Tuesday, December 25, 2007

IKHLAS

PERTANYAAN
Assalamu'alaikum Wr Wb
Semakin hari saya merasakan bahwa bahasan di milis ini kian
serius. Tidak
hanya seputar pengalaman LOA bahkan sampai pada esensi atas Loa
itu sendiri.
Salut untuk teman-teman milis. Semoga semakin menambah khasanah
pengetahuan
dan kemantapan hati kita atas Law of Allah.
Membaca tulisan Pak Edy dan Pak Agus selebihnya hampir sama dengan
Quantum
Ikhlas karya Pak Erbe Sentanu ya...
Saya jadi ingin bertanya:
Pada buku Pak Erbe, beliau menyatakan bahwa "Ketika manusia benar-
benar
ikhlas, saat itulah doa atau niatnya berjabat tangan malakukan
kolaborasi
dengan energi vibrasi quanta."
Pertanyaannya adalah:
1. Keikhlasan yang seperti apa sehingga terjadi energi vibrasi
quanta?
2. Apakah terdapat tahapan-tahapan mengenai keikhlasan tersebut?
3. Apakah tanpa keikhlasan doa tidak akan pernah terkabul? Karena
terkasang
ketika kita berpikiran negatif, hal tersebut dapat terjadi dan
sebaliknya
ketika kita merasa ikhlas kemudian berdoa dengan sungguh-sungguh
tapi doa
kita tidak terjawab.
Demikian pertanyaan saya, mohon masukannya.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum Wr Wb

-Erma-

JAWAB
Secara sederhana ikhlas saya gambarkan sebagai melepas dan
menyudahi. Artinya segala sesuatunya disudahi oleh kita dan
dilepaskan saja kepada ALLAAH S.W.T, biarkan DIA yang mengurusnya.

Ada yang bilang ikhlas itu seperti buang kotoran. Apa apa yang sudah
kita buang dari tubuh kita kan nggak diingat - ingat lagi. Sudahlah
dilupakan saja.

Tapi jangan salah, apa yang kita lepas itu akhirnya kembali lagi ke
kita. Kotoran yang kita buang ke alam, diurai oleh mahluk - mahluk
mikro, tumbuh - tumbuhan, hewan, dan akhirnya balik lagi ke kita
(tumbuhan atau hewan itu dimakan oleh kita). Sehingga ada namanya
SIKLUS rantai makanan.

1. Keikhlasan yang seperti apa sehingga terjadi energi vibrasi
quanta?

Keikhlasan yang selepas - lepasnya... sudah... sudah... lepas...
lepas...
Apa yang ada didalam diri kita, yang kita pikir, yang kita rasa,
lepaskan saja. Hukumnya adalah berputar, maka apa yang kita lepaskan
Insya ALLAAH kembali lagi kepada kita.

Kejadian sehari - hari yang sering kita alami kan seperti ini:
Misal saya punya keinginan minum es jeruk. Terbayang, tervisualisasi
dengan baik bagaimana nikmatnya es jeruk. Lalu saya biarkan saja
keinginan itu dan tidak diingat - ingat lagi.
Nah, sore harinya, atau besoknya, entah darimana datangnya, tiba -
tiba segelas es jeruk segar tepat berada di depan saya. Kebetulan???
Jelas BUKAN!!!

2. Apakah terdapat tahapan-tahapan mengenai keikhlasan tersebut?

3. Apakah tanpa keikhlasan doa tidak akan pernah terkabul?

ALLAAH adalah Sang Maha Pengabul Do'a. DIA yang maha tahu kapan
waktu terbaik untuk terkabulnya do'a. Saya tidak mengatakan bahwa
bila tidak ikhlas do'a tidak akan dikabul, karena urusan ini adalah
area NYA.

Tapi ada orang - orang (termasuk saya) yang sering mengalami
kejadian begini:
Saya menginginkan sesuatu, divisualisasikan, terus saya berdo'a:
"Ya ALLAAH bila ENGKAU berkenan kabulkanlah keinginanku. Aamiin".
Insya ALLAAH saya lepaskan dan berusaha untuk tidak mengingat -
ingat lagi apa yang saya ingin. Kalau ada lintasan teringat lagi,
aahh... saya serahkan lagi saja kepada ALLAAH.
Nah, yang sudah - sudah saya alami dengan cara seperti itu terwujud.

Itu pengalaman saya, tapi katanya cara saya ini pernah juga dicoba
oleh pak Purnomo. Dan berhasil.

Ya... pokoknya saya yakin, apa yang saya lepaskan dalam ikhlas Insya
ALLAAH kembali lagi kepada saya. Apapun wujudnya, bisa persis dengan
keinginan, bisa petunjuk, atau bisa hikmah. Yang perlu saya lakukan
hanyalah mempersiapkan "wadah" untuk menerima pemberian dari ALLAAH
tersebut.

Salam,
Muhammad Isman

Thursday, December 13, 2007

Teknik Karet Gelang Merah

Teknik sederhana ini saya pelajari dari Robert G. Allen, milyuner
dari New York dan pengarang buku best seller "Road to
Wealth". Allen mengatakan, bahwa dalam setiap tindakan kita,
selalu ada pikiran positif dan negatif.
Bahkan jika kita berdiam diri pun juga ada kedua pikiran tersebut,
misalnya pikiran positif akan berkata "Ayo,kita mulai
bekerja".
Sedangkan pikiran negatif berkata "Ah, nanti saja. Sedang enak
nih duduk-2nya". Kedua pikiran ini sama kekuatannya.
Jadi terkadang positif yang menang, saat lain negatif yang menang.
Lalu, jika memang kekuatannya 50 : 50,
bagaimana caranya agar positif bisa lebih dominan ?

Jika memang kekuatannya sama, maka harus ada perangsang dari luar
yang bisa mencegah, ketika pikiran negatif keluar. Allen menggunakan
karet gelang merah di pergelangan tangan kirinya. Setiap saat ada
pikiran negatif sekecil apapun yang melintas di pikirannya, dia
langsung menjepret tangannya dengan karet gelang tersebut. Sepintas
memang tampak lucu. Tapi pengaruhnya ke alam bawah sadar (ABS) anda
luar biasa besar. Apabila anda konsisten dengan menjepretkan kareng
gelang setiap kali anda berpikir negatif, maka ABS anda akan
merekamnya menjadi suatu kebiasaan yang harus dihindari.

Saya sendiri telah menggunakannya selama 2 bulan. Pada awalnya memang
tangan kiri saya banyak garis-2 merah karena sering dijepret. Namun
semakin lama semakin berkurang. Saya juga memvariasikan teknik ini,
dengan memberitahukan rekan-2 sekitar saya, tentang apa yang saya
lakukan. Sehingga mungkin suatu saat ketika anda sedang tidak sadar
berbicara negatif, dan teman anda mengetahuinya, dia bisa
mengingatkan anda dengan menjepretkan karet di tangan anda.

Ada satu pertanyaan yang mengelitik, yaitu mengapa mesti karet yang
berwarna merah …. Bukankah karet gelang ada beragam warna ? Atau
mungkin juga pertanyaan mengapa mesti ditangan kiri, bukan di kanan,
atau di kaki ?

Robert G. Allen mengatakan, hal-2 ini kelihatannya remeh,
tapi mengandung makna yang besar. Banyak orang yang mengatakan
ingin berubah menjadi lebih baik …. Tapi begitu diberikan satu
petunjuk, biasanya petunjuk ini lalu DITAWAR. Ini masalah komitmen.
Apabila anda mau BERUSAHA mencari karet yang berwarna merah, dan
memasangnya di tangan kiri, itu sudah membuktikan anda mempunyai
komitmen yang tinggi untuk berubah. Apabila untuk hal kecil ini saja
sudah anda tawar, mungkin komitmen anda untuk berubah baru di tahap
coba-coba saja.

Hal lain yang sering menjadi pertanyaan disini adalah, sebenarnya
apakah yang disebut pikiran negatif itu ? Karena banyak orang tidak
sadar bahwa dia melakukan atau memikirkan hal negatif. Nah, dibawah
ini ada daftar hal negatif yang harus anda `jepret' ketika
anda mengalaminya

Menunda, malas, marah, lesu, curiga, malu, ragu-2, rendah diri,
sombong, egois, minder, kuatir, berkata-kata kotor, cemburu, patah
hati, takut, berpikir jorok, dengki, iri, sirik, dendam, sinis,
cemberut, pesimis, takut gagal, resah, takut memulai, cuek, acuh,
pasif, cemas, terlambat, menipu, merajuk, murka, fitnah, menang
sendiri, bergosip ria, merasa tak pernah salah, berbohong,
berprasangka buruk, meremehkan, sedih, dan lain sebagainya. Anda bisa
tambahkan disini tindakan-2 anda sendiri yang menurut anda negatif,
dan perlu `dijepret'.

Sumber : Milis the Acesia

LOA DAN THE SECRET

Ijinkan berbagi sedikit tentang Law Of Attraction (LOA) dan Quantum Physics, yang saya pahami dari Dr. Robert Anthony, saya sederhanakan sbb: (termasuk yang terbaru : The Secret)

1. Pengertian LOA: ” You attract to your life whatever you give your attention, focus and energy to, whatever wanted or unwanted”
2. Kapan LOA berlaku? Jawab: Setiap SAAT
3. Semua hal adalah berupa “kuanta”/energi dg frekwensi tertentu.
4. Kwanta/energi ini dapat saling mempengaruhi
5. Thought is motion energy (yang kita bayangkan, katakan, persepsikan, emosikan, adalah ENERGI yang bergerak, terkirimkan ke ”alam semesta”)

Dari sini, saya berpendapat, doa-pun juga energi dan sebenarnya SETIAP SAAT kita berdoa (tanpa kita sadari), walaupun secara informal.

Ada mantan GM sebuah perusahaan bertanya kepada saya; ”Pak, saya sudah tahajud tiap malah, puasa senin-kamis, shalat 5 waktu. Kenapa nasib saya masih terpuruk? Dimana keadilan Allah?. Saya jadi ’tidak percaya’ lagi pada Allah”. (Semoga hal ini tidak terjadi di antara pembaca mail list)

Jawab saya:”Benar tahajud, shalat dan puasa yang Bapak katakan. Tetapi bagaimana dengan yang BAPAK BAYANGKAN, PIKIRKAN, RASAKAN, EMOSI di kantor selama 10 jam? Saya khawatir Bapak di kantor kalau ditotal-total selama 8 jam merasa stress, kecewa terhadap kondisi kantor, khawatir, marah, berpikir worst case terus, ada perasaan intrik-intrik, berpikir negatif karena perlakuan ’tidak adil’ oleh pimpinan, dll? Sudah berapa lama bapak seperti ini? 5 tahun? 10 tahun?”

Secara prinsip, ini semua adalah ”energi negatif” yang “menarik” energi negatif lagi.

“Betul Bapak sudah tahajud dll, tapi “kalah” oleh banyaknya “energi negatif”, jumlah totalnya adalah NEGATIF, sehingga jangan dipungkiri, “nasib” Bapak juga terpuruk. Ingat, hukum LOA ini berlaku SETIAP DETIK".

Kembali tentang doa adalah energi dengan frekwensi tertentu.

Ini menjawab pertanyaan, mengapa ada santet (energi negatif bisa dikirim), mengapa kita kirim shalawat kepada Rasullulah (energi positif yang kita kirim ke Rasullulah bisa dibalas dengan energi syafaat dari baginda Nabi), kita minta didoakan orang sholeh (energi positif kita mohonkan kepadanya, agar kita diberikan hal yang positif dari Allah).

Karena LOA berlaku SETIAP SAAT, maka usaha kita ZIKIR setiap saat (zikir khofi), adalah dalam rangka membersihkan nafs kita SETIAP SAAT, sehingga “menarik” energi positif dari Allah (tentu saja kalah zikirnya “tepat” dan “benar”). Semakin banyak berzikir, semakin bersihlah diri kita.

Begitu nafs (hati) kita bersih, maka otomatis doa/shalat kita lebih mudah sampai dan mudah diijabah Allah.

OK, bangsa barat boleh pakai LOA untuk “materialisme” (horizontal). Umat Islam harusnya untuk horizontal dan “vertikal” ke hadirat Allah SWT, untuk kehidupan setelah kematian (ini yang barangkali “tidak begitu diyakini” bangsa barat).
Problemnya adalah, hasil LOA “horizontal” yang negatif ini berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, sehingga doa vertikal kita juga “sedikit” .

Contohnya seperti di bawah ini.

Banyak rekan yang mungkin berpendapat: “Saya sudah berdoa, tapi jawaban Allah mana?”

Menurut saya, barangkali rekan tadi telah melakukan hal yang negatif banyak (katakanlah “negatif 2000” (selama sekian tahun), tapi hanya berdoa dengan takaran “positif 8”, baru sebentar berdoa, tentu saja TIDAK cukup! Ini kan hal-hal yang logis saja. Apakah misalnya seseorang yang korupsi 5 Milyar, cukup ditebus dengan penjara 1 tahun saja? Menurut saya sih tidak, dia harus bertobat, mensedekahkan 10 Milyar untuk mesjid (tapi bukan dari hasil korupsi lho!), melakukan berbagai kebaikan selama 1 tahun. Barulah mungkin “impas” dosanya!
LOA ini juga menjawab pertanyaan, mengapa bangsa kita yang santun dan lemah lembut ini “masih” terpuruk?.

Korupsi dimana-mana, inflasi yang tinggi, kejahatan, acara TV yang tidak mendidik, sinetron yang “membodohi” masyarakat dll, secara tidak langsung membuat “pikiran/emosi/perasaan NEGATIF” bangsa kita. Berapa juta rakyat kita seperti ini? 40 juta? 80 juta? Sudah berapa puluh tahun TERJADInya? Akan berapa tahun KEDEPAN bangsa kita seperti ini? Akumulasi energi negatif ini LUAR BIASA BANYAKnya.

Walaupun banyak Ustad dan pemuka agama, apakah CUKUP membuatnya positif?

Tentu saja akumulasi energi yang “dahsyat” negatif ini akan dikembalikan lagi ke bangsa kita ini, yang menjadikannya semakin terpuruk dimasa mendatang.
Bagaimana dengan bangsa-bangsa barat?

Saya pribadi kebetulan pernah tinggal di Jerman (1.5 tahun), di USA, di Jepang, tinggal bersama para karyawan disana. Mereka sangat jarang berpikir negatif. Apa alasan berpikir negatif? Gaji sangat cukup, tiap tahun bisa ”urlaub” (liburan) ke luar negeri, bisa menabung, punya rumah, inflasi hampir nol persen, orang-orang jujur, jalan-jalan tidak macet, apa-apa mudah, ngurus ini itu sangat mudah, tidak ada korupsi. Jadi, secara psikologis, mereka ”dikondisikan” dengan sangat positif sekian tahun, sehingga pola pikir juga positif.

Bagaimana dengan di negara kita? He....he..he...

Jadi, tetaplah berzikir, sholat, berpikir positif, selalu bertaubat, melakukan kebaikan (dalam “bahasa” Islamnya taubah, zuhud, wara, ikhlas, ridla), apapun peristiwa negatif yang kita terima. Kalau perlu semua rakyat Indonesia, dimulai dari pejabat-pejabat negara sebagai contoh. Berat? Ya, memang tidak mudah, tetapi menurut saya BISA. Masalahnya MAU atau TIDAK? Mau atau tidak kita berjihad/berkorban untuk ”menderita” sementara karena perubahan dalam change management bangsa ini yang pasti besar resistensinya.

Mungkin Anda bertanya:”Apakah dengan mudah melakukan kebaikan, apapun peristiwa negatif yang kita terima?” Bagaimana caranya pak! Contohnya, kalau perusahaan “mendzolimi” kita (misalnya banyak kerjaan, tapi gaji tidak naik-naik, karier tidak jelas), apa kita harus tetap tawadhu? (mungkin anda kecewa, dongkol, stress dll – sangat manusiawi bukan?)

Bagi Anda yang telah memperlajari NLP (Neuro Linguistic Programming), ada teknik untuk membalikkan perasaan (nafs) negatif menjadi positif dengan cepat, yaitu dengan teknik REFRAME.

(Saya yang kebetulan sebagai master praktisi NLP sekaligus trainer dan therapist di beberapa perusahaan besar seperti TELKOM, INDOSAT, PERTAMINA, JASINDO, MBA ITB dll, dengan segala kerendahan hati akan berbagi teknik ini, dalam rangka teknisnya cara membersihkan nafs/qolbu/hati kita, semoga dapat membantu)

Reframe, singkatnya adalah proses pencarian benefit/keuntungan dibalik sesuatu hal, dilakukan seketika ketika kita menghadapi self-objection (“keberatan”, emosi/nafs yang negatif).

Kalau anda rajin berlatih mulai dari hal-hal kecil, maka hati anda semakin lama akan “bersih”, jadi ibaratnya, secara hardware, pembersihan nafs dengan reframe, secara software dengan dzikir.

Lakukan reframe minimal 3 buah, dengan kasus seperti dibawah ini beserta contohnya:

1. Emosi negatif: Di kantor banyak kerjaan, karier tidak jelas (muka cemberut:”Mati gue!”)
1. Reframe 1: Justru itu saya tertantang, saya harus belajar banyak (jadi semangat)
2. Reframe 2: Saya tunjukkan dulu hasil kerja saya, pasti karier nanti membaik (jadi lebih semangat bekerja)
3. Reframe 3: Justru saya harus banyak menimba ilmu lagi, kalau sudah pintar, kenapa tidak pindah ke kantor dengan gaji lebih tinggi? (jadi tambah semangat)
2. Emosi negatif: Mau ke kantor kok hujan (dahi berkerut: ”Sialan!”)
1. Reframe 1: Alhamdullah, rumput, tanaman tumbuh subur. Subhanallah....
2. Reframe 2: Alhamdulillah, habis hujan udara segar, polusi akan hilang, kita akan lebih sehat
3. Reframe 3: Mumpung belum musim hujan, saya justru akan minta rumah saya di cek, mana-mana yang bocor, biar lekas diperbaiki untuk mencegah bocor yang lebih besar lagi nanti saat musim hujan.

Perhatikan pola-pola reframe ini, lakukan reframe terhadap apapun yang negatif, sehingga hati Anda senantiasa bersih. This is the practical application of NLP in Islam

Anda dapat berlatih ketika mendapatkan kejadian-kejadian yang tidak berkenan (misalnya anak buah malas bekerja, istri sering marah, anak-anak nakal, bisnis gagal, rugi besar, jalanan macet, tagihan tidak terbayar, kemalingan, dsb).

Bila dari bangun pagi sampai malam hari akan tidur, anda niatkan (self suggestion) akan selalu melakukan reframe, subhanallah, anda akan lebih dikasihi Allah.
Latihlah reframe ini. Life is a skill, reframe is also skills. Semakin lama anda akan wise, sabar dan tawakal aktif.

Satu lagi RAHASIA yang tidak banyak diketahui orang.

Menurut hukum Law of Attraction (LOA) yang berlaku SETIAP SAAT/DETIK, bila anda SENANTIASA BERPIKIR POSITIF, HATI/NAFS ANDA BERSIH & POSITIF, maka akan sangat mudah MENARIK kebaikan dari ALAM semesta/Allah. Allah akan mengabulkan semua doa anda, Allah akan membantu anda dari tangan-tangan yang tidak anda duga.......

This is the best practical application of LOA in Islam

Bukankah hal ini yang ANDA inginkan?

Gunakan selalu REFRAME, dan ditambah dzikrullah selalu, agar nasib anda semakin baik, semakin mahabbah kepada Allah SWT.

Dahsyatkan pembersihan nafs anda.....

Semoga.......

WassWW
Adhi Susilo

Law Of Attraction Dan NLP

Halo Pembaca,

Apapun sebabnya, Anda bukan tanpa sebab sehingga bisa menjumpai tulisan ini. Saya percaya ada suatu kekuatan tarik menarik yang membuat Anda masuk ke sini. Orang barat menyebutnya sebagai Law Of Attraction, kita orang timur dan mungkin juga orang lain akan menyebutnya dengan istilah lain mengenai hal ini…

Apakah LoA Itu?
Jika Anda pernah membaca bukunya Michael Losier “The Law Of Attraction“, maka akan melihat bagaimana Michael Losier membahas LoA menggunakan ilmu NLP (Neuro Linguistic Programming). Ilmu NLP ini dikenal sebagai demistifying tools, yakni alat (perangkat berpikir) yang me-non-mistis-kan sesuatu yang sebelumnya dianggap mistis menjadi gejala sehari-hari biasa. Jika Anda ingin tahu apa itu NLP silahkan baca artikel “Apakah NLP” di bagian akhir blog ini.

Sebagai gambaran yang lebih jelas, silahkan jawab pertanyaan ini :

* Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi dimana Anda baru melamunkan suatu makanan yang enak, tiba-tiba ada yang mengantarkan (mentraktir, memberi) Anda makanan yang Anda harapkan itu?
* Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi dimana Anda baru saja membayangkan wajah seorang sahabat sambil mengenangkan manisnya hubungan Anda, dan tiba-tiba sahabat Anda itu menelepon Anda, atau justru tiba-tiba muncul di depan Anda?
* Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi di mana Anda suatu saat pernah berkhayal / berimajinasi / bervisualisasi tentang suatu pergi berkunjung ke luar negeri yang anda inginkan. Tiba-tiba suatu saat Anda mendapatkan bonus liburan dari seseorang / suatu organisasi (kantor Anda, hadiah bank, lucky draw, pemerintah, dll) padahal Anda tidak pernah meminta hal itu pada mereka.
* Pernahkah Anda mengalami suatu kehilangan benda tertentu, namun Anda meyakini bahwa benda itu tidak benar-benar hilang. Kemudian saat Anda rileks, membayangkan benda itu sambil mengingat gunanya dan merasa bahwa benda itu sangat bermanfaat, kemudian tiba-tiba Anda seperti “didorong” pergi ke suatu tempat tertentu, dan “gubrak”, Anda menjumpai benda itu disitu? Padahal rasanya Anda sudah kesitu sebelumnya, dan bahkan Anda tidak ada dugaan bahwa benda itu disitu.
* Pernahkah Anda sedang tertarik dan berminat sekali mengenai suatu topik, kemudian saat berjalan di toko buku/perpustakaan tiba-tiba seperti terdorong melangkah ke rak tertentu, dan tiba-tiba ada suatu sampul buku yang seolah meloncat-loncat dan mengundang Anda untuk dibaca. Dan bum…! Buku itu berisi topik yang sedang Anda cari-cari.
* Pernahkan Anda merasa selalu beruntung karena setiap menginginkan suatu proyek/bisnis, selalu saja ada proyek yang datang, padahal Anda tidak pernah dengan sengaja mengejarnya atau memintanya.
* Pernahkah Anda sedang menginginkan melakukan sesuatu, (misal ingin menuliskan buku), tiba-tiba ada orang yang mengenalkan Anda ke penerbit, bertemu di suatu acara dan berkenalan dengan seorang editor atau orang yang mengajak menulis bersama, dan ada seorang sekretaris yang menawarkan diri bekerja untuk Anda dalam membantu menuliskan buku itu. Semua terjadi seolah kebetulan dan Anda tidak dengan sengaja mengejarnya dan seterusnya.
* Pernahkah Anda mengalami rasa yakin yang luar biasa akan mendapatkan tempat parkir di suatu tempat tertentu pada saat tertentu di mall atau di kantor Anda. Dan kemudian betul, saat Anda tiba di tempat itu, Anda mendapatkan tempat parkir di lokasi persisi yang Anda inginkan sebelumnya.
* Pernahkah Anda ingin sekali berbicara di suatu forum / acara, kemudian Anda membicarakan dengan istri Anda mengenai keinginan itu dan sempat membayangkan beberapa kali. Tiba-tiba saat Anda hadir di acara itu, seseorang yang belum pernah Anda kenal sebelumnya memanggil Anda ke depan dan meminta Anda berbicara mengenai topik yang Anda maksudkan itu?
* Pernahkah Anda menginginkan menikah umur tertentu misal umur 30 tahun, dengan seorang jodoh yang memiliki karakteristik fisik tertentu, misal berkulit putih dan tidak gendut (maaf, bukan bermaksud SARA). Beberapa kali setelah dewasa, bahkan Anda sudah melupakan hal itu, kemudian anehnya semua usaha pernikahan sebelum umur itu dan dengan orang yang berkarakteristik berbeda menjadi gagal. Lucunya pas umur 30 tahun Anda menikah dengan orang yang berkarakteristik seperti itu.
* Pernahkah Anda menginginkan suatu barang sedemikian pingin-nya, bukan untuk Anda sendiri, namun untuk anak bayi Anda. Dan pada saat Anda setelah melahirkan, pulang kerumah, ternyata barang-barang itu sudah ada di rumah Anda. Beberapa diberi orang dan beberapa dipinjamin orang, persis seperti yang Anda inginkan.
* Pernahkah Anda pada suatu ketika tiba-tiba tanpa alasan yang jelas ingin sekali pergi ke suatu tempat tertentu, bahkan Anda sebelumnya tidak pernah secara khusus berada di tempat itu. Dan saat Anda ikuti keinginan itu, ternyata di situ Anda menjumpai suatu kejadian yang Anda memang ingin buktikan bahwa hal itu memang terjadi. Misal Anda menemukan bahwa ada seseorang sedang mencurangi di belakang Anda.
* Pernahkah Anda menuliskan 100 impian / harapan secara tertulis. Bahkan Anda tidak tahu bagaimana itu akan terwujud, Anda cuma yakin saja bakal terjadi, Anda cuma berkhayal saja betapa indahnya jika kesampaian. Dan beberapa tahun kemudian, saat Anda meninjau kembali ternyata beberapa impian itu sudah terjadi, dan beberapa terus menerus menyusul terjadi.
* Pernahkah Anda sedang menulis SMS ingin mengundurkan suatu jadual pertemuan dengan seseorang, namun tepat sebelum SMS itu Anda kirimkan tiba-tiba orang itu mengirim SMS atau menelepon Anda meminta jadualnya diundur seperti keinginan Anda?
* Atau sebaliknya, Anda sedang menelepon orang, atau sedang memberi sesuatu kepada seseorang, atau mendatangi rumah/kantor seseorang, dan lain-lain. Tiba-tiba orang itu mengatakan… “Ya ampun, aduh… saya baru saja membathin / membayangkan hal itu…, kok bisa ya….?”

Nah, kejadian seperti di atas terjadi karena apa? Jika kita perhatikan, bahkan seringkali hal itu terjadi dengan cara kita TIDAK DENGAN SENGAJA MENARIKNYA, atau dengan kata lain bahkan kita tidak MEMINTANYA pada siapapun. Kita hanya berharap itu terjadi ‘entah dengan cara apa’ dan ‘entah bagaimana itu bisa termanifestasi’.

Lha kalau kita TIDAK dengan sengaja meminta KEPADA SIAPAPUN, kenapa bisa terjadi? Inilah yang menarik, inilah yang terus menerus menjadi pertanyaan semua orang. Ada yang menyebutnya kebetulan, keberuntungan, hoki dan sebagainya. Namun hati kecil kita tergelitik, kenapa ini terus terjadi dan terjadi pada begitu banyak orang?

Dari abad ke abad begitu banyak upaya memecahkan misteri ini. Dengan suatu harapan bagaimana jadinya AGAR SAYA BISA MELAKUKANNYA DENGAN SENGAJA DAN BERULANG-ULANG.

Michael Losier mengatakan, “Apapun yang Anda berikan perHATIan, Energi dan Fokus akan membuat itu masuk ke gelembung Vibrasi Anda. Dan akan direspon oleh semesta kembali kepada Anda dalam jumlah yang luar biasa”. Itulah definisi Michael Losier mengenai LoA.

Berbagai ikhtiar manusia
Ikhtiar atau usaha manusia dalam mendapatkan keinginannya bisa dilihat dari dua dimensi. Usaha fisik dan usaha mental (spiritual). Usaha fisik untuk mendapatkan uang kita lakukan dengan bekerja keras dan sebagainya. Usaha mental kita lakukan dengan selalu berdoa, melatih sikap mental positif dalam bekerja dan sebagainya.

Dalam skala yang lebih tidak kasat mata, saya sendiri sewaktu kecil menjumpai orang berikhtiar secara mental/spiritual dalam beragam wujud do’a saat saya sekolah dan belajar mengaji. Saat remaja saya menemui beberapa rekan saya melakukan hal ini dengan mencobanya melalui cara mistik, menggunakan keris dan ajimat ini itu. Cukup beruntung saya tidak mendalaminya, karena merasa tidak berbakat dalam ‘mistik’ ini.

Saat saya cukup dewasa saya bertemu lagi dengan bentuk yang berbeda, yakni dengan cara membuat bola energi (reiki, prana, dll) lantas keinginan kita dimasukkan ke dalamnya dan dilempar ke udara terus dilupakan. Saya juga sempat menjumpai teknik lain yakni dengan cara menurunkan gelombang otak ke kondisi Theta, dimana vibrasi kita pada kondisi optimum, dan lakukan visualisasi dan lainnya di gelombang pikiran itu.

Semua cara itu memiliki klaim sukses dan penjelasannya sendiri-sendiri.
Lantas di Tahun 2006 dunia dihebohkan dengan film The Secret. Film The Secret menyadarkan orang akan suatu istilah yang disebut sebagai Law Of Attraction ini, karena disebut sebut bahwa “What is the Secret? The Secret is The Law of Attraction” Sejak itu istilah LoA seolah menempel pada Film The Secret.

Bagi saya istilah LoA hanyalah suatu sebutan saja untuk mempermudah melukiskan (metafora) peristiwa di atas. Boleh saja diberi nama yang lain, istilah yang lain, bahasa yang lain. Terserah kita saja.

Nah, begitu istilah LoA ini bergulir, langsung saja ada banyak orang yang kemudian mengubah mengaitkan nama/merek dari berbagai ilmu mereka dan mengemasnya dalam merek yang sedang ngetop ini “LoA”.

Semua berusaha membuat dan mengklaim bagaimana agar fenomena LoA ini bisa direplikasi. Berbagai macam cara orang untuk menjelaskan dan mengupayakan hal ini.

* Ada yang berusaha melihat ini dari fenomena mistis. Menggunakan berbagai pendekatan antara lain dari yang menggunakan semacam mantra, herbs, simbol-simbol, mengundang arwah dan sebagainya.
* Ada yang mendekati secara spiritual (tanpa membawa agama apapun), seperti ajaran Abraham dari Jerry dan Esther Hicks dan seterusnya.
* Ada yang mendekati dari ajaran agama tertentu, hampir semua agama memilikinya.
* Ada yang mendekati dengan penggunaan energi seperti reiki, EFT dan sebagainya.

Saya menghargai setiap usaha dari mereka yang mendekati fenomena ini dari sudut pandang manapun. Setiap dari mereka punya hak atas pandangannya, atas kepercayaannya, atas keyakinannya. Dalam menghargai perbedaan saya terutama berusaha dengan tidak menyalahkan pendapat yang berbeda dengan yang saya yakini.

Loa dan NLP
Apakah LoA berhubungan dengan NLP, bisa ya dan bisa tidak. LoA bisa berjalan sendiri tanpa kita mengetahui NLP kok. Lha terus apa hubungan LoA dengan NLP?

NLP adalah ilmu modelling, alias ilmu meniru. Meniru apapun yang dianggap ekselen, apakah berasal dari perilaku dan pengalaman kita atau orang lain. Dengan mempelajari NLP, kita belajar untuk mereplikasi suatu keunggulan supaya selalu bisa direproduksi ulang.

Jadi dengan belajar NLP, dan diarahkan ke LoA, tujuannya adlah supaya kita bisa mengetahui bagaimana peristiwa-peristiwa kebetulan ini bisa terus terjadi dan kita replikasi dengan sengaja dalam kehidupan kita.
Kita mendayagunakan suatu mekanisme di semesta ini yang sementara ini disebut sebagai Law Of Attraction, dengan cara menyelaraskan diri dengan cara kerja LoA itu.

Misalkan:

Dalam hampir semua metode LoA selalu dikatakan bahwa kita perlu memiliki RASA percaya yang kuat, feel good, happy, bersyukur dan berkelimpahan. Lantas banyak pertanyaan kepada saya, bagaimana caranya kita memiliki, melatih, mengemgangkan perasaan-perasaan itu?

Banyak yang belajar mengenai RASA ini mendekati secara keliru. Mereka mengira sudah merasa berkelimpahan, padahal mereka cuman berpikir berkelimpahan. Mereka mengira sudah merasa bersyukur, padahal mereka cuman berpikir bersyukur.

Berpikir tidak sama dengan merasa. Berpikir hanya berada di level kognitif dan alam sadar. Merasa melibatkan emosi dan bawah sadar dimana level vibrasinya amat tinggi.

Nah NLP secara cantik menawarkan berbagai metode untuk mengakses, melatih, menguatkan dan mengalami perasaan ini. Bahkanmemperkuatnya sehinga vibrasinya menjadi lebih tinggi lagi.



Penutup

Bagi saya, LoA saya pahami secara sederhana sekali. Bahwa semua hal bisa terjadi dalam koridor dan atas Ijin Alloh STW / Tuhan YME. Beliau memiliki hak prerogatif untuk mencancel suatu proses yang kita sebut LoA itu atau membiarkannya berjalan terus.

Namun bagi saya, alangkahnya kurang bijaksananya kita apabila kita sendiri yang mencancel proses LoA itu. Meragukan bahwa mekanisme yang (sementara ini) kita sebut LoA, akan mencancel mekanisme itu sendiri. Lebih baik kita percaya bahwa LoA itu memang ada, inilah yang disebut dengan The Art Of Allowing. Semoga saya bisa menuliskannya dalam artikel berikutnya.
October 26, 2007 By: ronnyfr Category: Law Of Attraction

Wednesday, December 12, 2007

Tips The Secret - I Feel Good...!

Selamat pagi, siang, atau sore buat Anda semua. Selamat menjalani hari pertama minggu ini dengan berbahagia. Semoga sukses senantiasa menghampiri Anda. Hadapilah minggu ini dengan rasa senang dan suka cita. Jika sampai akhir minggu ini keberhasilan Anda hanya itu saja, percayalah bahwa sesungguhnya Anda sudah mereguk sebagian dari kesuksesan Anda.

Cobalah Anda ingat kembali, apa yang biasanya terjadi jika Anda membentak anak Anda. Lihatlah apa jadinya, bila Anda bersitegang dengan pasangan Anda. Juga, lihatlah apa yang terjadi bila Anda memilih tersenyum saat anak Anda menumpahkan segelas air. Saat ia terjatuh di halaman. Saat ia merengek dan Anda menolaknya dengan manis. Rasakan apa yang bisa Anda rasakan, saat Anda lebih memilih menjadi penyabar berhadapan dengan pasangan Anda. Bayangkan, jika Anda minggu ini bisa menjadi figur yang kebapakan bagi anak buah Anda di kantor. Bayangkan, bila seminggu penuh Anda bisa menyikapi atasan dengan rasa senang.

Ya, sangat berbeda. Jika Anda lebih memilih untuk feel good, apa yang berat akan terasa ringan. Apa yang sulit menjadi lebih mudah. Apa yang menyedihkan akan tidak terlalu menyedihkan. Bahkan, semua kesedihan itu bisa menjadi sesuatu yang bisa Anda tertawakan.

Tidak terlalu mudah untuk selalu feel good. Tapi tidak terlalu sulit juga. Yang Maha Membolak-balikkan Hati, tetap memberi Anda kesempatan untuk merubah bad mood menjadi good mood. Dari sedih menjadi gembira, atau dari merasa susah menjadi sebuah kesenangan.

Jika Anda berhasil melakukannya, saat “the law of attraction” mulai bekerja, lihat dan rasakanlah bagaimana Anda menarik segala hal yang positif, baik, menyenangkan, dan membahagiakan. Anda, sebenarnya toh sudah membuktikannya di paragraf kedua. Bukan begitu?

Jika Anda muslim, tahukah Anda bahwa feel good adalah keharusan?

Anda diwajibkan untuk konsisten menegakkan sholat lima kali dalam sehari semalam. Jika Anda mampu berdiri, Anda harus melakukannya dengan berdiri. Jika Anda tidak mampu berdiri, Anda dipersilahkan melakukannya dengan duduk. Jika Anda tidak mampu melakukannya dengan duduk, maka lakukanlah dengan berbaring.

Sholat, harus Anda tegakkan selagi Anda masih bisa menghirup nafas demi nafas. Apapun yang Anda rasakan, apapun yang terjadi, selama Anda masih bernafas dan berakal sehat, Anda harus tetap sholat.

Ingatkah Anda akan rukun sholat? Salah satunya adalah membaca Al-Fatihah. Ingatkah Anda ayat kedua dari surat itu? Ya. Anda harus memanjatkan puji syukur alias hamdalah. Artinya, apapun yang terjadi, Anda harus bersyukur setidaknya tujuh belas kali dalam sehari semalam.

That’s it!

Selagi Anda bernafas dan punya akal sehat, Anda dikaruniai hikmah agar mengharuskan diri untuk selalu feel good, dengan bersabar dan bersyukur. Sungguh, itulah salah satu hikmahnya; selagi Anda bernafas Anda harus selalu feel good.

Jika Anda, di hari Senin ini masih saja bad mood, terjangkiti psikosomatik, atau membekaskan sindrom malam Senin, maka dengarlah, review, dan rasakanlah lagi isi hati Anda. Gantilah apa yang negatif dengan positif, apa yang membuat sedih dengan yang menyenangkan. Puaskanlah dahaga jiwa dan hati Anda dengan sabar dan syukur. Maka, buatlah diri Anda feel good.

Berupayalah dan teruslah mencoba, karena Anda hanya perlu terbiasa. Itu saja.

Whoa-oa-oa! I feel good, I knew that I would, now
I feel good, I knew that I would, now
So good, so good, I got you

Whoa! I feel nice, like sugar and spice
I feel nice, like sugar and spice
So nice, so nice, I got you

I feel good!
Teroreroreroret…

– James Brown –

Saya Ingin Anda Sukses,
Saya Harus Membuat Anda Sukses.

Ikhwan Sopa

MENGUBAH NASIB DENGAN PROGRAM ALAM BAWAH SADAR

Ketika menghadapi kemelut kehidupan,sering kali kita tak berdaya,semua jalan terasa buntu,dan akhirnya putus asa.Padahal kita tidak perlu menjadi korban.Percaya atau tidak,sebenarnya kita dapat menciptakan sendiri semua yang kita inginkan.Bagaimana caranya?

Dalam setiap babak kehidupan,manusia selalu mengalami satu atau lebih peristiwa yang dapat ,menggoncang dan mengubah kehidupannya.Kebutuhan hidup yang begitu besar yang tak seimbang dengan pendapatan,kehilangan pekerjaan,konflik rumah tangga,perceraian,kematian pasangan hidup atau salah satu anggota keluarga yang dicintai,sakit parah berkepanjangan,kecelakaan yang menyebabkan cacat seumur hidup,dan berbagai krisis kehidupan lainnya,semua itu bisa membuat depresi bahkan mengguncang keimanan kita.

Jelas kita tidak merasa bahagia.Padahal menurut Erbe Sentanu,pendiri Katahati Institute,sebuah lembaga yang mengajarkan tehnik pemberdayaan pikiran dan perasaan,bahagia adalah fitrah manusia.Jika kemudian manusia merasa bahagia,itu karena manusia sudah keluar dari fitrahnya.Fitrah manusia yang sempurna sering dikacaukan dengan pesan-pesan ketidakmampuan yang datang dari lingkungannya.

Bahagia menurutnya adalah menerima apa yang sudah kita miliki.Ketika kita menolak yang terjadi pada diri kita,saat itulah ketidakbahagiaan akan muncul.

Lalu,haruskah kita pasrah pada nasib ketika hidup dirundung malang?Jawabannya:tidak!Sambil menerima yang sudah terjadi dengan ikhlas,kita tetap perlu ikhtiar,bersikap reaktif,juga antisipatif terhadap perubahan itu.Kita harusmenjadi subyek dari perubahan tersebut dan memiliki kendali penuh atas apapun yang terjadi dalam kehidupan kita.

Erbe Sentanu mengatakan,kita sebenarnya bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.Lalu,Bagaimana caranya?

Kita bisa menggabungkan tehnik relaksasi,visualisasi,dan afirmasi dalam sebuah proses yang bertujuan menanamkan suatu realitas yang kita inginkan ke dalam pikiran atau alam bawah sadar.Dengan kata lain,kita bisa mempengaruhi alam bawah sadar untuk mewujudkan realitas baru yang kita inginkan tersebut.Misalnya,ketika kita ditimpa penyakit berat atau kehilangan pekerjaan,kita bisa menanamkan harapan baru sekaligus mewujudkannya,bahwa kita pasti sehat atau kita pasti mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik.Proses inilah yang disebut dengan pemprograman kembali alam bawah sadar (suconcious reprogramming ).

Mengapa Menggunakan Alam Bawah Sadar?

Yang menjadi pertanyaan,mengapa mengunakan alam bawah sadar?

Erbe Sentanu mengatakan,alam bawah sadar tidak pernah bisa membedakan antara imajinasi dengan kenyataan.Alam bawah sadar tidak pernah memiliki mekanisme untuk mengetahui hal-hal yang nyata ataupun tidak nyata.Kita bisa melihat contohnya dalam kasus berikut ini.

Pada tahun 1962,Majalah Kedokteran Kyushi keluaran Jepang melaporkan bagaimana system kekebalan anak-anak Jepang bereaksi terhadap Sesuatu yang mereka anggap nyata.Anak-anak itu setelah ditutup matanya di beritahu bahwa tanaman yang tengah digosok-gosokan ke lengan mereka adalah tanaman beracun,setelah itu ,mereka mengeluarkan reaksi-reaksi alergi yang keras pada lengan mereka,seperti pembengkakan,kulit menjadi kemerah-merahan dan gatal-gatal.

Namun ketika di beritahu bahwa yang digosokkan di tangan mereka adalaah zat yang tidak berbahaya,reaksi-reaksi tersebut tidak muncul.Nah.disitulah alam bawah sadar bekerja.ketika alam bawah sadar merekam bahwa tanaman itu beracun,maka reaksi yang dikelurkan pun seperti reaksi yang di keluarkan jika tanaman tersebut beracun,maka reaksi yang di kelurkan pun seperti yang di keluarkan jika tanaman tersebut beracun,walaupun sebenarnya tidak demikian.

Karena itu,kita bisa memanfaatkan cara kerja alam bawah sadar untuk sesuatu yang menguntungkan.Kita bisa menanamkan program apapun kealam bawah sadar untuk mewujudkan segala sesuatu yang kita inginkan.

Dalam bukunya,Quantum Ikhlas,Mas Nunu,begitu sebutan akrab Erbe Sentanu,mengatakan bahwa pikiran tidak hanya terkait dengan pembagian otak secara fungsional yang terdiri dari otak kiri dan otak kanan,tetapi juga pembagian berdasarkan aspek kesadarannya.

Umumnya manusia hanya memanfaatkan pikiran sadarnya yang memiliki kekuatan hanya 12% dari keseluruhan kekuatan pikirannya.Pikiran sadar inilah yang biasa kita maksud ketika menyebut seseorang sedang menggunakan ‘ otaknya’.Sedangkan yang 88% lainnya merupakan kekuatan bawah sadar yang secara umum hanya muncul dalam bentuk “perasaan”nya.

Bayangkan,jika dengan 12 persen dari keseluruhan otak manusia saja banyak yang bisa dilakukan,bagaimana kalau kemampuan otak yang 88% itu bisa kita manfaatkan?Hasilnya tentu luar biasa.Seperti yang di ungkapkan Mas Nunu,kekuatan alam bawah sadar begitu besar,dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tiga sampai tujuh kali lebih cepat.

Kondisi Alpha=Gerbang Menuju Alam Bawah Sadar

Lalu,bagaimana caranya mengeksplorasi kekuatan alam bawah sadar tersebut?

Sebagai langkah awal,perlu dipahami kondisi otak manusia menurut gelombangnya.Ada empat katagori gelombang otak,yaitu beta,alpha,theta,dan delta.

Kondisi Beta ( 14-100 Hz ) adalah kondisi saat kita sepenuhnya sadar.Saat ini otak didominasi oleh logika.Saat seseorang berada di gelombang ini,otak kiri sedang aktif berfikir,konsentrasi,dan sebagainya,sehingga gelombang otaknya meninggi.

Kondisi yang paling penting untuk menembus pikiran bawah sadar adalah alpha ( 8-13,9 Hz ) dalam kondisi alpha kita bisa membuka pintu gerbang menuju 88% kekuatan alam bawah sadar.Kondisi alpha adalah kondisi yang sangat releks atau sama persis dengan kita berhayal dan melamun.

Kondisi theta ( 4-7,9 Hz ) adalah kondisi kita saat bermimpi.Pada saat ini,pikiran pun menjadi kreatif dan ispiratif.Dalam keadaan theta,pikiran menjadi sangat jernih,sangat khusuk,terjadi relaksasi yang dalam,dan saat ini indra keenam atau intuisi muncul.Yang membedakan kondisi alpha dengan theta adalah kesadaran kita.Pada kondisi alpha,kita masih merasakan anggota tubuh kita,sedangkan pada kondisi theta semua itu sudah tidak terasa lagi.

Sedangkan kondisi delta ( 0,1-3,9 Hz ) adalah kondisi pada saat manusia sedang tertidur pulas tanpa mimpi.Kondisi Delta di perlukan oleh tubuh,karena dalam kondisi itu tubuh aktif mengganti sel-sel yang rusak dan melakukan peremajaan terhadap sel-sel tubuh.

Lalu bagaimana caranya kita masuk kegelombang alpha?Cara yang mudah adalah membalikkan mata kita ke atas dan memejamkan mata,lalu pikiranpun membawa kita ke dalam kondisi alpha,melarutkan kita dalam suasana yang nyaman dan penuh kedamaian.

Kondisi alpha juga dapat dibangun melalui meditasi.Meditasi yang sempurna adalah kedua telapak tangan dibuka,pada saat itulah energi alam akan menyatu dan berputar dalam keseluruhan tubuh.Di tunjang musick indah dan syahdu,suasana akan tercapai.

Mas Nunu menawarkan cara mudah untuk masuk ke kondisi alpha,yaitu dengan menggunakan alat bantu yang disebut teknologi DigitalPleyer.Alat ini berupa CD brainware managemen ( pengaturan gelombang otak ) berisi suara-suara alam seperti air mengalir,gelombang samudra yang naik turun,atau kicau burung,semua itu telah diracik menggunakan teknologi audio yang khusus didesain untuk menghasilkan kondisi-kondisi otak dan kesadaran tertentu.Mendengarkan CD ini secara teratur bisa melatih otak untuk bekerja sama antara satu sisi dengan sisi lainnya,sehingga bisa memasuki kondisi alpha secara cepat.

Menggambarkan bayangan mental dengan visualisasi

Dalam praktiknya,visualisasi sebenarnya adalah proses menciptakan ide,bayangan mental,atau gambaran di lubuk hati kita yang paling dalam.Ini merupakan cara untuk bergerak memasuki tingkat kesadaran yang lain dan menanamkan gambaran yang kita inginkan.Misalnya,ketika kita sakit,kita membayangkan diri kita yang sehat dan bisa melakukan banyak aktifitas.

Pada pelaksanaannya,visualisasi harus didahului dengan relaksasi,karena hanya dengan cara inilah kita dapat menyentuh energi bawah sadar dengan kuat.Ketika kita berada dalam kondisi yang relaks dan hening secara mental,itulah saatnya kita menggunakan imajinasi untuk memvisualisasikan sesuatu yang kita inginkan.Semakin kuat keinginan kita,semakin focus energi yang kita arahkan ke bayangan mental,sehingga potensi untuk mewujudkan bayangan ke dalam realitas fisik akan lebih kuat.

Afirmasi atau self talk

Afirmasi di lakukan dengan mengucapkan suatu hal dengan penuh keyakinan terhadap diri sendiri ( self talk ) untuk mencapai tujuan tertentu,kemudian merasakan dan mewujudkannya.

Dalam pemprograman alam bawah sadar,ada beberapa kaidah yang mesti dipatuhi dalam melakukan afirmasi,yaitu menggunakan kalimat yang pendek dan jelas maksudnya.Kemudian diucapkan dengan bahasa yang positif,misalnya,”saya berani,”selanjutnya,dirumuskan dalam masa sekarang dan meyakini bahwa apa yang anda kehendaki itu pasti terlaksana.Dan yang terpenting,kalimat anda itu di ulang-ulang,untuk member waktu agar pernyataan anda tersebut meresap dan terekam kea lam bawah sadar kita.

Tambahkan emosi atau perasaan yang menyenangkan

Selain relaksasi,visualisasi,dan afirmasi,hal yang tak kalah penting dalam melakukan pemprograman kembali bawah sadar adalah keyakinan.

Agar proses pemprograman bawah sadar dapat lebih efektif,diperlukanemosi atau perasaan yang positif atau perasaan yang menyenangkan.Ketika kita inginkan,ciptakan sebuah rasa bahagia seolah-olah apa yang kita inginkan sudah tercapai.

Melakukan program alam bawah sadar ini dilakukan terus menerus,sedikitnya tiga kali sehari,masing-masing selama 20 menit sampai realitas yang kita harapkan tersebut terwujud menjadi kenyataan.

Sebelum kita mengawali tahapan program ulang (reprogramming) alam bawah sadar,kita perlu menentukan terlebih dulu realitas/target yang kita harapkan secara jelas.Selanjutnya,cari tempat nyaman untuk melakukan proses ini.Pilih tempat yang sunyi yang tidak banyak ganguan.Kita harus berada dalamkeadaan yang sangat releks.Jika perlu,lakukan dulu latihan ringan untuk melepaskan atau merenggangkan otot-otot kita.Setelah itu lakukan visualisasi dan afirmasi.

LANGKAH-LANGKAH SUBCONSCIOUS REPROGRAMMING

1.Duduk atau berbaring dengan nyaman dan relaks.Pejamkan mata,kalau perlu diiringin music yang lembut yang membuat anda sangat relaks dan semua beban anda terlepas.Atau gunakan CD ala Mas Nunu.tarik napas panjang dan dalam.Rasakan udara dingin memasuki yang seluruh tubuh dengan lobang hidung.Secara perlahan anda memasuki kondisi gelombang otak alpha.Nikmati keadaan ini beberapa saat.

2.Kemudian ucapkan dalam hati afirmasi yang sudah anda buat,Misalnya,”Saya sembuh total dan saya bisa beraktifitas dengan bebas.”

3.Kemudian visualisasikan keadaan atau tujuan yang anda harapkan tersebut kedalam layar mental anda.Bayangkan anda sudah sehat dan melakukan berbagai aktifitas.Gambarkan dengan jelas sehingga anda benar-benar dapat melihat diri anda sendiri dalam pikiran anda.

4.Sambil membayngkannya,tambahkan suasana hati atau perasaan positif yang anda miliki ketika tujuan itu tercapai.Hati anda di penuhi rasa senang,bahagia,dan syukur.Ambil napas panjang dan dalam,nikmati perasaan itu.Nikmati gambaran visual dan perasaan hati yang menyertai suasana tersebut.

5.Setelah itu hitunglah secara perlahan dari 5,4,3,2,1 sambil menarik napas yang panjang dan dalam pada saat hitungan.Setelah itu,bukalah mata anda.

Jika prose situ terjadi kurang dari 20 menit.ulangi beberapa kali lagi sampai mencapai sekitar 20 menit.Lakukan terus secara tekun.Perlu diingat,semuanya memerlukan proses dan waktu yang cukup untuk tumbuh dan terwujud menjadi realitas baru yang kita harapkan.Selamat mencoba.
MAJALAH NIRMALA
(OKTOBER 2007)

Kekuatan Perasaan 5.000 Kali Kekuatan Pikiran

Jangan meremehkan kekuatan hati atau perasaan karena ternyata kekuatannya 5.000 kali kekuatan pikiran. Selama ini para motivator selalu mengajar untuk berpikir positif, tetapi ternyata berperasaan positif juga penting untuk menggapai apa yang kita impikan, yakni dengan merasakan ikhlas.

>is 5020m,< Hati itu bicaranya sederhana dan ikhlas itu kerja yang paling gampang. Tapi, kesulitan kita belajar ikhlas itu karena pikiran kita sudah terlalu lama tidak sederhana. Pikiran selalu mencari data dan bukti nyata," kata Erbe Sentanu, pelopor Teknologi Ikhlas dalam roadshow seminar buku yang ditulisnya, Quantum Ikhlas, di Hotel Santika Jakarta, Kamis (27/9).

Pada seminar yang diselenggarakan oleh Katahati Institute dengan Elex Media Komputindo ini juga tampil Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, dengan moderator mantan model Auk Murat.

Komaruddin memaparkan lima tangga kebahagiaan, yaitu kebahagiaan fisikal, kebahagiaan dari kapasitas intelektual, keindahan, kebahagiaan moral, dan kebahagiaan spiritual.

Kebahagiaan fisikal, menurut Komaruddin Hidayat, adalah yang terkait dengan fisik kita. "Jika capek, kita duduk. Jika panas, berteduh. Tapi kalau hidup mengandalkan fisik, jelas terbatas," katanya.

Kebahagiaan kapasitas intelektual kita dapat dari membaca buku, membuat artikel atau tulisan. Keindahan juga merupakan sumber kebahagiaan.

Sementara itu, keikhlasan akan bertemu dengan kebahagiaan moral. Sedangkan kebahagiaan spiritual akan kita rasakan saat kita bersyukur atau berterima kasih atas segala hal yang kita terima.

Ikhlas

Tuhan melalui berbagai ajaran agama telah mengajarkan kita menerapkan ikhlas agar kita mendapatkan apa pun yang kita inginkan. Sayangnya, sebagian orang malah keliru menafsirkan ikhlas dengan menggolongkannya sebagai sikap yang lemah.

Padahal, di dalam ikhlas terdapat sifat-sifat ilahiah, sifat-sifat yang dimiliki Tuhan. Di antaranya, bersyukur, sabar, fokus, cinta, damai, dan bahagia. Karena itu, ikhlas justru sangat powerful untuk diterapkan di semua bidang kehidupan.

Kondisi ikhlas bisa membawa manusia menjadi sangat kuat, cerdas, dan bijaksana. Karena, dengan hati yang ikhlas, kita bisa berpikir lebih jernih, mampu menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan, hubungan dengan siapa pun akan terjalin semakin menyenangkan.

"Jika Anda selalu ’berhasil merasa’ bahagia dan ikhlas di hati, Anda akan memiliki hidup yang penuh dengan sukses kebahagiaan lahir batin yang sempurna," kata Erbe Sentanu kepada ratusan hadirin.

Para peserta seminar itu pun dibimbing Erbe Sentanu untuk bermeditasi: bersyukur dan ikhlas atas kehidupan yang mereka alami.

Buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu juga dilengkapi dengan compact disk (CD) yang berisi musik dengan sisipan nada pada frekuensi tertentu untuk mengantarkan gelombang otak pada frekuensi yang telah ditentukan. Meditasi dengan musik membantu mencapai ikhlas.

KACA CERMIN "ALAT MAGIC UNTUK KELUAR DARI SANGKAR PIKIRAN"

TIP PRAKTIS NLP
Krishnamurti


"Kicau burung pagi hari di alam bebas tetap jauh lebih indah dan merdu dibanding burung dalam sangkar"

"Refleksi: Apa sangkar pikiran yang membuatku tidak bebas?"

Demikian kalimat yang saya kirimkan ke sekitar 100 teman-teman di seluruh Indonesia via SMS. Kalimat tersebut muncul saat terbangun subuh sejuk indah di salah satu tempat pusat energi spiritual terbesar di Indonesia awal April 2007 lalu, saya berdiam diri sejenak bermeditasi dan tiba-tiba saya merasakan bedanya suara burung yang berkicau di sangkar dengan burung yang berada di alam bebas. Sepertinya sama, namun jika kita cukup peka dan sensitif, maka kita bisa merasakan bedanya.

Yang menarik adalah respon balasan yang saya terima sepanjang hari sangatlah beragam. Berikut ini saya pilih beberapa respon, semoga berhikmah sebagai bahan masukan, sharing, ide baru, pengertian baru maupun inspirasi baru. Inspirasi untuk Indonesia karena datangnya dari berbagi daerah.

Joy AXA: "Thanks banget atas sarapan paginya, sangat inspiratif. Semoga senantiasa bahagia"

Adelina Semarang: "Thanks buat sms-nya pagi ini Mas, membuat pikiran saya terbuka GBU"

Keke Jakarta: "Thanks, Sahabat! Merdeka itu mahal dan layak diperjuangkan. The power of Zero. God bless you"

Sisca: "Sangat berarti sms yang saya terima dari Pak Krishna.. Sangat tepat karena saat ini pikiran ingin bebas tapi badan terikat.. Thanks"

Fitri BCA Pondok Indah: "Setuju Pak...!!! Hati boleh kecil, tapi visi harus seluas lautan.. : =)"

Eka Bayu Surabaya: "Seperti kondisi saya saat ini, dimana kebebasan terbelenggu oleh kebutuhan.."

Deny Akbar Pekan Baru: "Thanks Pak Krishna, bagaimana cara supaya kita tidak selalu terkurung dalam sangkar fikiran kita? Saya saat ini merasa tidak pas dengan lingkungan saya pak, apa saya yang salah atau lingkungan saya ya?"

Ratna Relawan Jogja: "Pagi- Sangkar pikiranku adalah setumpuk tugas yang harus kuselesaikan. Dari pejam mata hingga buka mata ada di pikiran......capek"

Anton P: "Rasa takut disalahkan. GBU"

Samsi: "Sangkar pikiran jauh lebih membelenggu dari sangkar besi, karena itulah orang yang paling kaya di dunia adalah orang yang tidak punya keinginan apapun kecuali damai"

Jerry: "Mengakui KEBENARAN sangatlah menyakitkan hati,! sebahagian orang memilih menjadi burung di dalam sangkar, tetap berkicau (tapi kurang merdu). Thanks JBU"

Rony NLP: "Pagi Mas, the map is not the reality. Memperluas & memperlengkapi map kita akan meningkatkan fleksibilitas, sehingga map kita makin mendekati teritori. Dengan demikian tidak ada bedanya lagi di sangkar map ataupun di teritori"

Stephanus: "Sangkar Pikiran = belief & perasaan yang tidak propotional"

Stephanus: "Semua jenis BELIEF = sangkar pikiran, PERASAAN yang TIDAK PROPORTIONAL = sangkar pikiran, & PERASAAN yang PROPORTIONAL = membebaskan pikiran"

Terima kasih untuk balasan SMS Anda semua. Sungguh sangat memperkaya, baik untuk jiwa pribadi saya, semoga juga untuk spirit orang lain. Silahkan para pembaca mencerna sendiri apa makna dan pesan yang tersirat dari jawaban SMS di atas. Sungguh sangat inpriratif, beberapa malahan sangat edukatif. Kamsia, kamsia!

Baiklah, saya ingin berbagi ide teknik NLP yang kadang saya rubah disesuaikan dengan diri atau kebutuhan saya, semoga pas juga untuk Anda. Karena dalam NLP, jika kita sudah mengerti dasarnya, selebihnya adalah pengembangan saja. Berikut ini tahapan bagaimana teknik Kaca Cermin bisa membantu kita untuk menjadi baru. Baik dalam keyakinan, semangat maupun diri baru. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, baca bagian panduan berikut ini dengan tenang dan perlahan-lahan saja...

TAHAP PERTAMA: BERANI BERJUMPA SI DIRI ANDA DI KACA CERMIN

Lihatlah orang yang berada di cermin. (lihatlah dengan sangat detail bagian per bagian)

Raut apa yang mencuat di wajahnya? (amati bagian mana yang sangat berbeda)

Dengarkan suaranya jika dia bicara. (tenang, tenang dan sangat tenang, lalu dengarkan)

Pernyataan apa yang dikatakannya? (catat baik-baik kalimat yang dikatakan, seperti dialog)

Rasakan perasaan yang disampaikannya. (diam dan rasakan saja...)

Apa isi hati yang disampaikannya? (rasakan rasa dalam diri)

Apakah Anda sangat suka dengan dia yang ada di cermin? (tunggu jawaban dalam hati)

Apakah Anda sudah puas dengan apa yang dia capai? (tunggu jawaban dalam hati)

TAHAP KEDUA: BERANI MELIHAT BINTANG DI LANGIT KEMBALI

Apa yang Anda inginkan dalam hidup ini? (tenang, tidak perlu dijawab)

Apa yang Anda ingin wujudkan dalam hidup ini? (juga tetap tenang dan tidak perlu dijawab)

Apa misi hidup Anda di dunia ini? (diam, diam dan diam saja)

Boleh ulangi pertanyaan-pertanyaan di atas, ucapkan dalam hati secara perlahan dan dalam suasana hening, namun kepala tetap mendongak melihat bintang di langit.

TAHAP KETIGA: DOWNLOAD FILE EMOSI PUNCAK SUKSES MASA LALU

Pikirkan kembali sebuah kenangan, pengalaman atau kejadian yang membuat Anda sangat percaya diri, membuat Anda berkata "Ini GUE nih! Ini Gue Banget!", membuat Anda sangat bangga dengan diri Anda, sebuah kejadian yang tidak terlupakan karena prestasi puncak tertinggi dalam hidup Anda, sebuah keyakinan yang sangat besar dalam hidup Anda. Putar kembali film memori indah ini, warna film dibuat lebih warna-warni, meriah, seru, indah sekali. Suara-suara yang terdengar boleh diperkuat atau diperkecil namun memiliki dampak motivasi yang luar biasa. Perasaan yang muncul dalam diri Anda diperkuat, dipertebal, ditinggikan. Anda boleh bernyanyi lagu kenangan ini, jika ada. Terus putar film ini, terus putar sampai seluruh perasaan tubuh Anda menjadi lebih hebat dari pengalaman itu sendiri.

Sekarang pejamkan mata. Nikmati dan rasakan kembali pengalaman itu. Wow, luar biasa bukan? Buka mata perlahan-lahan...

TAHAP KEEMPAT: TRANSFER FILE EMOSI PUNCAK SUKSES MASA LALU

Masuk lompat menyatu dengan orang yang berada di cermin itu dengan seluruh rasa yang ada dalam diri Anda saat ini, sehingga orang di dalam cermin itu menjadi orang yang baru. Orang yang memulai hidup dengan mindset baru, keyakinan baru, tekad baru, tekad baru dan semangat yang baru.

Anda boleh menambah sesi ini dengan teriak-teriak, melompat, kepalkan tinju ke udara sambil berkata dengan semangat: "Aku wujudkan impian ini atau lebih baik aku mati!" (Hi hi hi kalo berani sih...). Meng-anchor situasi ini dengan musik yang semangat, tentu baik sekali. Pilih lagi yang Anda rasa sangat pas dengan situasi ini, misal: Jadilah Bintang.

TAHAP KELIMA: RANCANG DAN UJI SI OUTCOME

Ya, tahap terakhir adalah dengan emosi puncak saat ini, dalam benak Anda rancang ulang seluruh masa depan, goal, impian atau outcome yang ingin Anda capai atau wujudkan. Setelah itu uji outcome tersebut dengan merancang secara sengaja hal-hal apa saja yang mungkin bisa membuat outcome tersebut gagal diwujudkan. Setelah itu, rasakan betul-betul perasaan gagal paling dalam itu sampai terasa nikmat. Lalu, atasi rancangan gagal tersebut dengan ide-ide baru dan strategi baru.

Catatan: Ssssttt...simpan baik-baik ide dan strategi baru tersebut dalam benak Anda, jangan biarkan orang lain tahuuu karena dinding kamarpun seringkali ada kupingnya... Ssssttt...

Selesai deh... Ah, yang unik adalah pengalaman menulis artikel ini. Idenya muncul saat subuh di bulan April 2007, namun menyelesaikan baru saja pada pagi subuh hari ini, Sabtu 8 Desember 2007. Tiba-tiba terbangun oleh suara merdu Adzan subuh, tanganku bergerak membuka laptop, mencari artikel yang belum selesai, terpilihlah topik ini. Kutanya sang Fajar: "Mengapa topik ini? Mengapa harus diposting sekarang juga? Kan, kemarin aku ada posting artikel. Baiknya tunggu 1 atau 2 minggu lagi, bukan?"

Sang Fajar menjawab: "Berikan yang terbaik saat ini juga. Siapa tahu kita tidak memiliki kesempatan berbagi lagi. Sehingga, ini akan menjadi yang terakhir, yang terbaik, yang bisa kita persembahkan untuk kehidupan ini. Bukan hanya disimpan dalam dekapan pelit sang ego diri". Serem amat sih, tapi Oce, deh! Tengkiu Sang Fajar... Penguasa terang yang hanya memiliki ikhlas...

Krishnamurti

NB:

Bagikan tip praktis ini ke siapapun yang Anda peduli, sebagai latihan sebelum menyambut momentum tahun baru, sehingga pada tahun baru mendatang sudah tercipta harapan baru dan menggapainya dengan spirit baru. Baik juga dibagikan untuk mereka yang mau menjadi baru saat kapanpun memerlukannya. Ya, menjadi baru...

Buatlah Mukjizat Setiap Hari

Sebal! itulah perasaan saya ketika dihadapkan pada sebuah masalah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Begaimana tidak? Saat itu saya harus menyiapkan dokumen lengkap untuk diserahkan ke Polres Sleman Jogyakarta. Jangan salah! Saya bukanlah seorang buronan, melainkan seorang lulusan SMA yang begitu gembira karena baru saja dinyatakan diterima pada salah satu fakultas di perguruan tinggi nasional tertua Indonesia. Saya sedang menyiapkan syarat-syarat administrasi untuk kelengkapan entry. Namun, saya mesti memiliki surat keterangan dari Polres dan kesempatan untuk mendapatkan surat itu tinggal besok paginya, waktu yang tersisa tinggal beberapa jam saja. Malam telah begitu larut, menjelang dini hari, tinggal KTP yang belum siap. Duh... semua file yang ada sudah saya obrak-abrik. Keranjang sampah sudah saya korek-korek. Rak, buffet, tempat tidur, bahkan isi dapur saya periksa dengan teliti. Darah saya mendidih. Tapi tak ada petunjuk sedikitpun. Akhirnya dalam kelelahan dan kecemasan, saya menyerah.....

Tetapi saya tidak sekedar menyerah, melainkan menyerahkan permasalahan ini kepada Tuhan. Saya bertelut dalam doa sederhana supaya Tuhan sendiri yang mengambil alih beban dan harapan saya. Selesai berdoa saya langsung tidur dan melupakan semuanya. Saya tertidur nyenyak seperti seorang bayi mungil.

Pagi harinya saya terbangun. Antara sadar dan tidak, sebuah suara mahakeras memberikan perintah. Suara itu berkata: “tengoklah ke laci meja di gudang”. Saya langsung meloncat dari tempat tidur dan berlari seperti dikejar anjing greyhound menuju gudang. Meja tua yang teronggok di pojok ruangan, saya bongkar lacinya. Ternyata.... KTP saya memang ada di sana. “Glory be to God’” saya berseru penuh syukur. Hari itu urusan saya ke polis beres dengan menyenangkan.

Keajaiban? Anda boleh berfikir demikian karena saya juga menyebutnya demikian. Mengapa ini terjadi pada saya? Apakah karena saya menganut agama tertentu? Atau karena saya adalah seorang yang bermoral baik?

Keajaiban seperti itu sesungguhnya bukanlah keajaiban, karena setiap orang bisa mengupayakan dalam kehidupannya. Manifestasi keajaiban ini hanyalah akibat aplikasi sederhana hukum psikokinetik yang bekerja atas dasar keyakinan (belief). Bila Anda seorang yang agamawan atau agamawati belief ini sering dikenal sebagai iman (faith).

Keyakinan muncul karena pengetahuan bahwa setiap orang memiliki kekuatan mahadahsyat dalam diri yang dikenal sebagai bawah sadar (subconciousness mind). Mekanisme keyakinan-lah yang menggerakkan bawah sadar untuk memberi informasi yang pikiran sadar kita tidak ketahui. Doa atau alphamatik bentuk apa pun bila disertai dengan keyakinan akan mengerakkan bawah sadar untuk bekerja optimum demi menjawab semua pertanyaan dan kebingungan Anda.

Dalam kasus saya tersebut, ketika saya sampai pada titik pasrah/berserah, sebenarnya saya memberikan keyakinan pada bawah sadar sehingga ia bekerja. Suara pagi hari itu adalah suara bawah sadar yang dipakai-Nya sebagai jawaban atas keyakinan saya.

Keajaiban bawah sadar kini bukan lagi sesuatu yang diragukan. Saya menerima banyak laporan mengagumkan bagaimana cincin kawin yang hilang bertahun-tahun bisa diketemukan, seorang penulis yang sanggup menulis dengan lancarnya karena memiliki gudang ide yang tak pernah kering, bagaimana berbagai penyakit disembuhkan secara mukjizat.

Area bawah sadar kini mendapat perhatian luar biasa dari kalangan ilmuwan barat. Namun, orang timur sendiri sebenarnya malahan sudah selangkah lebih jauh dari orang barat. Perbedaan keduanya terletak pada bagaimana memahami bawah sadar ini. Orang barat melakukan analisa-analisa kepadanya dengan pendekatan sistematis dan logis. Beberapa ilmuwan seperti Carl Gustav Jung dan Sigmund Freud adalah tokoh peletak dasar pengenalan bawah sadar dengan psikoanalisanya. Kini muncul Joe Vitale yang berhasil menelaah mekanisme bawah sadara dengan sangat meyakinkan. Joe menyebut bawah sadar sebagai attractor factor . Sementara orang timur tak begitu tahu seluk-beluk bawah sadar namun mereka adalah aplikator. Menggunakan tanpa tahu apa yang mereka sedang gunakan. Sebutlah nama –nama besar seperti: Sang Buddha Gautama, Mohandas Gandhi, Prabu Jayabaya dan .........sebentar lagi : Anda sendiri

Saya menyarankan Anda menggunakan daya dahsyat ini untuk keberhasilan Anda, baik untuk keperluan profesional, personal, keluarga, kesehatan, peningkatan finansial, relasi, maupun pertumbuhan spiritual Anda. Anda akan mengalami kehidupan yang meningkat dengan pasti dan menikmati kedamaian yang sebelumnya sama sekali tak terpikirkan.

Mr. Octavian Elang Diawan – Trainer

SIAPAKAH AKU?

“If you have time to be mindful, you have time to meditate.”
~Ajahn Chah

Seorang guru spiritual, Ajahn Chah, suatu saat pernah mendapat pertanyaan, “Guru, di manakah tempat tinggal Anda?”
“Saya tidak tinggal di mana pun,” jawab Ajahn Chah.
“Bukankah Guru tinggal di vihara?” tanya seorang umat dengan penasaran.
“Saya tidak tinggal di mana pun. Karena sebenarnya tidak ada Ajahn Chah. Karena Ajahn Chah tidak ada maka tidak ada yang tinggal di suatu tempat,” jawab Sang Guru.

Dalam kesempatan lain Ajahn Chah mendapat pertanyaan dari dua orang yang berbeda, “Siapakah Ajahn Chah?”
Jawaban Ajahn Chah juga berbeda. Untuk penanya pertama ia menjawab, “Ini, inilah Ajahn Chah.”
Sedangkan untuk penanya kedua ia menjawab, “Ajahn Chah? Tidak ada Ajahn Chah.”

Saya bingung saat membaca jawaban guru spiritual ini. Lha, mana ada orang yang nggak punya tempat tinggal. Dan lebih aneh lagi ia menjawab, “Tidak ada Ajahn Chah.” Berarti ia menyangkal keberadaan dirinya. Lha, kalau Ajahn Chah tidak ada lalu siapakah yang bernama Ajahn Chah? Atau siapakah yang sedang berbicara?

Jawaban yang singkat namun sangat dalam ini membutuhkan beberapa waktu untuk saya telaah, renungkan, kunyah perlahan-lahan hingga akhirnya saya bisa memahami intisari dari pernyataan Beliau.

Selain melakukan indepth thinking saya juga membutuhkan informasi tambahan untuk benar-benar bisa mengerti maksud Beliau. Sebagai seorang yang terbiasa berpikir logis maka saya membutuhkan informasi pendukung mengapa Ajahn Chah berkata, ”Tidak ada Ajahn Chah?” Apa maksud Beliau dan apa hubungannya dengan proses berpikir dan ”aku”? Jika tidak ada Ajahn Chah lalu siapakah orang yang mengeluarkan pernyataan?

Pembaca, setelah berpikir dan berpikir....eureka... akhirnya saya mengerti. Ajahn Chah benar. Yang Beliau maksudkan dengan ”Tidak ada Ajahn Chah” adalah padamnya ego yang selama ini menguasai diri kita.

”Aku”, ”Saya”, ”Punyaku”, ”Milikku” semua adalah permainan ego. Ego bekerja dan mempertahankan diri, memperkuat pengaruh, semakin memperbesar dirinya, dan semakin kuat mencengkeram kita dengan menggunakan dua strategi yaitu identifikasi dan separasi. Identifikasi berasal dari akar kata idem, yang berarti sama, dan facere yang berarti membuat. Jadi identifikasi berarti membuat menjadi sama.

Kita, manusia, senantiasa mengidentifikasi diri kita dengan sesuatu. Hal ini tampak dalam pernyataan ”Saya marah”, ”Ini ideku”, ”Ini rumahku”, ”Tubuhku gemuk”, ”Mobilku rusak”, dan masih banyak lagi pernyataan yang serupa.

Saat kita berkata ”Saya marah” maka kita mengidentifikasikan ”saya” dengan ”marah”. Berarti ”saya” sama dengan ”marah”. Saat kita berkata ”Ini ideku” maka kita menyamakan diri kita dengan ide kita. Itulah sebabnya bila ada orang yang mengkritik ide kita maka kita bisa marah besar. Mengapa? Karena kita menganggap orang itu mengkritik diri kita. Nah, ini kan bentuk identifikasi.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah kita ini sama dengan emosi kita? Apakah kita ini sama dengan ide kita? Tentu tidak.

Marah adalah suatu bentuk emosi. Dan kita tidak sama atau bukan emosi kita. Demikian juga dengan ide. Ide adalah buah pikir (thought) yang dihasilkan oleh pikiran (mind) melalui proses berpikir (think). Pikiran (mind) diarahkan oleh kesadaran (awareness). Kita merasa bahwa kita sama dengan emosi atau ide kita karena ego yang membuatnya seperti itu. Apakah kita sama dengan pikiran kita? Tentu tidak.

Manusia terdiri atas dua bagian yaitu tubuh fisik/badan dan batin. Batin manusia terdiri atas empat komponen yaitu pikiran, perasaan, ingatan, dan kesadaran. Dan kita bukanlah batin maupun fisik kita.

Identifikasi ini tampak jelas saat seorang anak menangis sedih karena mainannya rusak. Anak ini sedih bukan karena sayang dengan mainan yang harganya mahal. Anak ini sedih karena identifikasi dalam bentuk ”Mainanku rusak” membuat ”mainan” masuk ke dalam struktur ”aku”. Dengan kata lain, anak merasa yang rusak bukan hanya mainannya namun juga ”dirinya”.

Identifikasi seperti ini juga tampak dalam diri pejabat yang mengalami post power syndrome, pengusaha yang dulu jaya tapi sekarang bangkrut, wanita yang dulunya langsing dan sexy namun sekarang gemuk, dan masih banyak contoh lain. Singkat kata identifikasi membuat seseorang melekat pada sesuatu.

Strategi kedua yang digunakan ego adalah separasi. Separasi maksudnya ”aku” adalah entitas yang berbeda dengan ”orang” atau ”aku” yang lain. Aku tidak bisa ada tanpa adanya ”yang lain”, kamu, dia, mereka. Untuk mempertegas separasi ini ego biasanya menggunakan emosi negatif yang dimunculkan dengan menggunakan strategi ”mengeluh/menyalahkan” dan ”membenci” orang lain.

Semakin kita sering mengeluh atau menyalahkan orang lain maka semakin jelas separasi di antara kita dan mereka. Mengeluh dan menyalahkan diperkuat oleh emosi benci.

Lalu apa sih ego itu? Kok bisa pintar seperti ini kerjanya, sangat halus dan berbahaya?

Ego adalah hasil ciptaan pikiran kita.

Nggak percaya?

Coba lakukan eksperimen kecil ini. Misalnya ada orang yang berkata, ”Hei, manusia kurang ajar. Matamu ditaruh di mana kok sampai nginjak kaki saya?” Bagaimana reaksi Anda? Apakah Anda akan diam, tersenyum, atau marah? Bisa jadi Anda, yang merasa tidak bersalah, akan marah besar.

Nah, sekarang skenarionya diubah. Misalnya saat Anda sedang tidur lelap dan orang ini mengucapkan hal yang sama pada diri Anda. Apa yang akan Anda lakukan? Bagaimana reaksi Anda?

Saya yakin Anda tidak akan berekasi sama sekali. Lha, lagi enak-enak tidur mana bisa mendengar omongan orang. Benar, nggak?

Ego beroperasi saat kita dalam kondisi sadar. Saat kita ”tidak sadar” (baca: tidur) maka ego juga berhenti bekerja.

Saat sedang merenungkan pernyataan Ajahn Chah tiba-tiba saya teringat satu pernyataan yang sangat terkenal dari Rene Descartes, filsuf besar abad ketujuh belas yang dianggap sebagai bapak filosofi moderen, Cogito Ergo Sum, yang kalau dalam bahasa Inggris, ”I think, therefore I am”, dan kalau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi, ”Saya berpikir maka saya ada.”

Lama saya merenungkan pernyataan ini. Mana yang lebih dulu ada. Saya berpikir maka saya ada ataukah saya ada baru saya bisa berpikir? Pemikiran ini akhirnya membawa saya pada satu kesimpulan bahwa sebenarnya ada lebih dari satu ”aku”. ”Aku” yang berpikir dan ”aku” yang berkata ”Saya ada”.

Semuanya menjadi semakin jelas saat saya membaca literatur yang berjudul Unity and Multiplicity: Multilevel Consciousness of Self in Hypnosis, Psychiatric Disorder and Mental Health yang ditulis oleh John O. Beahrs.

Ternyata yang namanya kesadaran atau consciousness itu bertingkat-tingkat (multilevel). Kesadaran atau consciousness yang aktif dalam suatu saat bisa berbeda bergantung situasi dan kondisi.

Kesimpulan ini semakin diperjelas lagi saat saya membaca pernyataan Jean Paul Sartre yang juga mengatakan, ”Kesadaran yang mengatakan ’I am’ bukanlah kesadaran yang berpikir (I think).

Apa maksudnya?

Saat kita sadar mengenai proses berpikir kita, atau dengan kata lain kita menganalisis atau menggunakan pikiran untuk berpikir mengenai apa yang kita pikirkan atau proses berpikir kita maka kesadaran yang melakukan analisis berbeda dengan kesadaran yang melakukan proses berpikir. Secara teknis kemampuan berpikir mengenai berpikir disebut dengan metakognisi.

Saat kita sedang mengalami gejolak emosi maka hati-hati lah karena saat itu ego sedang bermain. Kita sering mendengar pernyataan, ”Saya merasa tersinggung dengan ucapannya.” Atau, ”Ini milikku. Jangan coba-coba sentuh.”

Cara untuk mengatasi cengkeraman ego adalah dengan mengajukan pertanyaan, ”Ok, kalau saya tersinggung, maka sebenarnya bagian mana dari diri saya yang tersinggung?” Apakah rambut saya, telinga saya, mata saya, atau kaki saya?

Sama seperti mobil. Jika ada kawan yang berkata, ”Saya habis nyerempet pembatas jalan. Mobil saya penyok.” Tentu kita tidak akan serta merta menerima pernyataan ini. Kita pasti akan bertanya, ”Bagian mana yang penyok? Bemper depan, kiri, kanan, atau kena di bodi mobil?”

Nah demikian juga dengan manusia. Jika kita tersinggung maka pasti ada bagian yang mengalami perasaan tersinggung. Benar, nggak? Nah, kita harus mencari bagian ini. Sebab, jika kita menerima pernyataan ”Saya merasa tersinggung” secara utuh maka yang terkena dampaknya adalah diri kita secara keseluruhan.

Padahal bila kita teliti maka yang terkena dampak dari perasaan tersinggung sebenarnya hanyalah perasaan kita. Benar, hanya perasaan. Perasaan, yang merupakan salah satu dari empat komponen batin manusia, yang akan selalu mengalami berbagai emosi yang dialami seseorang. Baik itu emosi positif maupun yang negatif. Cara ini bertujuan untuk bisa melepaskan diri dari cengkeraman identifikasi yang dilakukan ego.

Singkat kata, saat kita merasakan sesuatu maka yang merasakan itu adalah ”perasaan”, bukan ”kita” atau ”aku”.

Demikian juga dengan pernyataan, ”Ini milikku.” Bisa kita tanyakan, ”Bagian mana dari diri saya yang memiliki benda ini?” Bagaimana dengan orang yang mengalami amnesia atau lupa ingatan? Apakah orang ini masih bisa mengingat benda yang dulunya menjadi miliknya? Terus... kalau sudah lupa maka konsep ”milikku” runtuh dengan sendirinya.

Nah, pembaca, membaca sejauh ini apakah Anda bisa menarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan yang saya tulis sebagai judul artikel ini, ”Siapakah Aku?”.

Saya ingin mengakhiri artikel ini dengan kalimat yang pernah saya baca di satu buku: Saat aku mati, tubuhku akan dikubur dan kembali ke tanah
Jiwaku menunggu penghakiman di akhir jaman
Dan rohku akan kembali kepada Sang Khalik

Pertanyaan saya pada Anda, ”Siapa atau apakah ’aku’ pada kalimat di atas?”

[adi w gunawan]

WHO AM I? "KEKUATAN MOTIVASI DARI DALAM DIRI"

Mengapa, mengapa & mengapa?
Jutaan orang baca buku Rich Dad, Poor Dad. Jutaan orang baca buku The Secret. Jutaan orang belajar NLP. Mengapa tetap saja. Ya, tetap saja. Tetap saja sedikit sekali, ya sedikit sekali. Sedikit sekali orang yang berhasil. Berhasil dalam hidupnya. Berhasil mencapai impiannya. Mengapa, mengapa & mengapa?


Anda tahu jawabannya? Mudah! Jawabannya: "Tauk ah Gelap!"

Seorang teman mengamati Nasrudin yang sedang sibuk mencari sesuatu di perkarangan rumahnya. Si teman bertanya: "Apa yang sedang kau cari Nasrudin?". "Sejak pagi, aku sedang mencari jarumku yang hilang? Bantuin dong!" jawab Nasrudin dengan suara mulai frustasi dengan badan terus menunduk berusaha mencari jarum. Temannyapun ikut membantu mencari karena solideritas teman ngopi. Setelah 1 jam ikut membantu mencarikan jarum yang hilang tersebut, temannya mulai penasaran dan bertanya lagi: "Hai Nasrudin! Jarum kamu hilang dimana?" Nasrudin juga makin frustasi dan dengan nada agak membentak menjawab: "Hilangnya di dalam rumah!!!". Si teman agak kaget dan marah: "Mengapa kau cari di luar rumah?!!!". Nasrudinpun ikut kesal dan menjawab ketus: "Di luar rumah terang. Di dalam rumah GELAP TAUK!!!"


Ya, itulah jawaban pertanyaan tadi "Mengapa, mengapa & mengapa?" Tidak ada yang salah sih, namun jika kita tidak tahu kita ada dimana, maka kita bisa tersesat dan terjebak bukan? Terjebak dalam suatu kondisi atau suatu situasi yang kita juga tidak tahu apa. Tersesat karena kita tidak punya peta, bahkan banyak dari kita tidak tahu mau kemana. Sungguh sangat membuang waktu bukan?


Sering kali kita terjebak di sebuah tempat yang sepertinya terang padahal itu bukanlah tempat yang kita cari. Sebenarnya jika kita tahu mau kemana, walau kita berada di hutanpun, tidaklah mungkin kita tersesat. Karena hutan tidak pernah berubah. Posisi sebuah pohon yang mungkin sudah berumur puluhan tahun, selalu di posisi yang sama, tidak mungkin sebuah pohon berpindah-pindah tempat. Kecuali pohon Natal he..he.. Nah, Nasrudin hanya bingung dan mungkin mulai panik, sehingga dia mencari di tempat yang mungkin kurang tempat.


Banyak sekali orang seperti Nasrudin, bukan? Sayapun pernah berada di posisi Nasrudin. Beruntung dalam hidup saya sejak kecil selalu bertemu dengan para pembimbing, hampir dalam segala hal, khususnya Pembimbing Rohani. Sehingga tidak banyak saya menghabiskan waktu dalam perjalanan hidup ini, menuju pulang ke Sang Khalik.


Lalu, bagaimana dong keluar dari hutan kebingungan tadi?

Oke, sekarang kita mulai main-main yok. (Baca kalimat berikut dalam hati dan baca dalam tempo yang lambaaat saja...) "Bayaaangkaaan dan rasaaakaaan... Sekarang tiba-tiba Anda terperosok dan berada dalam ruangan yang gelaaap..." Diam sejenak, amati respon Anda? Pejamkan mata Anda 10-20 detik. Apa pilihan respon Anda?


Respon yang umum terjadi adalah Panik, bukan?

Kaget akan memompa jantung kita bekerja sangat cepat, makin lama makin cepat dan kitapun akan panik, bukan? Nah, panik bisa membuat kita berteriak keras minta tolong, ketakutan, menangis, lari kesana kemari atau mungkin lemas pingsan. Pokoknya kacau deh. Karena kacau, maka hasilnyapun akan kacau, bukan?


Seorang teman lama dari Semarang pernah minta masukan dan bimbingan saya untuk meng-coaching dia agar bisa berhasil menjadi pembicara atau trainer. Saya bertanya pada dia: "Kamu sudah belajar pada siapa saja?" Dia menjawab bahwa dia belajar dari sangat banyak orang yang dia anggap sukses atau guru. Saya hanya tersenyum dalam hati, saya sudah tahu pasti bahwa dia akan sulit mencapai sukses karena dia sibuk mencari jarumnya di perkarangan, padahal hilangnya di dalam rumah. Sampai 3 tahun kemudian, dia tetap saja berjalan dalam lingkaran yang berputar-putar yang tidak mungkin bergerak maju karena akan kembali ke titik semula, bukan? Namun, karena teman saya ini selalu mencari pembenaran, tentu sangatlah sulit bagi dia untuk keluar dari lingkaran itu. Dia terjebak dalam "balon bening" ciptaanya sendiri dan karena bening dia tidak melihatnya dan dia tidak tahu dia terjebak.


Pernahkah Anda bertanya dalam hati: "Bagaimana saya bisa fokus kalau saya memiliki banyak Kiblat?" Bukankah yang namanya Kiblat haruslah SATU. Cara atau Metode ke arah KIBLAT boleh saja berbeda-beda. Namun KIBLAT tetaplah SATU.


Mungkinkah kita menyarikan rumus sukses dari berbagai Guru kelas dunia menjadi satu rumus sukses? Padahal Guru kelas dunia itupun hanya punya satu Guru? Apakah kita lebih hebat dari Guru kelas dunia tersebut dengan menyarikan ajaran mereka menjadi satu rumus saja? Hati-hati, mungkin kita akan terjebak di hutan yang lebih lebat lagi...


Untuk menjadi berhasil sesungguhnya sangat sederhana, kita hanya perlu punya satu Guru, satu Kiblat saja. Guru itu adalah di dalam diri kita. Ya, dalam di dalam rumah kita, bukan di perkarangan walaupun terang, namun di dalam hati yang mungkin saja gelap. Gelap karena jarang kita kunjungi dan tidak pernah kita nyalakan pelita, bukan?


Jawaban dari pertanyaan "Mengapa, mengapa & mengapa?" ada di dalam diri kita sendiri. Ya, hanya kitalah yang bisa membukanya. Bukan orang lain. Karena kita adalah si pemilik kunci tersebut. Kita hanya perlu mengambil kunci itu. Nama kunci itu berupa pertanyaan: "Siapa diriku ini?" - "Who Am I?"


Yok, kita main-main lagi seperti kejeblos dalam gelap tadi. Kita mulai seperti pengalaman di atas tadi: "Bayaaangkaaan dan rasaaakaaan... Sekarang tiba-tiba Anda terperosok dan berada dalam ruangan yang gelaaap..." Lalu coba pengalaman berikut:


1. Tenangkan diri Anda, bernafaslah yang perlahan.

2. Masuk ke suasana Diam sampai terasa Hening.

3. Pejamkan mata dan terus berdiam.

4. Teruslah berdiam diri sampai terasa nyaman.


Maka akan muncullah ...... (silahkan jawab sendiri, Anda tahu kok jawabannya he..he..) Sangat indah, bukan?


Setelah itu, tanyakan dalam diri Anda; "Siapakah aku ini?"

Pertanyaan kedua: "Apa misi hidupku di dunia ini?"

Apa jawaban yang benar? Mana saya tahu karena itu misteri hidup Anda sendiri he..he.. Nanya melulu ah!


4 langkah di atas bukanlah cara yang baku, itu hanya cara si Krishna saja, jadi bisa pas untuk Anda bisa juga tidak. Untuk masuk ke dalam diri, gunakan saja cara yang telah Anda ketahui atau Anda yakini, misal untuk Anda yang Muslim gunakan saja Dzikir. Anda yang Hindhu atau Budha, gunakan Meditasi. Anda yang Katholik, gunakan doa reflektif Rosario (bukan doa memohon) dan bagi Anda yang Kristen Protestan gunakan saja Doa Syafa'at atau Doa Reflektif lainnya. Yang penting diri Anda harus dalam kondisi hening sebelum mulai.


Jika kunci sukses sudah Anda temukan dalam diri Anda, maka tidak ada satu orangpun yang bisa menghalangi jalan Anda untuk mencapai sukses. Andapun tidak mungkin tersesat lagi, karena Anda sudah tahu tempat yang indah itu, bukan? Adanya di dalam diri. Kapanpun Anda perlu ke tempat indah itu, Anda hanya perlu berdiam diri. Itulah yang disebut Kekuatan Motivasi dari Dalam Diri. Inside-Out Motivation. Sang maha indah, sang Unconscious, sang Qalbu, sang Hati Nurani yang berbudi Pekerti.


Teruslah luangkan waktu untuk berhening diri. Masuk dan ber-dialog-lah ke dalam diri sampai terdengar dengan mesra jawaban "Siapakah aku ini?" dan "Apa misi hidupku di dunia ini?". Semuanya tersimpan dengan rapi didalam diri. Sebuah Buku Kehidupan. Buku Kehidupan Anda sendiri. Tidak dijual dimanapun. Jauh-jauh lebih hebat dari buku Rich Dad Poor Dad ataupun buku The Secret. Karena tidak ada yang "Secret". Anda tinggal mengambil dan membukanya sendiri Buku Kehidupan Anda tersebut. Temukan jawabannya di halaman terakhir. Yang diperlukan hanya kejujuran hati saja. Ah, sungguh suatu pengalaman batin yang susah dilukiskan dengan kata-kata yang sangat terbatas ini. Anda harus mengalaminya sendiri...


Pikiran manusia memang luar biasa, dahsyat, sungguh tanpa batas. Apalagi ditambah bumbu Perasaan, makin hebatlah si pikiran manusia. Namun, salah bumbu salah rasa, walau sangat gurih namun sering kali kita terjebak rasa. Rasa sombong sebagai manusia. Hatilah yang bisa menetralkan rasa. Hati laksana air gunung yang sangat sejuk dan tanpa rasa. Tanpa hati, kita bisa kebablasan dalam angkuhnya pembenaran.


Menyelaraskan Pikiran, Perasaan dan Hati adalah PUZZLE kita sebagai manusia. Ada yang bisa menemukan dan menyusun potongan-potongannya menjadi sebuah gambar kehidupan yang indah, lalu melompat gembira. Namun, banyak sekali orang yang tidak pernah menemukan potongan-potongan PUZZLE-nya sampai dia masuk di liang lahat. Sungguh kasihan, karena selama ini sibuk mencari jarum di perkarangan walau hilangnya di dalam rumah. Maaf, maaf dan maaf ya...


Sungguh Allah maha bijaksana, bukan? Menyimpan Permata terindah justru di dalam hati kita, bukan di dalam lautan.

Krishnamurti
01 September 2007

Tuesday, December 11, 2007

LUCK FACTOR


Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman mencari sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesan nya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.

Misalnya, dalam salah satu penelitian the Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada dua kelompok tadi. Orang2 dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?

Ya, karena sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi “berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran ini”. Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar. Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah2 koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: “berhenti menghitung sekarang dan bilang ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250!” Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar2 sial.

Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya “scientific” ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:

1.Sikap terhadap peluang.
Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan?Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalam an baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

2.Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “gut feeling”. Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam. sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam
berbagai bentuk, misalnya:
- Isyarat dari badan. seperti “Gue kok tiba2 deg-degan ya, mau dapet rejeki kali”, semacam itu. Badan kita sesungguhnya sering memberi isyarat2 tertentu yang harus Anda maknakan. Misalnya Anda kok tiba2 meriang kalau mau dapet deal gede, ya diwaspadai saja kalau tiba2 meriang lagi.
- Isyarat dari perasaan. Tiba-tiba saja merasakan sesuatu yang lain ketika sedang melihat atau melakukan sesuatu. Ini yang pernah saya alami.

3.Selalu berharap kebaikan akan datang.
Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana, tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis kedepan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

4.Mengubah hal yang buruk menjadi baik.
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umumnya adalah: “wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “untung saya ada disana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus.
Bagi mereka yang kurang beruntung, Prof Wiseman bahkan membuka Luck School.

Latihan yang diberikan Wiseman untuk orang2 semacam itu adalah dengan membuat “Luck Diary”, buku harian keberuntungan. Setiap hari, peserta harus mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi.

Mereka dilarang keras menuliskan kesialan mereka. Awalnya mungkin sulit, tapi begitu mereka bisa menuliskan satu keberuntungan, besok-besoknya akan semakin mudah dan semakin banyak keberuntungan yg mereka tuliskan.

Dan ketika mereka melihat beberapa hari kebelakang Lucky Diary mereka, mereka semakin sadar betapa beruntungnya mereka. Dan sesuai prinsip “law of attraction”, semakin mereka memikirkan betapa mereka beruntung, maka semakin banyak lagi lucky events yang datang pada hidup mereka.

Buku yang dikarang oleh Professor Richard ini telah diterbitkan di 25 negara

SUBLIMINAL MESSAGING

Temans..sedikit ide tentang cara menyampaikan pesan untuk bawah sadar
(subliminal messaging) kita. Saya "tersandung" di website ini
(www.articlesbase.com/self-improvement-articles/boost-your-life-with-sublimi
nal-messages-for-free-203322.html)
dan segera ingin mempostingnya di milis MM. Mohon maaf sebelumnya,
karena saya hanya bisa terjemahkan bagian pentingnya saja (..itupun
masih belajar..xi..xi..xi...). Semoga bermanfaat. Apabila sudah
dipraktekan tolong sharing hasilnya di sini ya..

.........beginilah caranya. Mulailah dengan mengenali beberapa goal
(tujuan) inti yang ingin Anda fokuskan dalam hidup. Contohnya, Anda
mungkin ingin belajar lebih cepat atau ingin berhenti merokok.
Kemudian, tulislah goal tersebut secara singkat, sederhana dan dalam
bentuk positif.

Misalnya, "Saya belajar dengan cepat" atau "Saya siap berhenti
merokok", "Saya investor yang bijaksana", "Kecepatan baca saya
meningkat setiap hari" atau "Sekarang saya lebih PEDE!"
Hati-hati! Jangan menggunakan kata negative, seperti "Tidak" atau
"Tidak bisa" dalam kalimat goal Anda. Bawah sadar tidak memahami kata
negative, yang jika tetap digunakan hanya akan dipahami secara
berlawanan, contohnya "Berat badan saya TIDAK bertambah" dipahami
menjadi "Berat badan saya BERTAMBAH". Resiko ditanggung sendiri!

Sekarang tulislah afirmasi Anda dengan jelas memakai spidol dalam
tulisan yang besar dan tebal, pada selembar kertas karton putih.
Buatlah sekitar 3 lembar atau lebih, masing – masing berisi afirmasi
dengan tema inti lalu simpanlah di dekat tempat tidur Anda disertai
lampu senter.

Langkah selanjutnya agak sedikit ribet.

Kita akan menangkap pikiran dalam keadaan daya serap yang tinggi,
caranya dengan bangun di tengah malam, saat dimana pintu bawah sadar
tengah terbuka lebar.

Aturlah alarm jam Anda pada pukul 3 dinihari, lalu tidurlah seperti
biasanya. Pada saat Anda mendengar "raungan" alarm, segera matikan!
Dan –secara otomatis– ambillah karton berisi afirmasi Anda beserta
senter. Kamar tidur Anda harus benar-benar gelap gulita.

Kemudian sorot karton tersebut dengan senter, ceklikan senternya
secara on dan off, mati – nyala – mati – nyala…, lakukan
secepat
mungkin sekitar 12 kali atau lebih, tataplah karton tersebut. Jangan
menilai kalimat – kalimat afirmasinya secara sadar. Afirmasi tersebut
ditujukan untuk bawah saar Anda.

Kalau sudah, matikan senternya, simpan karton afirmasi Anda dan
tidurlah kembali. Proses ini hanya memakan kurang lebih 2 menit saja
dan saya jamin Anda akan langsung tidur nyenyak kembali.

Cukup itu saja! Lakukan proses ini dan Anda telah "mengirimkan"
sejumlah pesan langsung ke bawah sadar Anda. Silahkan rasakan hasilnya
yang luar biasa!

Setelah beberapa malam pertama menggunakan teknik ini, mayoritas orang
melaporkan memperoleh mimpi/bayangan/pikiran berisi problem-solving
yang membantu goal mereka atau mempengaruhi keputusan mereka. Hanya
beberapa minggu kemudian hampir semua orang melihat pergerakan serius
ke arah goal inti mereka. Seperti misalnya, kecepatan belajar
meningkat dan kecanduan rokok berkurang 50%.

Karena perubahan yang ditimbulkan berasal dari "dalam", hasilnya tidak
akan selalu nyata. Tetapi beberapa minggu kemudian, mayoritas orang
sadar betapa mereka telah jauh berkembang tanpa disadarinya. Sesudah
itu…semua goal Anda tercapai sudah...pesan afirmasi Anda bekerja!

Jika sudah siap, Anda bisa melaju ke goal lainnya hanya dengan
menuliskan serangkaian karton afirmasi lagi.

System ini sangatlah sederhana dan begitu powerful namun juga amat
diremehkan!

Mayoritas orang yang membaca artikel ini tidak mencoba teknik ini.
Kemungkinan mereka tidak yakin tekniknya manjur atau mungkin juga
menganggapnya terlalu merepotkan.

Memang kurang praktis bila dibandingkan dengan software afirmasi
modern di komputer Anda. Tetapi benarkah teknik ini tidak bekerja?
Jika masih pesimis, cobalah selama seminggu dan lihat sendiri hasilnya.

Anthony Robbins, Tiger Woods, Derren Brown, New Scientist magazine,
bahkan pemerintah U.S.A mengetahui kekuatan yang ada dibalik teknik
jennis ini yang dikenal dengan subliminal messaging technique. Dan
jika Anda masih enggan mempraktikannya, mungkin hanya tinggal masalah
waktu saja.