Hi Pak Budi yang baik! Saya coba tanggapi tulisan bapak satu per satu yah.
Ya Pak, tadi baru saya sadari.. affirmasi saya didasarkan perasaan
bangga, senang, kadang malah sombong, bukannya perasaan/emosi yg
tingkatnya lebih tinggi atau bersyukur. Ternyata saya masih banyak
sekali kemelekatannya.
-> "Kemelekatan" adalah indikator adanya ego didalam diri kita. Ego ini sangat lihai dan pintar sekali menyamar sebagai diri kita.
Lalu mengapa bisa ada ego didalam diri kita?
Ego biasanya disebabkan oleh perasaan diri tidak berharga.
Perasaan diri tidak berharga biasanya disebabkan oleh proses pembelajaran saat tumbuhkembang seorang anak yang kurang kondusif dari orang tua/guru, dan ditambah dengan proses pembelajaran yang kurang kondusif dari lingkungan (teman, sahabat, pacar, dll) saat usia remaja, sehingga saat dewasa/mulai hidup bermasyarakat, kehidupannya di jalani dengan perasaan "kekurangan CINTA" alias merasa diri tidak/kurang berharga.
Semakin banyak "luka-luka batin" yang ditimbulkan dari proses pembelajaran yang kurang kondusif tersebut maka kita(baca=ego) akan semakin merasa diri tidak berharga.
Untuk menutup-nutupi "perasaan tidak berharga" nya tersebut, EGO dengan segala kelihaiannya sering kali bersandiwara( baca=berpura- pura) menjadi tampak baik, dengan tujuan supaya kita(baca=ego) bisa mendapatkan cinta/pengakuan/ pujian dari orang lain.
Kadang-kadang ego dengan kelihaiannya bersandiwara, berpura-pura menjadi orang yang "mencintai seseorang/orang lain dengan tulus" (Sangking tulusnya kita sendiri sampai ngga sadar kalo "ada udang dibalik batu") dengan tujuan agar mendapatkan cinta/pengakuan dari orang lain.
Ego bisa bersandiwara menjadi apapun juga yang kadang-kadang sama sekali tidak terpikirkan oleh pikiran kita, dengan tujuan agar batinnya terpuaskan.
Namun ironisnya ego tidak pernah mendapatkan kepuasan dari apapun yang didapatkannya dari cinta/pengakuan/ pujian dari orang lain. karena tidak pernah terpuaskan maka ego selalu ingin lebih lebih dan lebih... namun hasilnya sami mawon... ujung-ujungnya ego selalu tidak pernah puas. Lucu khan???
Dengan KESADARAN DIRI kita mempu keluar dari jerat EGO
KESADARAN DIRI akan membantu kita memaafkan dan mencintai setiap orang/kejadian dengan tulus dan tanpa syarat.
KESADARAN DIRI juga akan membantu kita menemukan KEBERMAKNAAN HIDUP yang sesungguhnya.
Ada pertanyaan lagi dari istri saya, katanya: Kalo kita bersyukur,
apakah perlu dengan diungkapkan dengan kata2, walopun diucapkan dalam
hati.
Bisa ya, bisa tidak. Hmmmm.. Bersyukur adalah kondisi batin. Saat kita mengucapkan kata-kata ucapan syukur, itu adalah ungkapan syukur yang berasal dari batin kita.
yang paling penting adalah gunakan kesadaran untuk mensyukuri segala "nikmat" yang sudah/sedang kita nikmati hingga hari ini. (cara yang di tulis oleh Pak Adi tentang "melihat kebawah" sangat power full untuk lebih menyadarkan kita betapa besarnya "nikmat" yang kita miliki)
Sedangkan bila kita merasa bahagia, feeling good, enjoy our life
dengan apapun keadaan kita, apakah itu termasuk perasaan bersyukur itu?
YA, DAN SANGAT TEPAT.
Yang sering jadi pertanyaan :
Wah kalo saya mensyukuri semua yang sudah saya dapatkan, nanti hidup saya ngga bisa maju lagi.
Kalo gitu punya impian itu ngga boleh dong. Kalo kita punya "dream" khan sama saja saya tidak bisa mensyukuri apa yang sudah saya dapat sekarang, alias saya ngga puas dengan kondisi saya sekarang ?
Nah lo saya sendiri jadi bingung nih jawabnya. Hahaha.. bingung sama pertanyaan sendiri. Saya tanya kepada Sang Bijaksana dulu yah.
Nah begini Pak.. Ini kata Sang Bijaksana :
"Dunia Fisik kita adalah cerminan dari Dunia Batin kita".
Jika Dunia Batin kita dipenuhi dengan perasaan KEDAMAIAN, CINTA, SUKA CITA, KEBAHAGIAAN, KELIMPAHAN maka Dunia Fisik akan mewujudkan hal itu.
Semua perasaan KELIMPAHAN, CINTA, SUKA CITA, KEBAHAGIAAN, KEDAMAIAN, hanya bisa kita dapatkan melalui Perasaan BERSYUKUR (tidak bisa kita dapatkan dengan mencoba mencari perhatian/pengakuan /cinta dari orang lain/lingkungan, karena itu hanya untuk kepuasan ego yang ujung-ujungnya ngga akan pernah puas)
Jika Dunia Batin kita dipenuhi dengan perasaan KURANG KURANG KURANG DAN KURANG maka Dunia Fisik akan mewujudkannya juga.
Jika kita memiliki impian selalu berfokuslah pada "spirit" yang menyertai impian tersebut, bukan pada impian tersebut.
Misal : Impian kita BMW seri 5 terbaru. Coba cari tau dengan kesadaran Anda, "spirit" apa yang Anda ingin dapatkan/rasakan dengan memiliki BMW seri 5 terbaru tersebut???
Jawabannya bisa bermacam-macam.
Jika ada 10 orang yang punya impian BMW seri 5 terbaru, maka bisa jadi akan ada 10 "spirit" yang berbeda menyertai impian tersebut.
Mungkin kita ingin BMW tersebut karena :
Kita membutuhkan pengakuan dari orang tua/teman yang selama ini selalu meremehkan kita -> berarti "spirit" dari mobil BMW impian Anda adalah Perasaan Diri Dihargai atau lebih tepatnya Rasa Diri Berharga
, atau mungkin
Kita ingin BMW tersebut untuk pergi berlibur bersama keluarga -> Apa perasaan Anda jika Anda bisa pergi berlibur bersama keluarga menggunakan BMW??? Jika jawabnya : Waah nyaman sekali, ngga capek, dan bisa enjoy dengan keluarga saat perjalanan. Berarti "spirit" dari mobil BMW impian Anda adalah perasaan nyaman saat mengendarai mobil dan enjoy dengan keluarga saat di perjalanan
Jika berfokus pada impian kita --> menimbulkan KEMELEKATAN
Jika berfokus pada spirit yang menyertai impian kita --> menimbulkan KEBERMAKNAAN
Jika sudah berfokus pada spirit yang menyertai impian saya, apakah impian saya tersebut pasti akan terwujud???
Jawabnya adalah : YA atau LEBIH BAIK alias YANG TERBAIK UNTUK KITA
(INGAT : Semesta/Tuhan tahu yang terbaik buat kita, so pasrah aja yah sama TUHAN)
Wah kali ini tulisannya Pak Eric lumayan panjang.. ya gitu dong Pak,
kalo nulis sedikit2, saya nggak ngerti2, ini aja belon ngerti secara
jelas, tapi ada setitik sinar pencerahan he..he... Terima kasih buat
jawabannya ya Pak.
Sama-sama pak. Kali ini saya berusaha menulis sepanjang mungkin biar Bapak puas. Upsss.. salah
Maksud saya supaya bisa memberikan pencerahan kepada semua makhluk yang membacanya. Hahaha.. Sok spiritual ya.. Badan saya keringatan semua nulis ini nih.
Semoga bermanfaat!
Tuesday, February 5, 2008
EGO, SYUKUR DAN AFIRMASI (ERIC GOTTANA)
Posted by Purnomo Hadi at 6:01 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment