Wednesday, May 21, 2008

LOA dalam pandangan Hindu Bali

Oleh : Jaya Wiharsa

Pertama dan yang utama adalah saya mohon maaf atas keberanian saya menulis LOA dalam Hindu Bali. Menyadari akan kemampuan dan keterbatasan saya untuk mengungkapkan apa yang tersirat dan yang tersurat dalam kehidupan Hindu Bali. Disamping itu juga saya tidak memiliki pengalaman menulis yang memadai.

Terimalah tulisan ini dengan apa adanya, berikut kekurangan saya dalam tulisan ini.

Tulisan ini dibuat untuk membayar hutang, seperti juga keberadaan kita saat ini diyakini oleh Hindu Bali untuk membayar hutang. Hutang kepada siapa?

Hutang kepada Orang Tua yang atas jerih payah mereka dari tiada menjadi ada.

Hutang kepada Pemerintah atas segala kemampuannya kita bisa menikmati negeri ini.

Hutang kepada Guru-guru atas ijinnya kita bisa berinteraksi dan memaknai semua ini.

Hutang kepada sesama Mahluk. (binatang, tumbuhan, manusia) atas toleransi hidup bersama-sama saling isi mengisi kehidupan ini.

Sehingga dalam setiap tindak tanduk yang diharapkan dalam menjalankan hidup ini adalah dengan berterimakasih dan selalu mengembangkan rasa syukur atas apa yang ada saat ini. Karena tanpa hutang yang disebutkan diatas kita tidak ada disini, dan tidak bisa menikmati apa yang ada disini berinteraksi disini dan memaknai pula disini. Bisa saja kita masih dalam gumpalan energi yang berpindah-pindah, berubah-rubah dan berevolusi atau entah apa saja bisa dikatakan sepanjang kita bisa ungkapkan.

Ijinkan saya berterimakasih dari hati yang paling dalam atas semua yang ada saat ini dan juga yang belum ada. Serta yang berkenan membaca tulisan ini.

Dalam keseharian Hindu Bali, cara mengungkapkan rasa terimakasih atas apa yang ada dan diterima saat ini salah satunya dilakukan dengan cara menghaturkan banten saiban. Setiap sehabis memasak di dapur dan sebelum masakannya dinikmati para ibu-ibu pasti membuat banten saiban yang isinya, sejumput nasi putih dalam ukuran kecil kira-kira 1cm x 1 cm (ukuran ini tidak pas bisa berubah sesuai dengan jumputannya) diletakkan diatas daun pisang yang sudah dipotong segi empat ukuran 4cm x 4cm (ukuran dan bahan tidak menjadi suatu standar) dan ditambahkan lauk-pauk yang dimiliki saat itu dalam ukuran kecil juga, bisa diwakilkan pula dengan garam.

Dibuat sejumlah intinya 5 buah dan bisa lebih, tergantung dengan apresiasi pelakunya. 5 banten saiban kecil itu ditempatkan di

- Tempat suci,

- Pekarangan rumah/ Depan rumah

- Tempat Air

- Tempat Api

- Tempat Beras

Tujuannya kita menghaturkan terimakasih dan sekaligus melakukan local inspection onsite pada tempat-tempat yang penting di dalam rumah tangga. Kurang lebih makna doa yang dipanjatkan berbunyi "Tuhanku terimakasih atas apa yang kami terima saat ini, semoga kami bisa terus melakukannya seperti ini dan bahkan lebih baik."

Pada saat kita melakukan itu disertai dengan percikan air suci bersarana bunga, disaksikan oleh dupa wangi dan dilakukan dengan tulus hati, tanpa paksaan ataupun tekanan. Sebagai pembuktian bahwa ritual kecil ini sah dan tidak bermain-main.

Kenapa saya sebut sebagai local Inspection onsite apa yang kita lakukan saat tersebut?

Bayangkang bila tempat suci, pekarangan rumah yang kita miliki kotor atau tercemar, tentu kita harus membersihkannya dulu dari kotoran tersebut, sehingga kita dengan nyaman bisa menghaturkan doa terimakasih.

Bayangkan pula bila persediaan beras tidak ada, Air minum dan persedian air tidak ada atau rusak, begitu pula dengan kompor tempat memasak gasnya habis. Tentu kita tidak bisa memasak untuk keesokan harinya atau membuat kopi/teh untuk nanti. Sehingga pada saat kita melakukan local inspection kita bisa mengamati pula secara sepintas, sambil berdoa terima kasih atas sumber-sumber beras, air dan api yang mencukupi untuk keberlangsungan hidup.

Rutinitas itu pasti terjadi setiap hari untuk kalangan Hindu di Bali. Namun sesungguhnya saya sudah cukup berani membahasakan dengan bahasa yang sederhana. Untuk itu bagi yang bisa menilai ijinkan saya mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.

Itu hanyalah hal kecil yang dilakukan umat Hindu di Bali. Ritual upacara lain yang lebih besar dan makin besar mengikuti pola-pola tersebut. Berterimakasih dahulu atas apa yang telah tersedia, kemudian meyakini dan merasakan akan kelimpahan yang diberikan, kemudian meminta melalui doa-doa.

Bali terkenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura, dan ada pula dengan sebutan-sebutan lain seperti God of island, The Last Paradise, Paradise on the island dan sebutan lain yang diberikan oleh orang lain. Sebutan itu diberikan mungkin karena banyaknya perayaan-perayaan yang dilakukan seperti:

Perayaan otanan (ulang tahun untuk Manusia Bali) jatuh setiap 6 bulan sekali

Perayaan piodalan di pura-pura ada yang jatuh setiap 6 bulan sekali ada yang setahun sekali. Piodalan adalah hari jadi berdirinya pura tersebut.

Perayaan hari-hari khusus yang disebut sebagai Rerainan seperti bulan purnama (malam yang paling terang), tilem (malam yang paling gelap).

Perayaan hari khusus tumpek, perayaan terhadap hal hal yang berjasa kepada manusia, seperti tumbuh-tumbuhan, binatang dan unsur benda logam dll.

Perayaan perayaan hari suci, seperti Nyepi, Galungan, dan Kuningan.

Sangat banyaknya perayaan perayaan yang dilakukan yang tujuannya mengungkapkan terimakasih atas keberlimpahan yang ada. Hal tersebut terjadi terus menerus sehingga membentuk belief system. Sehingga bila tidak merayakannya seolah-olah ada yang kurang dan ada perasaan tidak nyaman. Bukankah seringnya kita merayakan keberlimpahan juga salah satu cara untuk LOA.

Didalam LOA, dikatakan Ikhlas melakukannya tanpa paksaan, Syukuri dengan selalu berterima kasih, Fokus pada keinginan supaya semua kebutuhan bisa terpenuhi. Kalau di Secret dikatakan ask, believe and receipt, Bukankah kita sudah receipt duluan kemudian kita believe dan kemudian baru kita ask.

Dalam tulisan ringkas ini, begitulah adanya, namun kalau kita mencoba masuk pada satu event saja misalnya otonan(perayaan ulang tahun Bali), akan bisa dibuat dalam kapasitas kecil, menengah dan besar.

Semua perayaan yang ada bisa dibuat dalam kapasitas kecil, menengah, dan besar. Disesuaikan dengan kemampuan dan kadar kejujuran pelakunya. Karena ada kala orang membuat sekala besar namun sebetulnya kapasitasnya kecil. Kenapa hal itu dilakukan? Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan pemahaman atau juga memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hal ini jarang diperdebatkan tetapi dikembalikan kepada pelakunya masing-masing.

Target/goal LOA Hindu Bali, tidaklah muluk-muluk. Inti target Hindu Bali umumnya Seger, Sadia, Rahayu. Dalam bahasa luasnya:

Seger=Selalu sehat sehingga bisa bekerja dengan baik, bukankah kesehatan itu tak ternilai.

Sadia=Memiliki apa yang layak dimiliki.

Seperti bila saatnya harus punya handphone supaya punya, bila saatnya punya mobil supaya punya, bila saatnya punya pesawat terbang supaya punya. Karena kebanyakan berpikir belum saatnya punya pesawat terbang, maka wajar saja tidak punya. he.. he. he..

Rahayu=perasaan batin selalu dalam kondisi yang tenang dan nyaman.

Punya sesuatu pasti dipikirkan baik-baik, jangan sampai punya mobil mercy tapi tidak bisa memelihara dan bayar pajaknya, Kasihan sama yang punya sehingga bisa menjadi sakit karena memikirkan biaya perawatan mobilnya dan membuat batinnya tidak tenang. Yang menjadi poin adalah bukannya apa yang akan diminta namun apa yang boleh dipinta sehingga tetap tercipta keseimbangan antara batin, tubuh dan alam semesta.

Bukankah Seger, Sadia, Rahayu, ukurannya tiap orang berbeda-beda. Sesuai dengan standar ukuran masing-masing. Bila seorang pengusaha LOAnya berbeda dengan LOA pak tani. Kira-kira begitulah. Apakah Pak Tani boleh memiliki LOA seorang pengusaha? Boleh saja, asal siap menerima apa adanya.

Pandangan saya pribadi kita boleh meminta sesuai dengan kapasitas kita dan kemampuan kita untuk meningkatkan diri. Asalkan jangan serakah. Setiap permintaan memiliki pertanggung jawaban masing-masing.

Sepanjang berkutat dalam Nafsu, Akal dan Pikiran, kita cenderung akan berputar-putar dalam siklus kehidupan. Siklus kehidupan diterjemahkan dengan lahir, hidup dan mati. Bila kita mampu menembus dan menyelami layer yang lebih dalam, kita akan dikenalkan dengan Budi, Cipta dan Sang Jiwa. Muarannya ada pada Kesemestaan. Bahasa mudahnya seperti itu, namun dalam prakteknya sehari-hari kita akan diperkenalkan dengan berbagai pengalaman dengan cita rasanya masing-masing. Itu yang pernah saya dengar dari orang yang dituakan dalam persepsi Hindu Bali.

Bagi yang memiliki kemampuan LOA yang cespleng atau digjaya tak tertandingi, sakti, dll saya pula pernah diperdendangkan lagu judulnya Ede Ngaden Awak Bisa,

Terjemahan bebasnya berbunyi:

Jangan pernah diri merasa serba bisa

Biarkanlah orang lain yang memberikan nama.

Upaya kita sehari-hari bagaikan tukang sapu

Saban hari banyak kotoran yang ada

Bila ada kotoran akan ada kotoran lagi yang tampak.

Walaupun kita mampu membersihkan kotoran itu, masih banyak hal yang perlu dipelajari.

Pendapat saya pribadi, lagu tersebut cocok untuk kalangan tertentu, dan belum tentu cocok untuk beberapa orang, karena bisa menimbulkan apresiasi yang berbeda. Anggap saja sebuah hiburan.

Demikian dan atas kesediaan membaca dan termuatnya tulisan ini saya ucapkan terimakasih. Bila ada rangkaian kata-kata yang tidak nyaman dan menyinggung perasaan, mohon dimaklumi dan dimaafkan. Tidak ada terbersit untuk melakukan itu, tulisan ini sebagai sharing semata, karena saya sedang belajar, khususnya belajar LOA di milis ini. Semoga bisa diterima dengan baik adanya.

Wednesday, May 14, 2008

[Money Magnet] "KOQ, MILIS INI JADI SPIRITUAL BANGET SIHHH ...???"

Dear All,

Semoga hari-hari kita semua selalu diawali dengan kedamaian dan kebahagiaan, sehingga kita bisa memancarkan energi positip tersebut kesemua orang disekeliling kita (aduhh..., sorry banget jadi sentimentil begini), ini pasti efek dari "Meditasi Cinta Kasih" yang diajarkan oleh Pak Sjahsjam kemarin di acara temu kangen Alumni SC Jakarta yang diadakan di kantornya Ricardo. Wuaahhh, Rrrrrruaarrrr biaza, ne !!!, terima kasih .... terima kasih... Pak sjam atas ilmu yang dibagikan ke kita semua.... Feel good banget...., apalagi waktu nge"Grounding" semua emosi negatip kita, apakah itu Rasa benci, marah, dendam, ketakutan, kecemasan atau apapun itu ke Bumi yang netral ....., hhhmmm,.... legaaaaaa sekali rasanya ...... ploooongggg .... Geeetoooo loohhh.

Sebenarnya saya ingin sharing tentang acara temu kangen kemarin, tapi karena suatu hal, terpaksa topik ini harus diganti..... , Gini ceritanya ..... :
Pada acara temu kangen kemarin, saya sedikit terperangah atas informasi yang Rudi sampaikan bahwa ada anggota milis yang nanya ke dia "koq milis Money-Magnet sekarang jadi spiritual banget... ???, kalau gitu..., namanya diganti ajaa ... !!!.". Tadinya saya nggak begitu mikirin hal ini, karena saya yakin teman kita yang nanya itu pasti cuma becanda. Tapi, jam 03.30 tadi pagi, ketika saya relaksasi kemudian mempraktekan meditasi yang diajarkan Pak Sjahsjam, tiba-tiba ujung kaki sampai ke ujung rambut saya merinding (persis seperti pada saat Pak Rahman cerita yang"seyem-seyem" kemarin) dan ada bagian dari diri saya yang menyuruh untuk segera sharing masalah ini di milis. Karena kita tidak boleh menganalisa subcons kita... yaaa saya ikutin aja kemauannya.

Kini, saat saya didepan PC ini..., saya tercenung... .. "jangan-jangan, memang banyak rekan-rekan milis lain yang berpikiran sama bahwa milis ini benar-benar telah menjadi milis yang bernuansa "Spiritual" (mungkin karena isinya kebanyakan ngomongin soal ibadah atau kebaikan hati/budi pekerti, kali yaaa.. ???), sehingga dianggap tidak lagi menjadi milis yang akan menjadikan kita sebagai seorang Magnet uang (sesuai namanya) atau tidak lagi menjadi milis yang membantu kita meraih impian-impian kita di bidang materi maupun financial ???!!!. Kalau bener begitu, wuaduh, saya jadi nggak enak neehh, soalnya postingan saya banyak juga yang bernuansa seperti itu...(kalau nggak salah, lhoo....). Tapi.... ??? iyyaaa nggak sihhhh, milis ini sudah jadi milis Spiritual !!!???... Gimana menurut teman-teman semua ??? (please, sangat ditunggu komentarnya) .

Tapi, kalau boleh saya sharing tentang spiritualitas (tapi ini hanya pemahaman saya yang sangat sedikit lhooo, jadi mohon dikoreksi apabila saya ngawurrr). Menurut saya spiritualitas adalah kunci dari segala apa yang kita ingin capai dalam kehidupan ini, apakah itu kebahagiaan, kesejahteraan di semua bidang (materi/non- materi), maupun keberkelimpahan, baik di dunia ini ataupun di alam keabadian nanti. Kalau kita lihat di Mekanisme Money Magnet (yang gambarnya diberikan oleh Pak Adi pada saat SC), disitu dijelaskan dengan sangat gamblang bahwa diri kita membutuhkan hal-hal positip (seperti doa, Feel Good, Syukur, pasrah, tempat kedamaian, dll) untuk mengisi tangki energi kita. Namun kitapun harus menghindari hal-hal negatip yang bisa menyedot tangki energi tersebut (seperti iri hati, dengki, dendam, marah, Hopeless, rendah diri, dll), sehingga tangki energi kita tetap penuh dan menjadi magnet yang sangat kuat yang akan menarik semua yang baik di alam semesta ini kedalam hidup kita (seperti sudah dijelaskan juga oleh Pak Sjahsjam kemarin). Kemampuan untuk selalu melakukan hal-hal yang positip dan menghindari hal-hal yang negatip, menurut saya, itulah "Spiritualitas" . Filosofi "Law Of Attraction" (The Secret) pun pada akhirnya bermuara pada spiritualitas (ini menurut saya lhooo, sekali lagi sorry kalau salah).
"Spiritualitas" tidak identik dengan"Ritualitas" . Ritualitas hanyalah bagian kecil dari Spiritualitas, artinya walaupun seorang tampaknya begitu saleh dalam menjalankan "Ritualitas" /ibadah ritual (rajin sembahyang, hapal kitab suci, banyak berderma, bolak-balik pergi ke tempat suci dan lain sebagainya) belum tentu kualitas Spiritualnya bagus. Saya teramat sering melihat contoh seperti ini, yaaa ambil saja kejadian didepan mata kita akhir-akhir ini, bagaimana orang-orang yang harusnya menjadi panutan dan tampaknya saleh dalam menjalankan ibadah ritualnya (apakah dia pemimpin, tokoh masyarakat ataupun tokoh agama), malah melakukan hal-hal yang sangat negatip dan memalukan. Jadi ritualitas tidak identik dengan spiritualitas. Tapi apabila seseorang telah memiliki kualitas spiritual yang sempurna (dengan kata lain, memiliki kecerdasan spiritual), maka sudah pasti kualitas ibadah ritualnya akan sangat baik. Ibarat kata, kalau orang demam tinggi belum tentu dia kena penyakit Thypus, tapi kalau orang kena penyakit Thypus, sudah pasti akan demam tinggi
(waahhh, kagak nyambung, neehhh).

Oleh karena saya merasa kualitas spiritual saya masih jauh dari sempurna, maka saya selalu berupaya untuk selalu & selalu memperbaikinya (Ihsan, kalau orang jepang bilang "Kaizen" ne...!!!). Salah satu caranya adalah berusaha untuk selalu dalam kondisi "Feel Good" kapanpun & dimanapun, karena "Feel Good" adalah produk dari hati/emosi yang tertata dengan baik sementara langkah-langkah untuk menata hati (manajemen Qalbu) selalu berhubungan dengan spiritualitas. Dengan kata lain semakin terjaga/tertata hati/emosi kita, semakin meningkat juga kualitas spiritual kita. Kondisi "Feel Good" ini sangat saya rasakan ketika membaca email teman-teman yang penuh dengan kata-kata bijak, kalimat-kalimat indah yang penuh cinta kasih ataupun kisah-kisah hebat dari orang-orang yang memiliki kebaikan dan kebersihan hati. Setiap membaca postingan seperti ini saya merasa " Feeeellll goooooodd, banggettt... ". Oleh karena itu, dalam memposting apapun ke milis ini, saya selalu berupaya menyampaikannya dengan aura yang positip. Barangkali hal inilah yang terkesan menjadikan milis ini seperti pengajian atau perseketuan doa, barangkali lhooo.....

Wuahhh, udah panjang banget nihhh, tapi karena amanat subcons saya harus dituntasin, jadi saya terusin dikit lagi yaaa........ .
Selama ini setiap menyampaikan testimoni dari hasil saya ikut SC ataupun bergabung di milis ini, kebanyakan hanya hal-hal yang bersifat spiritual (seperti feel good, ketemu Sang Bijak, merasa damai dan bahagia banget ataupun keinginan untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah, dll) hal ini bukan berarti saya meng"klaim" bahwa saya sudah berada di kualitas spiritual yang prima..., wuuaahhh masih jauhhhh tuuhh, cuma saya yakin banget (Haqqul Yaqin), bahwa peningkatan kualitas spiritual akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas kehidupan (apapun itu, materi dan non-materi.. .., Insya Allah, PASTI !!!), bahkan kalau peningkatan kualitas spiritual adalah deret hitung, maka peningkatan kualitas hidup adalah deret kali (ehhh bener nggak tuh, logika matematikanya ???, pokoknya walaupun perubahan kualitas spiritualnya sedikit, tapi perubahan hidup yang kita alami pasti jauh lebih besar, geettooo maksudnya... .

Sebelumnya mohon maaf kalau saya terkesan pamer/Riya' (semoga Allah mengampuni saya), kalau pada akhirnya, saya menceritakan juga keberuntungan yang terus menghampiri kami, baik secara financial maupun non-financial sejak ikut SC X bulan Nopember 2007 lalu sampai hari ini, yang antara lain :

* Pertengahan Desember 2007, rumah saya yang sudah beberapa tahun ini kosong (karena belum ada yang cocok dengan harga kontraknya, sebab saya memang memasang harga yang cukup tinggi), tiba-tiba dikontrak orang, dengan harga yang saya inginkan bahkan untuk jangka waktu 3 tahun sekaligus (padahal sebelumnya untuk jangka waktu setahun aja susah banget ...!!!???).

* Pada Januari 2008, Visa anak sulung saya untuk studi di USA , yang sempat ditolak pada Bulan Oktober 2007 akhirnya keluar juga. Sekarang dia sedang belajar di Minnesota dan kelihatannya dia "Happy banget" tinggal disana bersama pamannya.
* Juga pada Januari 2008, saya beruntung bisa ikut Workshop TSOM nya Pak Adi W di Sheraton, saya mendapatkan sesuatu yang RRuuarrr biasa di workshop tersebut. (sekarang saya makin yakin, bahwa kita memang memerlukan energi positip untuk membuat tangki energi kita penuh, dan salah satu cara yang mudah adalah berkumpul dengan orang-orang yang memiliki energi positip yang sangat kuat, termasuk teman-teman milis ini. Sudah terbukti pada temu kangen alumni SC Jakarta kemarin, khaannn ...., energinya kuat banget, bo...)
* 14 s/d 16 Februari 2008, saya berbahagia sekali bisa Reseat di SC XI Via Renata sekaligus menemani istri tercinta yang juga saya "sesatkan ke jalan yang benar" he... he...he.... dan disini tangki energi saya menjadi makin penuh aja.
* 8-9 Maret 2008, hari-hari yang tak terlupakan dalam hidup kami berdua, karena kami bertemu dengan orang-orang hebat di acara "Gathering Nasional Alumni SC" di Surabaya (untuk menceritakan hal yang sangat indah ini, sharingnya aja sampai 3 episode, lhoooo ...).
* 18 Maret 2008, lagi-lagi , saya dan istri tercinta pergi bersama (umroh lagi), bahagia yang tak terkira..., apalagi ketika tanggal 20 Maret 2008 yang bertepatan dengan hari lahirnya Nabi Muhammad, kami berdua ada di rumah beliau, yaitu Mesjid Nabawi-Madinah. Indaahhh sekali.... Alhamdulillah.
* Di Bulan Maret 2008 ini juga, jumlah siswa klas I baru sekolah kami (SDIF Al Fikri-Depok) untuk tahun ajaran 2008/2009 nanti, sudah penuh (full booked). Padahal jumlahnya kita naikkan dari 72 siswa (24 siswa/kelas) di tahun 2007/2008 lalu menjadi 84 siswa (28 siswa/kelas) . Sementara tahun lalu kita hanya mendapat 62 siswa klas I baru. (padahal targetnya hanya 72 siswa). Fantastik ... bukan...???
* 17 April 2008, bertepatan dengan ulang tahunnya istri, sawah saya di kampung yang tinggal 1 bidang, laku terjual tanpa proses yang bertele-tele (tadinya saya punya 3 bidang sawah, yang 2 bidang sudah saya jual rugi setahun yang lalu, karena butuh uang). Sawah terakhir ini laku dengan harga cukup tinggi, sehingga keuntungannya bahkan bisa menutup kerugian 2 bidang sawah yang lalu ??? So... !!!, Rrruaarr biaza.
* 26 April 2008, kembali kami beruntung bisa ikut Roadshow TSOM nya Pak Adi W, semakin luberlah tangki energi kita berdua.
* 01 Mei 2008, berkumpul dengan orang-orang hebat di milis ini... Woouuuwww... , daHHsyaaat men....!!!. Teman-teman bisa baca laporan lengkapnya di postingannya "anak saya", Dwi. (sebentar lagi nimang cucu neeehhh,...he. .. he... he...).
* Insya Allah, mulai 03 Mei 2008 sampai sebulan penuh, saya amat sangat beruntung, bisa ikut kelas Quantum Hypnosisnya Pak Adi W.... , BAYANGIN.....!!!, jadi muridnya Pak Adi langsung, Wuaahh, kalau saya susah tuh ngebayanginnya, saking senengnya hati ini..... Alhamdulillah ....33 X.
* Dan yang paling dahhsyattt, adalah hari ini. Pada saat saya bersama teman-teman di kantor, membuat Analisa Penjualan kuartal I Tahun 2008 , ternyata hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Omset Penjualan Kuartal I (Jan s/d April) 2008
naik 100 % dibanding periode yang sama Th 2007
2. Gross Profit Kuartal I 2008, naik 100 % dibanding
periode yang sama di Tahun 2007
3. Nett Profit Kuartal I 2008, naik tak terhingga
dibanding periode yang sama di Tahun 2007,
karena pada Jan s/d April 2007, saya bukannya
untung, tapi malah Rugi ...!!!.
(Memang,Tahun 2006 & 2007, adalah masa-masa
yang sangat berat buat bisnis maupun kehidupan
keluarga saya).
Jadi apabila, katakanlah saya untung Rp. 1
juta saja di kuartal I Tahun 2007 itu, maka
kenaikan nett Profit kuartal I tahun 2008
dibandingkan periode yang sama di tahun 2007,
adalah hampir 200 kalinya. Rrruarrrr biasa, saya
tak henti-hentinya mensyukuri karunia ini.

Sekali lagi, tidak ada niat saya untuk pamer atau sombong dengan menceritakan ini semua. Insya Allah , saya hanya ingin berbagi dengan Bapak/Ibu sekalian, tetaplah yakin dengan apa yang sudah didapatkan selama di SC (Effeknya telah bekerja pada semua orang, tanpa terkecuali, tinggal kita mau yakin atau tidak... That's it...!!! ). Teruslah isi tangki energi kita dengan selalu melakukan hal yang positip dan menghindari hal negatip dalam hidup ini (waduuhhh khotbah neehhh, maaf... maaf...maaf. ..). Salah satunya adalah dengan tetap aktif di milis yang "paling oke sejagad" ini ataupun berinteraksi dengan orang-orangnya langsung, sehingga kita selalu mendapat energi yang begitu kuat namun nyaman banget. Kita semua bisa jadi "Presiden Direktur PT. Alam Semesta" milik Tuhan, tapi kita jualah yang memutuskan apabila ternyata kita hanya memilih ingin menjadi "Office Boy" Nya saja.

Akhirul kata, sekali lagi saya mohon maaf, karena postingan ini panjang banget, tetapi karena ini adalah amanah subcons saya (harus tuntas, tidak boleh ditunda-tunda) , yaa... apa boleh buat, harus dituntaskan. ... he...he...he. ..
Semoga ada manfaatnya.. . Aminnn.
Salam bahagia selalu... dan damai senantiasa.

Salam berkelimpahan,

Johan

"Saya adalah Presiden direktur PT. Alam Semesta, apapun hal baik yang saya inginkan di kehidupan ini, baik materi maupun non-materi, semua telah disediakan oleh Sang Pemilik Perusahaan ini." Aminnn.....

Sunday, May 4, 2008

LoA dan Time Line Therapy

Dear Saudaraku dan Saudariku Sekalian.... ....

Saya mau sharing sebuah pengalaman menarik waktu mengikuti sertifikasi
Time Line Therapy™ dengan mentor Miss Issa Kumalasari. Di satu sessi di hari ke dua, kami di ajarkan bagaimana melakukan goal setting dengan teknik
Time Line Therapy™ dan menanamkannya di time line kita. Nah waktu itu saya mencanangkan sebuah Goal yaitu mendapatkan order training motivasi senilai 15 juta rupiah dari sebuah group perusahaan. Semua teman teman sekelas yang berjumlah 8 orang juga melakukan goal setting. Nah hebatnya, goal tersebut harus di tanam di time line kami untuk terealisasi pada pukul 13.00 WIB hari berikutnya.

Keesokan harinya saat makan siang dan jam sudah mendekati pukul 13.00 WIB, maka mbak Issa mengingatkan tentang goal yang sudah kami tanam di time line kami masing masing. Semua peserta training sertifikasi Time Line Therapy™ Practitioner berdebar debar menanti apa yang akan terjadi pada pukul 13.00 WIB tersebut.
Dong...! Pukul 13.00 WIB pun tiba.... saya menunggu HP saya berbunyi, demikian pula semua rekan rekan di situ termasuk Miss Issa sendiri. Lho... nothing happened.... tiba tiba mas Bambang , salah seorang peserta senyum senyum baca SMS di Hp-nya..... A..HA! Rupanya goalnya terwujud, ada orderan masuk senilai tertentu.... Ketika saya tanya , ternyata goal yang ia setting adalah buku rekening banknya terisi 50 juta rupiah. Tapi dengan goal yang terwujud tersebut baru terkumpul 38 juta rupiah, masih kurang 12 juta rupiah. Hmm..... yah lumayan dah nambah sekian puluh juta. HP saya sendiri kok belum berbunyi. Ketika setting goal saya memvisualiasikan terlibat pembicaraan telepon dengan pemilik group perusahaan tersebut, namun saya ingat bahwa saya tidak memvisualisasikan last stepnya "Siapa Menelepon Siapa - atau - Siapa Di Telepon Siapa" , segera saya raih HP di meja dan saya lakukan panggilan ke nomor pemilik Group Perusahaan tersebut. Lalu kami terlibat
pembicaraan. Saya tanyakan bagaimana tanggapan terhadap proposal yang sudah saya kirimkan. Nah si pemilik usaha mengatakan," Ya sudah kupelajari dan kubicarakan dengan HRD, namun saat ini mereka masih ada ikatan kontrak dengan vendor lain. Masanya masih sekitar 2 bulan. Nanti setelah selesai kontrak dengan vendor yang sekarang ini, saya akan pakai perusahaanmu sebagai training provider di perusahaanku. Saya lihat program - program yang kamu tawarkan lebih memenuhi kebutuhan di sini dan sajiannya terlihat lebih profesional dibanding vendor vendor sebelumnya. Saya tertarik dengan Seminar Motivasi mu yang berjudul "Impossible Is Nothing!!", yang ini pasti saya ambil. Untuk biayanya, saya rasa ngga ada masalah. Lalu saya jawab, Okay ......... (nama ngga saya sebutkan dengan alasan kode etik), thank alot yah, I'll do my best to develop your people. Di ujung telepon terdengar," Ya sama sama Ton, nanti Pak ...... (nama HRD Managernya) ku suruh hubungi kamu
begitu kontrak dengan vendor yang sekarang selesai.

Lalu saya lirik Pak Bambang yang di sebelah saya, eh rupanya dia sedang tersenyum senyum lagi........ . rupanya ada 2 orderan lagi masuk sehingga genaplah 50 juta masuk di rekeningnya.

Di seberang meja, Pak Kristian juga senyum senyum karena Goalnya juga terealisasi, Mbak Issa sedang terima telepon dari Bank dan ternyata pengajuan kreditnya untuk membeli sebuah apartemen lagi di setujui, pak Daniel juga mendapatkan Goalnya, demikian pula yang lain. Walaupun ada yang belum dapat goalnya, namun 80% peserta terealisasi goal yang di tanamnya di Time Line masing masing. Sedangkan teman - teman yang belum terealisasi goalnya ternyata setelah di evaluasi bareng bareng, mereka salah memasukkan last stepnya.
Sampai jumpa di Kopdar Lingkar Loa JOGLOSEMAR pada tanggal 10 Mei 2008 di Hotel Santika Semarang.

Salam Sukses dan Berkelimpahan

Michael Antony Ugiono