Berikut adalah pengalaman - pengalaman hidup saya. Saya share di
milist ini sesuai dengan anjuran Pak Moderator.
KETEMU JODOH
Sejak semasa sekolah SMA, saya termasuk orang yang agak "alergi"
dengan pacaran. Bukan apa - apa, saya orangnya senang kumpul bareng,
jalan bareng, pokoknya friendship buat saya adalah segalanya pada
saat itu. Yang ada di benak saya, kalau saya punya pacar rasanya
diri saya akan banyak terkekang. Aktivitas saya serba dibatasi,
karena sang pacar pasti selalu menuntut ini dan itu.
Dalam sebuah perenungan, saya meniatkan diri bahwa saya akan punya
kekasih / pacar kalau saya sudah siap menikah. Saya sampaikan hal
ini dalam do'a saya kepada-Nya.
Waktu berlalu, dan saya berada di perguruan tinggi. Kira - kira
tingkat 3 (semester 5), tiba - tiba ada keinginan yg cukup kuat
dalam diri saya untuk memiliki seorang kekasih. Yang saya lakukan
pada saat itu lucu juga he..he... Saya membayang - bayangkan
bagaimana sosok kekasih saya tersebut, kurang lebih seperti ini:
- Berkulit putih
- Tidak lebih tinggi dari saya
- Berjilbab
- Bisa memasak
- Bisa menjahit
- Anggun / feminin
Deskripsi perempuan tersebut saya tuliskan di selembar kertas,
sambil saya terus membayang - bayangkan sosoknya. Memang wajahnya
selalu kabur, tapi sosoknya selalu bisa hadir dalam benak saya
dengan jelas. Bahkan di kertas itu saya menggambarkan beberapa
sketsa.
Saya membayangkan ketika dia berada tepat disamping saya, sedang
berjalan bersama, makan, nonton bioskop, dsb. Perasaan yang amat
indah saya rasakan saat itu. Dan akhirnya visualisasi itu saya tutup
dengan sebuah do'a "Ya ALLAAH izinkanlah semua ini terjadi".
Beberapa bulan kemudian, saya dipertemukan dengan seorang perempuan.
Deskripsi fisiknya sama persis dengan kriteria saya. Saat pertama
bertemu, memang ada suatu perasaan yang berbeda singgah di hati
saya. "Hmmm... inikah orangnya?", demikian pertanyaan itu
menggelora.
Informasi berikutnya yang saya dapat, bahwa perempuan ini pandai
menjahit, dan dia juga bisa memasak (turun temurun dari keluarganya).
Singkat cerita, kami berkenalan, PDKT (he..he..), dan... perempuan
itu, perempuan yang saya idamkan, saat ini satu rumah dengan saya.
Kami menikah pada bulan November 2003.
"Ya ALLAAH... Terima Kasih"
LULUS CUM-LAUDE
Percaya atau tidak, waktu kuliah dulu, IPK saya termasuk
menyedihkan. Cuma 2,3 di tingkat pertama. Ada rasa menyesal dan
tidak enak menyesak di dada ini. Saat itulah saya memantapkan niat
untuk meraih prestasi.
Saya mulai membayangkan betapa senangnya ketika nama saya di panggil
dalam upacara wisuda kelulusan. "Muhammad Isman, lulus dengan
predikat Cum Laude!"... Saya pun kemudian menghampiri kedua orang
tua saya dan memeluk mereka dengan bahagia.. Uuuhhhh.. senangnya.
Seperti biasa, visualisasi kelulusan itu pun saya akhiri dengan
do'a "Ya ALLAAH izinkanlah semua ini terjadi".
Tak terasa 3 tahun berlalu sudah. Kejadian berikutnya adalah, saya
berdiri mengenakan toga ditengah 1000 an orang calon wisudawan.
Kemudian seseorang di pengeras suara memanggil saya "Muhammad Isman,
IPK 3,47, lulus dengan predikat Cum Laude!".
Seusai wisuda itu selesai, saya kembali merenung. Mengingat - ingat
kembali masa studi saya. Ternyata saya baru menyadari, mengubah IPK
2,3 menjadi 3,47 itu bukan perjuangan yang mudah. Anehnya, saya baru
tahu beratnya perjuangan saya setelah lulus. Pada saat saya
berjibaku, tidak terasa berat sedikitpun.
Setelah saya belajar LoA, The Secret, akhirnya saya paham.
Perjuangan itu tidak terasa berat karena adanya faktor Attraction.
Saya sedang tertarik dalam keinginan dan impian saya, dan tidak
sedikitpun berusaha melawan ketertarikan itu.
"Ya ALLAAH... Terima Kasih"
PROFESI TRAINER
Salah satu keinginan saya setelah lulus kuliah adalah menjadi
seorang Trainer. Karena itulah saya getol mengikuti training -
training, seminar, course, membaca banyak literatur, mengumpulkan
riset, dan sebagainya. Saya juga bergabung dengan sejumlah
perusahaan penyedia jasa pelatihan dan dengan perusahaan konsultan.
Sebuah kesempatan akhirnya muncul. Atasan saya di perusahaan meminta
agar saya mulai terlibat aktif sebagai trainer, tidak hanya sekedar
mengurus manajemennya saja.
Penampilan pertama saya adalah di sebuah perusahaan jasa bimbingan
belajar. Ya, skalanya bisa dibilang UKM. Saya mendapat sambutan baik
dari para peserta, dan akhirnya berlanjut ke training - training
berikutnya. Skala perusahaan yang saya tangani mulai berkembang,
hingga ke MNC.
Akhirnya, saya pamit pada atasan saya, dan mulai menjadi trainer
secara mandiri. Trainer yang di-hire sana sini baik oleh perusahaan
langsung atau oleh EO. Saya pun bergabung dengan komunitas -
komunitas training, meluaskan network, dan semakin banyak belajar.
Tak terasa sudah sekian banyak training saya bawakan, sudah banyak
perusahaan dan EO yang bekerjasama. Kalau saya ingat - ingat,
rasanya tidak percaya. Koq bisa ya??!! he..he... Ternyata mudah
sekali, Anda pasti bisa menebak apa yang saya lakukan.
Yup!!... Visualisasi dengan perasaan... lalu saya akhiri dengan
do'a "Ya ALLAAH izinkanlah semua ini terjadi".
"Ya ALLAAH... Terima Kasih"
INSPIRATOR ON-AIR
Suatu ketika, saya pernah diundang oleh stasiun radio di Bandung
untuk sharing soal bisnis, seperti entrepreneurship, marketing, dsb.
Awal undangan tersebut memang dari kegiatan training dan seminar
yang saya bawakan.
Tidak cuma sekali, tetapi hingga beberapa kali. Akhirnya saya pun
jadi punya suatu keinginan "hmmm... seneng banget ya kalau saya
punya acara sendiri di radio ini. saya bisa sharing dengan banyak
orang", begitulah lintasan pikiran di benak saya.
Tak terasa, saya terhanyut kembali dalam proses visualisasi.
Terbayang oleh saya ketika saya bisa membagikan pengetahuan kepada
para pendengar radio itu, terbayang oleh saya ketika saya membahas
pertanyaan - pertanyaan dari para pendengarnya, aaahhh... senangnya.
Kembali visualisasi menyenangkan itu saya tutup dengan do'a "Ya
ALLAAH izinkanlah semua ini terjadi".
Pada akhir tahun 2005, saya mendapat panggilan dari Program Manager
di radio tersebut. Saya diminta membawakan talkshow bisnis yang
bertajuk INSPIRASI BISNIS selama 1 jam. Entah apa yang menjadi
pertimbangan beliau, yang jelas sebuah kontrak 1 tahun disodorkan
kepada saya.
Setelah meneliti dengan seksama, saya pun menandatangani kontrak
itu. Dan... jadilah saya INSPIRATOR BISNIS on-the-air.
Merasa puas dengan program tersebut, sang manager kembali meminta
saya melanjutkan siaran disana. Pada akhir tahun 2006, kontrak 1
tahun disodorkan lagi kepada saya.
"Ya ALLAAH... Terima Kasih"
Sebenarnya masih banyak kisah hidup saya yang lainnya. Setelah saya
renungkan akhirnya saya menyadari, ternyata saya hidup dari LoA ke
LoA dan dari Do'a ke Do'a.
Pembahasan LoA dan Vibration bersama beberapa sahabat, membawa saya
kepada satu kesimpulan, yaitu: "Do'a adalah vibrasi dahsyat untuk
mewujudkan suatu keinginan".
Nyatalah janji ALLAAH: "Berdo'alah pada-Ku, niscaya AKU kabulkan"
"Ya ALLAAH... Terima Kasih"
Salam,
Muhammad Isman
Monday, July 16, 2007
DOA dan LoA
Posted by Purnomo Hadi at 7:20 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment