit share dari saya, terutama buat MMers yang belum ikutan SC...

Saya punya sahabat baik yang udah baca dan nonton DVD The Secret. Udah saya 'racunin' juga dia untuk baca Quantum Ikhlas. Tapi krn profesi dia sebagai fotografer wedding yg lagi lumayan banyak job, dia gak kelar2 tuh baca Quantum Ikhlasnya. Dia juga gak rutin denger CD, beberapa relaksasi selalu kebablasan delta terus. Tapi satu hal yang membuat saya bangga, dia gak pernah melepaskan mimpinya dan dari sinilah keajaiban yang akan saya ceritakan berawal.

Sebagai seorg fotografer yang lulusan desain, dia punya cita2 punya Macbook. Kayanya semua anak desain kalo bawa Macbook itu gayaaaa banget. Dan dr segi performa juga emang Macbook kan OK juga. Nah, sahabat baik saya ini dr jaman dia memutuskan untuk serius menjadi fotografer wedding, sudah punya cita2 untuk punya Macbook.

Film The Secret menginspirasinya. Terutama bagian anak yang ngidam sepeda. Pulang dr SC, saya sempet kasih tau dia soal 5 langkah itu. Gak saya sangka, dia bener2 praktekin untuk dapat Macbooknya. Suatu hari, tiba2 dia ngajak saya chatting dan bilang dia merasa Macbook udah di tangannya, dia akan beli Macbook hari itu juga. Saya kaget banget. Dia juga cerita kalo selama ini dia kalo ke mall yang ada i-Store pasti masuk cuma buat elus2 Macbook yang dia mau sambil bilang "You'll be mine, soon ya" ke Macbooknya. Trus semua brosur Macbook dia ambil. Dia gunting2n dan dia tempel di setiap tempat yang terlihat setiap hari. Rencananya, di hari dia cerita itu, dia akan dpt bayaran yang jumlahnya mendekati harga Macbook dan sisa kekurangan bayarannya mau dia bayar pake credit card.

Tapi faktor X tetep berperan hari itu. Transferan yang ditunggu, gagal masuk hari itu. Jadi sahabat baik saya hari itu gigit jari. Macbook blom jadi di tangan.

Keesokan harinya, saya chat lagi dengan dia. Entah knp saya merasa ada satu yang kurang. Mengingat dia tipe A, saya jadi ingat kata2 para suhu klo tipe A butuh alasan kuat untuk bisa meraih mimpinya dengan sempurna. Saya tau sahabat saya prktek 5 langkah. Saya tanya gimana perasaannya kalo liat gambar, elus Macbook di i-store apa ada rasa ragu? Dia jawab nggak, rasanya senang selalu. Bahkan kalo dia lagi BT sekalipun, begitu menoleh ke gambar Macbook, BT-nya berkurang.

Entah juga bagaimana, saya mendengar suara di kepala saya yang bilang, "Goyang belief-nya. Temukan alasannya. Dia itu Tipe A...". Jadi mulailah saya tanya kenapa harus Macbook sedang notebook gak cuma Macbook, performa Macbook pun bisa disamain sm notebook merek lain dll...Saya tanya2 terus sampe sahabat saya udah kehabisan alasan dan dengan agak malas dia jawab,"Gue mau Macbook karena gue suka. Gue love at the first sight sm Macbook".

Saat itu juga saya tau kalo pertanyaan saya udah pada akhirnya. Knp? Krn menurut buku Pak Adi, jawaban yang sudah berisi emosi itulah jawaban sesungguhnya. Jadi saya cuma bilang gini aja sama dia, "Ya, udah hari ini deh lo dapet Macbooknya. Tunggu aja". Jujur aja saya juga gak tau knp saya jawab begitu hehehehe...

Esok harinya lagi, pagi2 dia udah ajak saya chatting. Dan....Dia berhasil dpt Macbooknya!! ! Ajaibnya, sesaat setelah dia selesai chatting sm saya kmrn dan kami menemukan alasan intinya, iseng2 dia cek rekeningnya. Ternyata transferan yang dia tunggu dr 2 hari lalu udah masuk...BESERTA TAGIHAN2 LAINNYA. Sehingga dia gak perlu pake credit cardnya. Padahal dia gak pernah minta tagihan2 lain di luar transferan yang dia tunggu itu dibayar saat itu.

WOW!!! Saya sampe terharu banget sm ceritanya. Begitu dahsyat LoA bila kita bener2 menerapkan 5 langkah Pak Adi. Jadi buat MMers yang belum ikut SC, jangan kecil hati. Keajaiban betul2 terjadi dalam hidup kita asal kita tau makna impian kita secara personal, kita yakini sepenuhnya mimpi kita, kita syukuri setiap nikmat yang diberikan Tuhan dalam hidup kita, kita pasrahkan impian kita secara total pada-Nya dan doakan senantiasa.

Hanya saja, apa yang diajarkan Pak Adi mempercepat dan mempermudah kita meraih impian kita. Nah, Anda semua sudah ada di milist yang tepat. Walaupun Anda mungkin belum ikutan SC tapi udah baca buku2 suhu Adi dan Aries, rekan2 milist ini yang udah ikut SC adalah org2 yang mau berbagi ilmu. Dan di milist ini juga udah ada suhu2 muda berbakat yang selalu mau berbagi ilmu buat Anda, saya dan semua anggota milist yang berbahagia ini hehehehe...

Sekalian saya mau bilang, welcome aboard buat semua member milist baru. Mari kita sama2 rasakan betapa indah dan penuh keajaibannya hidup kita ini.

Salam,
Dwi-SC IX

Monday, March 10, 2008

Bagaimana Caranya Supaya Tetap Bersemangat dan Termotivasi Terus ?

Pertanyaan itu dilontarkan oleh salah seorang peserta workshop TDA Entrepreneur Makers saat diadakan pertemuan evaluasi di Time Out Cafe Pasar Festival Kuningan, hari Sabtu lalu.

"Setiap ikut seminar atau training saya selalu termotivasi dan bersemangat. Tapi beberapa hari setelah itu semangat saya kempes lagi", lanjutnya.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu saya hanya bisa nyengir aja.

"Sama, dong", jawab saya.

Saya juga begitu. Dan banyak orang lain juga mengalami hal yang sama.

Ketika mengikuti seminar semangatnya menggebu-gebu. Yes! Yes! Yes! Teriaknya.

Namun dalam beberapa hari teriakan itu nyaris tak bergema lagi. Semangatnya kempes ibarat ban bocor kehabisan angin.

Saya teringat waktu tahun 2002 bersama istri mengikuti seminar Unleash The Power Within-nya Anthony Robbins di Singapura.

Tangan saya sampai merah-merah dan mati rasa karena selama tiga setengah hari terus bertepuk tangan kuat-kuat.

Bara api pun saya injak-injak sebagai metafor untuk mengalahkan ketakutan di dalam diri.

Badan pegal-pegal karena setiap sesi mengharuskan peserta menggerakkan badannya mengikuti pelatih sukses nomor satu di dunia yang juga melatih Bill Clinton, Lady Di dan Andre Agassi ini.

"I am the voice!", demikian teriakan yang diulang-ulang supaya menginternalisasi ke dalam diri. Saya ini orang hebat! Tidak ada yang bisa menghentikan saya! Kira-kira begitu maksudnya.

Sepulang dari sana saya seperti terlahir kembali. Saya lihat dunia dengan kacamata baru. Kacamata seorang pemenang.

Tapi, beberapa bulan kemudian teriakan itu makin kehilangan energinya. Saya kembali terjebak rutinitas harian yang sering mendemotivasi.

Semangat saya kempes lagi.

Tapi saya terus mencari dan mencari cara-cara lain yang bisa mengangkat motivasi saya.

Akhirnya bertemulah saya dengan Erbe Sentanu. Ia mengajarkan motivasi dengan tidak usah jingkrak-jingkrakan seperti itu.

Penulis buku terlaris Quantum Ikhlas ini mengajarkan bahwa untuk sukses itu kita tidak harus berlaku seperti seekor macan yang siap menerkam mangsanya.

Sukses itu bisa diraih dengan cara yang biasa-biasa saja. Mau males-malesan di rumah pun tetap bisa sukses. Sukses bisa diraih dengan effortless.

Ini yang saya suka. Saya memang orang yang gayanya santai. Duduk-duduk saja di rumah. Baca buku. Mengkhayal. Tapi bisa sukses! Asyik kan!

Ini adalah aliran baru dalam motivasi. Berbeda dengan alirannya Anthony Robbins yang penuh teriakan dan energi itu.

Aliran ini justru mengajak kita untuk hening, mengalir ibarat air sungai yang tenang. Saya dilatih untuk merenung, bertanya ke dalam diri, mencari siapa diri saya sebenarnya (inner self).

Saya juga diajarkan untuk menggunakan kekuatan dari pikiran untuk mewujudkan keinginan. Idenya kurang lebih sama The Law of Attraction dalam film The Secret itu.

Belakangan saya ketahui bahwa ini adalah arus baru di luar aliran motivasional. Ini adalah aliran inspirasional.

Saya merasa cocok dengan cara motivasi seperti ini. Saya tidak perlu pura-pura berjalan gagah-gagahan seperti orang sukses. Saya tetap menjadi diri saya sendiri dengan segala keunikannya.

Saya tidak mengatakan aliran yang satu lebih baik dibandingkan yang lain. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa aliran yang satu lebih cocok untuk saya. Dan mungkin juga anda.

Sebenarnya motivasi itu terkait dengan satu hal yang paling penting, yaitu ALASAN (REASON).

Bagaimana pun kita dimotivasi, tapi tanpa alasan yang kuat, saya yakin tidak akan efektif.

Saya telah membuktikannya. Orang-orang yang saya kenal juga telah membuktikannya.

Orang-orang sukses itu selalu punya alasan mengapa mereka bisa seperti itu.

Ada yang alasannya ingin membahagiakan keluarga. Ada yang alasannya karena ingin freedom. Ada yang karena ia dilecehkan oleh orang lain. Ada yang karena kepepet karena mau di PHK. Macam-macam alasannya.

Jadi, satu hal yang harus ditemukan sebelum bertindak atau memulai bisnis adalah ALASAN YANG KUAT. Tanpa itu mendingan jangan deh. Nanti bakalan gampang kempesnya.

Salam FUUUNtastic!
Wassalam,

Roni Yuzirman
http://roniyuzirman.blogspot.com/

Memperkuat Rasa Syukur

Di artikel sebelumnya telah saya jelaskan bahwa, rasa syukur yang tulus akan mengaktifkan Law of Attraction atau keberuntungan dalam hidup kita. Lalu bagaimanakah caranya memupuk dan mengembangkan rasa syukur kita ?

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, terutama bagi Anda yang belum menjadikan syukur sebagai sesuatu yang otomatis.

Cara pertama adalah dengan membuat Jurnal Rasa Syukur, yaitu sebuah buku atau catatan harian yang berisi semua ungkapan rasa syukur, ucapan terima kasih, kesenangan atau peristiwa keberuntungan yang Anda alami selama ini. Michael Losier menyebutnya sebagai Jurnal Bukti Kemakmuran (Journal of Abundance Evidence). Saya lebih senang menyebutnya sebagai Buku Harian Keberuntungan (Lucky Diary) sebagaimana istilah yang dikemukakan oleh Richard Wiseman dalam bukunya Luck Factor.

Dengan membuat Buku Harian Keberuntungan, maka kita akan menyadari bahwa nikmat yang diberikan Tuhan itu sangat banyak yang sudah kita rasakan, walaupun sebenarnya sangat jauh lebih banyak dari yang kita mampu menghitungnya. Dengan membuat Buku Harian Keberuntungan, kita akan lebih menyadari betapa Tuhan mencintai makhlukNya. Betapa beruntungnya kita. Dengan kesadaran itu, maka kita akan mudah bersyukur kepadaNya. Buku Harian Keberuntungan juga akan membuat kita terus merasa berkelimpahan. Perasaan kita jadi enak (feel good) dan pada akhirnya akan mengaktifkan Hukum Ketertarikan.

Bagi orang-orang yang merasa bahwa hidupnya belum beruntung, penuh dengan kesialan dan penderitaan, maka cara ini cocok untuk dilakukan. Karena jika orang-orang semacam ini terus mengeluh dan mengeluh terus, maka mereka akan semakin jauh dari keberuntungan. Hukum Ketertarikan tidak akan bekerja pada orang-orang yang feel bad. Oleh sebab itu bersyukurlah agar bisa feel good. Bersyukurlah terhadap hal-hal rutin yang jarang kita syukuri, misalnya kesehatan kita, keluarga kita dan sebagainya.

Cara kedua adalah dengan "melihat ke bawah", yaitu memperhatikan orang-orang yang lebih "tidak beruntung" dibandingkan kita, antara lain orang-orang yang lebih miskin, lebih bodoh, lebih susah, lebih menderita, lebih gendut, lebih jelek, lebih sial dan sejenisnya.

Bersyukurlah karena Anda memiliki pekerjaan, sementara banyak orang terpaksa harus mengemis untuk hidup. (Lihat di jalanan, banyak anak-anak terpaksa mengemis agar tetap survive). Bersyukurlah Anda dapat mengenyam pendidikan yang layak, sementara banyak orang yang membacapun tidak bisa. (Lihat di daerah terpencil dimana para orang tua belum sadar dengan pentingnya pendidikan). Bersyukurlah Anda masih dapat makan tiga kali sehari, sementara di belahan dunia yang lain banyak orang yang menjadi kurus kering dan kurang gizi (Lihat di beberapa negara Afrika yang rakyatnya menderita karena perang dan kelaparan). Dan bersyukurlah karena Anda masih dapat bernafas, sementara banyak orang yang untuk bernafas saja masih memerlukan bantuan. (Lihat di berbagai rumah sakit dimana orang memerlukan alat dan 'mesin' agar bisa tetap bernafas).

Cara ini juga bisa dipakai jika Anda mengalami suatu kesialan atau kejadian yang tidak menguntungkan. Pandanglah kesialan Anda dari sisi yang positif, perlunaklah dampak kesialan itu dan bayangkan bahwa keadaan bisa lebih buruk lagi. Ungkapan-ungkapan seperti, "Untung cuma kepleset, coba kalau jatuh", "Untung masih selamat, penumpang yang lain pada mati", "Syukurlah hanya rugi sedikit, belum sampai satu milyar", "Tidak naik kelas nggak apa-apa, berarti guru-gurumu masih menyayangimu" , "Gajiku hanya naik 5%, tapi aku bersyukur karena di perusahaan lain banyak yang tidak naik gaji" dan sebagainya, adalah contoh-contoh memandang kesialan atau ketidakberuntungan secara positif agar Anda tidak semakin larut dalam kesedihan dan Anda akan tetap bersyukur. Saya kira dalam falsafah Jawa sangat dikenal prinsip ini, makanya banyak orang tua memberi nama anaknya "Untung" atau "Bejo".

Mungkin Anda bertanya, "Lha, kalau kita bersyukur terus, kapan majunya, apakah ini tidak berarti pasrah dengan keadaan dan tak mau berusaha agar lebih baik ?" Pertanyaan yang bagus. Tetapi harus diingat bahwa kita berbicara mengenai hal yang telah terjadi, bukan masa depan. Ini hanyalah masalah waktu terjadinya (kalau di dalam pelajaran Bahasa Inggris disebut dengan tenses, ada past tense ada juga future tense). Kunci jawabannya adalah "semua yang telah terjadi harus disyukuri", karena tidak ada gunanya disesali. Aa Gym sering membuat perumpamaan, "Kalau nasi sudah menjadi bubur, ya sudah. Tambahkan santan, kasih irisan daging ayam, kasih bawang goreng dan krupuk. Maka jadilah bubur ayam." Jadi, ambil sisi positif dari kejadian yang sudah terjadi. Sedangkan yang menyangkut masa depan, boleh disyukuri dan sangat disarankan untuk mengharapkan yang lebih baik. Bisa dipahami kan ?

Kembali ke cara bersyukur, cara yang ketiga adalah dengan banyak memberi, bersedekah, bermurah hati dan melayani orang lain. Dengan banyak memberi (bukan hanya uang, tetapi apapun juga), maka akan tercipta mentalitas kelimpahan (abundance consciousness) sehingga kita akan lebih bersyukur lagi dan akan mengaktivasi Hukum Ketertarikan. Akhirnya hidup kita akan lebih beruntung lagi. Begitu seterusnya, yang akan berulang lagi seperti sebuah siklus atau lingkaran, tapi lingkaran malaikat, bukan lingkaran setan.

Dan cara keempat, mulai dan akhiri hidup Anda setiap hari dengan rasa syukur. Ketika mau tidur, ucapkan syukur kepada Tuhan, masukkanlah ke dalam hati, rasakan betapa Tuhan telah melindungi hidup Anda selama seharian penuh. Teruslah mengucap syukur sampai Anda terlelap dalam tidur (saat otak dalam gelombang alpha atau theta). Dengan demikian maka tidur Anda akan tenang dan damai, tidur yang berkualitas, tidur yang bisa menghadirkan ide-ide segar ketika Anda 'pasif' di gelombang alpha, theta dan delta. Demikian pula, lakukan hal yang sama ketika Anda bangun tidur di pagi hari. Bersyukurlah karena Tuhan (melalui para malaikatNya) telah menjaga Anda sepanjang malam. Bersyukurlah karena Anda bisa bangun dengan segar di pagi hari dan siap untuk melakukan aktivitas dengan bersemangat lagi di hari yang baru. Dengan cara itu maka hidup Anda akan selalu diliputi oleh rasa syukur. Wish You Luck. (SA).

Salam LOA,

Cipto

http://SuciptoAjisa ka.com

Syukur dan Keberuntungan

“Many people who order their lives rightly in all other ways are kept in poverty by their lack of gratitude. Having received one gift from God, they cut the wires which connect them with Him by failing to make aknowledgement.”

(Banyak orang yang menjalani hidup dengan cukup benar, tetapi tetap miskin karena kurang bersyukur. Setelah menerima kemurahan Tuhan, mereka memotong kabel yang menghubungkan mereka dengan Tuhan dengan cara mengingkari nikmatNya)


- Wallace Wattles (1860 - 1911) -


Seperti kata Wallace Wattles (penulis buku klasik The Science of Getting Rich yang menjadi salah satu dasar The Secret) diatas, tak dapat dipungkiri bahwa perasaan syukur merupakan salah satu faktor penarik keberuntungan dan kesuksesan hidup manusia.

Rasa syukur akan membuat kita memiliki mentalitas berkecukupan (abundance mentality) dan menghilangkan mentalitas kekurangan (scarcity mentality). Pada saat kita merasa berkecukupan, maka hati kita jadi bahagia, perasaan kita jadi enak (feel good) dan kita mampu berpikir positif. Pikiran dan perasaan positif inilah yang mengaktifkan Hukum Ketertarikan (Law of Attraction = LOA). Dengan bahasa yang lain Michael Losier mengatakan bahwa rasa syukur, terima kasih dan penghargaan akan mampu memancarkan vibrasi positif yang dahsyat untuk mengaktifkan Hukum Ketertarikan.

Lalu, syukur yang seperti apakah yang lebih mudah mengaktivasi LOA ?

Untuk menjawabnya, saya perlu menjelaskan adanya dua tingkatan syukur. Tingkatan syukur yang pertama, adalah syukur yang sudah sering kita lakukan, yaitu syukur bersyarat atau syukur parsial. Kita bersyukur atas sesuatu yang kita miliki atau kondisi baik yang kita alami. Syukur semacam ini mirip seperti rasa syukur atau ucapan terima kasih yang dilontarkan anak kecil setelah dibelikan mainan atau permen oleh bundanya. Artinya, syukur merupakan akibat. Sebagai contoh, Anda merasa bersyukur setelah mendapatkan kenaikan gaji. Anda bersyukur karena penjualan toko Anda naik 20%. Anda bersyukur ketika anak Anda lulus sekolah dengan baik, Anda bersyukur setelah membeli mobil baru atau Anda bersyukur karena Anda selamat dari kecelakaan. Itulah beberapa contoh syukur bersyarat.

Tentu saja tidak ada jeleknya dan tidak ada salahnya dengan tingkatan syukur semacam ini. Anda harus terus melakukannya, karena inilah bentuk rasa syukur yang umum kita lakukan. Namun perlu Anda sadari bahwa tingkatan rasa syukur seperti ini relatif lemah untuk mengaktivasi Hukum Ketertarikan. Mengapa ? Karena seringkali kita tidak benar-benar bersyukur dengan tulus, melainkan hanya merupakan ungkapan puas diri sesaat. Atau malahan rasa syukur ini bisa jadi perasaan negatif terhadap suatu keadaan. Anda hanya berusaha untuk melihatnya dari sisi yang positif, padahal yang sebenarnya Anda merasa tidak enak atau kurang puas. Rasa syukur semacam ini juga tidak tahan lama dan hanya sebagian saja.

Tingkatan syukur yang kedua adalah rasa syukur tak bersyarat atau syukur yang menyeluruh (holistic), yang mencakup juga semua rasa syukur yang berada di tingkatan syukur pertama (syukur parsial). Rasa syukur ini tidak terikat pada situasi dan kondisi serta menyatu pada diri Anda atau menjadi identitas Anda. Beberapa contoh syukur di tingkatan ini antara lain rasa syukur terhadap hidup Anda, dunia seisinya, waktu dan ruang, masalah dan tantangan, pikiran dan perasaan Anda, kebebasan Anda memilih, syukur terhadap ide dan konsep Anda dan sebagainya. Pada dasarnya rasa syukur ini mengatakan, “Betapa indahnya hidup ini.” Sikon (situasi dan kondisi) tidak relevan lagi karena tingkatan syukur ini merupakan sebuah pilihan yang tidak memerlukan alasan. Perumpamaannya adalah mirip kita sedang bermain video game atau Play Station. Semuanya terasa menyenangkan, musiknya, gambarnya, permainannya, karakternya dan sebagainya. Tidak jadi masalah apakah Anda menang atau kalah karena pengalaman bermainlah yang terpenting. Artinya Anda perlu melepaskan semua alasan dibalik rasa syukur Anda. Bersyukurlah terhadap keberadaan Anda sendiri, maka Anda telah bergerak dari melakukan syukur (doing grateful) ke menjadi bersyukur (being grateful). Dan Anda akan mampu mengaktivasi Hukum Ketertarikan karena Anda telah memancarkan rasa syukur setiap saat dan kapan saja. Ingat ! Being grateful bukan hanya sekedar doing grateful.

Dengan sikap semacam ini, insyallah, keberuntungan akan menjadi milik Anda. Wish You Luck. (SA)

(Sucipto Ajisaka)

Thursday, March 6, 2008

My LoA Story

Dear LoA ers...

Tergelitik juga untuk ikut sharing pengalaman saya...meskipun sudah beberapa
kali mengalami LoA yang 'besar', baru pertama kali neh saya sharing di sini.
He..he..

Kebetulan LoA yang saya anggap 'besar' tadi itu berhubungan dengan dunia
yang sedang saya tekuni sejak beberapa tahun belakangan: training dan NLP.

Januari 2007, saya membeli sebuah agenda. Warnanya biru. Untuk mengawali,
pada suatu malam saya menuliskan mission statement saya, untuk dapat saya
baca terus mengingat agenda itu akan sering saya bawa2. Setelah selesai
dengan misi, saya pun menuliskan tujuan2 yang ingin saya capai di tahun
2007-2013. Saya visualisasikan tujuan2 tersebut, dan saya biarkan ia
menyemangati diri saya untuk terus mencari peluang untuk mewujudkannya.

Akhir 2007, saya tergerak untuk membuka kembali tulisan saya tentang tujuan2
tersebut. Dan....GLEK! Luar biasa. Hampir semua target saya di tahun 2008
sudah tercapai di 2007! Jika Anda tidak percaya, maka saya pun demikian.
Misal:

- Saya menuliskan untuk belajar dari pakar NLP di Indonesia. Saya
sebutkan namanya di situ. Dan...hanya kurang 1 orang saja yang belum ada
kesempatan ketemu hingga sekarang!
- Saya menuliskan untuk certified practitioner di tahun 2008.
Dan...saya certified di Oktober 2007. Gimana ceritanya, padahal uang
tabungan mepet? Saya lihat sebuah iklan, saya tertarik dan visualisasikan,
kemudian saya biarkan. Entah kenapa, saya tergerak untuk mengirim email
kepada EO-nya agar bergabung di milis saya, Indonesia NLP Society, sehingga
bisa beriklan di sana. And you know what, H-1 minggu, saya mendapat email
bahwa saya boleh ikut kelas tersebut dengan harga khusus dan model
pembayaran khusus. WOW!!!
- Dan, tidak hanya itu, saya melihat sebuah email tentang sertifikasi
Time Line Therapy. Saya tertarik untuk visualisasikan. karena penasaran,
saya email trainernya, menanyakan tentang alamat website-nya yang tidak bisa
saya buka di kantor. Dan...beberapa hri kemudian, saya menerima email untuk
mengikuti kelasnya dengan penawaran khusus pula. WUIH!
- Eh, ada yang kelupaan. Di awal tahun 2007, saya melihat sebuah flyer
bertuliskan iklan tentang "Systemic NLP for Organizational Transformation"
di kantor. Saya tahu trainernya adalah salah seorang pakar bernama Peter
Wrycza. Hmmm...saya visualisasikan saja... Dan, H-1 sebelum training, saya
dipanggil bos saya. Rupanya bos dan GM saya sudah mendaftar untuk ikut
training tersebut. Hanya, karena bos saya tadi ada meeting dengan direksi
pada salah satu dari hari training tersebut, jadilah saya diminta untuk
menggantikan. YEEEEEIII!

Hmmm...itu belum termasuk yang relatif lebih ringan. Seperti, saya
memimpikan membaca dan memiliki beberapa judul buku NLP. Dan, entah dari
mana datangnya, sejak saya mendirikan milis Indonesia NLP Society di April
2007, buku2 tersebut berdatangan dalam berbagai bentuk: ebook, fotokopian,
buku asli yang saya bisa beli sendiri dengan diskon, dsb.

Bagaimana dengan training? Ah ya, saya juga menuliskan mengenai training2
yang ingin saya adakan. Saya sebutkan bahwa saya akan mengadakan public
training setiap bulannya. Tercapai. Saya akan mengisi inhouse training di
Jakarta, Bandung, Jogjakarta. Tercapai. Di tahun 2008 ini, saya ingin ke
Sumatera dan Kalimantan, Alhamdulillah, di bulan lalu saya memberikan
training motivasi kepada para atlit PON Kalimantan Barat di Pontianak.

Subhanallah. ..Alhamdulillah. ..

Saya sempat ragu apakah benar2 ingin menjalani karir di dunia training dan
NLP. Tapi bagaimana saya bisa menolak limpahan karunia yang luar biasa dan
begitu mudah ini?

Dan...hal ini semakin menguatkan saya. Saya punya satu tujuan yang sedang
saya LoA: *mengikuti sertifikasi NLP dengan Richard Bandler di Orlando bulan
Juli mendatang mulai dari level Practitioner sampai Trainer!* Bahkan uang
tabungan saya saat ini pun tidak cukup untuk membeli tiket. He..he.. But,
siapa yang tahu bagaimana Allah mengatur semua ini? So, agar vibrasi saya
makin kuat, saya ingin berbagi kepada sebanyak mungkin orang.

Eh...aneh lagi. Baru niat seperti ini, kok ya tiba2 ada seseorang yang
bernama Mbak Henny menawari untuk organize sharing2 NLP. Besok adalah event
perdananya. Dan, tiba2 tadi malam ada email masuk mengajak untuk membuat
kelas di Bandung.

Walah...Subhanallah ...!!!!!

So, mohon LoA-nya, agar LoA saya bisa terwujud dengan mudah dan
menyenangkan. .. :-) Karena saya tahu apa yang saya lakukan akan bermanfaat
bagi banyak orang sebagaimana juga pada diri saya.

Amin...

--
Salam Street Smart NLP!

Teddi Prasetya Yuliawan
Indonesia NLP Society

Tuesday, March 4, 2008

LOA - Express Delivery !!!!!!!!

Good Day!!!

Sorry, sudah lama gak aktif share kabar ma teman-teman. .. maklum banyak interview, jadi tiap hari kerjaannya riset dan belajar.... hehehe... sibuk kok interview yah...?? :)

Kalau teman2 masih ingat sekitar 3 minggu yg lalu saya share mengenai men-LOA beberapa pilihan kerjaan (email saya sebelumnya aldof_yk@yahoo. com)... Akhirnya minggu ini saya sudah dapat kejelasan dan sudah saya ambil keputusan untuk terima tawarannya.. .

Semenjak belajar LOA dari bulan Desember tahun lalu, dari berbagai macam buku dan juga dari teman2 semua, saya tuliskan career goal saya, antara lain sbb:
1. Mendapatkan promosi jabatan sebagai director of sales dalam waktu 2 tahun.
2. Dapat berkarier secara internasional dengan bekerja di Luar Negeri dalam waktu 3 tahun.
3. Menjadi country director atau regional director dalam waktu 5 tahun.
4. Menjadi orang no. 1 (GM) dalam waktu 7 tahun.
5. Menjadi konsultan dalam waktu 10 tahun.

Setelah saya tulis 2,5 bln yg lalu, lalu saya simpan... dan malah saya lupa list detail yang lain (soalnya banyak sekali list saya..) Dan ternyata, melalui kesempatan-kesempat an yang datang, terwujud lebih cepat dari yang saya harapkan sebelumnya (bener-bener express delivery!! ):

1. Saya telah mendapatkan tawaran untuk menjadi Director of Sales & Marketing di Batam, padahal saya ga pernah apply sama sekali...

2. Dikesempatan lain, saya ditawari head hunter dari Luxembourg dan diminta mengikuti test online, hasilnya sangat memuaskan (superior score, katanya cuma ada <25% yang pernah mendapatkan score ini). Saya kemudian di interview melalui telepon, dan gak nyangkanya malah ditawarkan posisi Director Sales & Marketing pula di Bali, untuk pegang market internasional (yang jelas banyak keliling ke luar negeri)

3. Luar biasanya lagi, Kamis lalu saya tiba-tiba dapat email dari General Manager di Dubai, yang menawarkan saya untuk bekerja di Dubai untuk posisi Director of Sales & Marketing juga! Padahal saya juga tidak pernah apply kesana...

4. Selang sebentar, saya lagi-lagi mendapatkan tawaran dari Jakarta yang memanggil untuk interview dengan posisi Assistant Director untuk pegang wilayah Indonesia... dan Director nya senang, cuma masalah nego aja halangannya. ..

Saya sampai gak nyangka kok semua berdatangan secara beruntun untuk posisi dan tawaran yang sebenarnya saya malah tidak pernah apply... Dan ini saya dapatkan tentunya setelah melalui berbagai macam jalan yang unik yang saya tidak pernah bayangkan... setelah melihat lagi ke belakang, baru saya bilang: "ooo.. jadi ini to hikmahnya!"

Justru yg dulu saya apply dan yg saya berusaha mati-matian untuk mencari cara men LOA yg efektif malah ga ada responnya sampai sekarang ini (padahal posisinya utk manager level). Memang benar kata teman2, kita pasrah aja... kalau kebanyakan minta berulang-ulang, berarti kita malah meragukannya. .. tapi bukan berarti kita menyerah, harus terus bertahan dengan apa yang kita inginkan, tidak peduli apapun halangan dan rintangan yang akan menggoyahkan keyakinan kita... harus tetap yakin, kalau sudah yakin kita pasti akan melakukan apapun yang terbaik untuk mencapai kesana... Tapi jangan paksakan cara dan jalannya... Pasrahkan ma yg di Atas untuk cara & jalannya, yang jelas kita sdh tahu destination- nya... Waduh, kayak sudah ahli LOA aja....hehehe. ..

Seperti kayak Chris Gardner, dalam film The Pursuit of Happyness, yang memutuskan untuk mengejar impiannya meskipun mendapatkan banyak kekecewaan yang secara terus-menerus terjadi dalam perjalanan hidupnya... dan akhirnya terwujud..! Dreaming doesn't cost anything, it pays off!!!

Banyak sekali perjalanan hidup yang selalu naik dan turun, dimana saya kadang dihadapkan dengan beberapa kekecewaan. Tapi ketika saya melihat dimana saat ini saya berada, dan melihat kembali kebelakang.. .. Luar biasa.... Saya tidak akan sampai pada titik dimana saya saat ini, tanpa melewati jalan yang berliku dan naik turun... Bukan, bukan berliku.. Kalau lebih dalam lagi saya renungkan, saya disadarkan ternyata jalannnya sama sekali bukan berliku! Saya melihat jalan hidup saya selama ini lurus lempeng yg bisa bawa ke titik dimana saya sekarang berada... Syukur Alhamdulillah. ...

Saya sadari selama ini hidup saya benar-benar sangat indah, selalu diberikan kemudahan, diberikan kesadaran penuh, diberikan kecerdasan, diberikan empati yang begitu besar, diberikan cinta dan kasih sayang dari keluarga & teman-teman disekeliling saya, diberikan rezeki, diberikan kesehatan, diberikan kebahagiaan, dan banyak lagi yang lain.. Kalau saya tuliskan disini bisa jadi list yang sangat panjang sekali..

Terima kasih teman2, selama ini sudah menerima saya bergabung disini.. Saya bisa belajar banyak dan dapat banyak inspirasi...

Mudah-mudahan bukti LOA telah bekerja pada saya ini, bisa membagikan kesuksesan dan kebahagiaan buat teman2 juga....

Salam,

Fadli Ali